Photo-Suit

Budidaya Hewan dan Tanaman

panduan lengkap 7 langkah budidaya pohon jabon

via pinterest.com

Panduan Lengkap 7 Langkah Budidaya Pohon Jabon

November 8, 2016

Ada banyak jenis tanaman keras atau menghasilkan kayu yang bisa dijadikan investasi jangka panjang mulai dari kayu yang berkualitas rendah hingga kualitas super seperti jati, cendana, akasia, trembesi, besi, dan lain sebagainya.

Namun saat ini juga banyak dikembangkan budidaya pohon yang memiliki kualitas menengah, cepat di tanam dan mudah seperti misalnya sengon dan jabon.

Untuk tanaman primadona seperti pohon jati barangkali masih menempati posisi utama, akan tetapi hanya kalangan tertentu saja yang konsisten membudidayakan pohon jati.

Hal ini bukan hanya karena pohon jati lama tumbuh dan besarnya, tapi juga pohon ini kena pajak dan pajaknya tidaklah ringan. Di desa-desa bahkan, jika kamu memiliki dua pohon jati saja yang siap tebang (diameter lebih dari 30 cm) biasanya kamu harus bayar kas untuk desa jika pohon jati milikmu laku.

Apalagi jika kamu punya satu petak lahan yang isinya lebih dari 10 pohon jati, pasti agak-agak kesal juga jika dikenai pajak (baik pajak resmi atau pungutan liar).

Sementara itu, seturut dengan perkembangan pembangunan di Indonesia, kebutuhan kayu untuk bahan bangunan hingga produksi furniture mulai meningkat pesat dan bahkan permintaan lebih banyak dibandingkan jumlah kayu yang bisa diproduksi setiap tahunnya.

Pohon jabon, dalam situasi tersebut, muncul sebagai salah satu alternatif bahan yang diminati lantaran masa panen dari pohon ini tidaklah lama. Dan, tentunya jika kamu menanam pohon jabon di pekarangan rumah, kamu tidak perlu membayar kas desa ketika kamu ingin menjual pohon tersebut.

Barangkali saat ini masih terdengar rumor bahwa pohon jabon memiliki nilai jual yang rendah dan masih kalah jauh dengan sengon. Bagiku, hal tersebut merupakan rumor. Hanya saja, kita harus pandai mencari pasar untuk pohon ini ketika nanti akan di panen.

Jika pohon ini dijual ke pabrik pengolahan kayu dalam jumlah besar, harga jabon terbilang tinggi dan bisnis ini sangat menguntungkan.

Salah satu perbedaan mendasar antara sengon dengan jabon adalah sengon sangat mudah terjual sementara jabon (jika ingin dihargai setara dengan sengon) cocoknya dijual untuk memenuhi kebutuhan bahan pabrik kayu.

Mengenal Pohon Jabon

mengenal pohon jabon

via senja.co.id

Pohon Jabon merupakan tanaman yang berasal dari Asia dan tersebar hingga ke Asia tenggara. Tanaman ini bisa tumbuh baik di daerah tropis dan masih bisa bertahan di negara empat musim.

Syarat tumbuh dari pohon inipun tidaklah sulit, asal ada tanah, air dan sinar matahari, maka pohon ini bisa tumbuh hingga mencapai tinggi lebih dari 40 meter dan memiliki diameter lebih dari 1 meter.

Pohon jabon mulai dibudidayakan karena dinilai mampu memenuhi kekurangan pasokan kayu dunia dan kekurangan barang-barang produksi yang berbahan dasar kayu seperti misalnya kertas.

Pohon ini bisa hidup ratusan tahun, namun dalam pembudidayaannya dan berdasarkan fungsinya, tanaman jabon hanya di tanam sekurang-kurangnya selama lima tahun untuk kemudian di panen.

Batang dari tanaman ini boleh dibilang mirip sengon, panjang, tinggi,lurus, jarang memiliki ranting (bahkan secara alami tumbuhan ini merontokkan sendiri dahan-dahannya), dan memiliki kulit yang berwarna agak keputih-putihan.

Meskipun batang dari tanaman ini mirip pohon sengon, namun jabon memiliki daun pohon yang mirip dengan daun pohon jati.

Pohon jabon ada dua jenis, yakni pohon jabon merah dan pohon jabon putih: bedanya hanya terletak pada warna kayu ketika pohon ini di potong. Jabon putih memiliki warna tekstur kayu kuning keputih-putihan sementara jabon merah memiliki tekstur warna merah kecoklatan.

Kayu Jabon

foto kayu jabon

via bibitjabonsuper.wordpress.com

Kayu jabon merupakan primadona baru yang digunakan untuk bahan bangunan atau furniture karena harga dari kayu ini lebih ekonomis. Kayu jabon bisa diolah dengan cara tradisional ataupun dengan cara modern.

Cara tradisional biasanya hanya akan menghasilkan lembaran-lembaran kayu atau balok yang masih mentah, sementara cara modern akan menghasilkan kayu olahan yang awet, berukuran sama persis, dan bisa langsung digunakan. Kayu olahan pabrik ini biasanya digunakan untuk lantai kayu atau tembok kayu dan laris manis untuk memenuhi permintaan ekspor.

Seperti yang telah disinggung di bagian sebelumnya, pohon jabon ada dua jenis, yakni jabon merah dan jabon putih. Di sebut jabon merah dan jabon putih karena kayu yang dihasilkan dua jenis pohon ini memang berbeda dan harganya pun berbeda pula.

Harga kayu jabon merah lebih mahal jika dibandingkan dengan kayu jabon putih karena warna alami dari kayu jabon merah ini sangat diminati khususnya untuk industri mebel.

Menurut para pengrajin mebel, kayu jabon baik yang berwarna merah atau putih sangat mudah diolah. Kayu tersebut meskipun mudah dihilangkan kulitnya (dikupas) dan mudah dipotong karena arah seratnya teratur, namun kualitasnya sangat bagus dari segi kekuatan dan keawetan.

Di sisi lain, kayu ini cepat dan mudah untuk dikeringkan. Hasil jadinya, kayu jabon memiliki warna kayu yang mengkilap yang menandakan kekuatannya dan keawatannya. Meskipun kayu ini cepat dikeringkan, namun penyusutan akibat proses pengeringan hanya berkisar 5-6,5% saja.

Karena mudahnya dalam pengolahan termasuk pemotongan dan pengeleman, kayu jabon sangat fleksibel untuk dibentuk dan diolah menjadi berbagai macam jenis mebel dengan aneka macam model seperti misalnya meja, kursi, lemari, sofa, peti, dan lain-lain.

Selain itu, industri kayu biasanya menggunakan kayu jabon sebagai bahan tripleks, kayu lapis, dan bahan bangunan non konstruksi.

Pohon Jabon selain dipergunakan untuk bahan bangunan dan mebel ternyata merupakan bahan baku kertas yang baik terutama pohon jabon putih. Warna kayu yang kuning keputih-putihan pada jabon putih membuat pengolahan kayu ini untuk industry kertas lebih hemat dan mudah karena tidak terlalu banyak membutuhkan pemutih.

Sebagaimana serat pohon ini sangat teratur, selain mudah dijadikan bahan tripleks, serat pohon ini dinilai sebagai bahan terbaik untuk pulp kertas yang membuat kertas memiliki fleksibilitas bagus (untuk dilipat, disobek, diolah, dll).

Bibit Pohon Jabon

foto bibit pohon jabon

via bibitjabonsuper.wordpress.com

Bibit jabon bisa diperoleh secara generative (biji) ataupun dengan menggunakan teknik kultur jaringan dengan akurasi kemiripan dengan induk mencapai 99%. Pohon jabon tidak dibdidayakan dengan cara dicangkok karena pohon ini jarang memiliki ranting; ranting ohon hanya terdapat di pucuk pohon sehingga sangat sulit untuk dicangkok.

Tidak semua pohon jabon memiliki karakteristik sama; ada yang lambat tumbuh dan ada juga yang bongsor atau tumbuh cepat dan besar. Pohon yang bongsor atau cepat tumbuh besar biasanya digunakan sebagai indukan budidya jabon secara kultur jaringan.

Harga dari bibit jabon hasil pengembangan kultur jaringan jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan benih yang berasal dari biji. Sementara itu, benih yang berasal dari biji, karena harganya yang sedikit lebih murah, dinilai lebih ekonomis dan bisa menghasilkan banyak pohon jabon.

Kelemahan dari pembibitan yang berasal dari biji ini, kita harus menyemai sendiri dan kadangkala ada biji yang gagal tumbuh dan ada pula yang berhasil tumbuh tetapi menghasilkan pohon dengan kualitas rendah.

Kedua jenis bibit ini bisa di beli di penjual-penjual terpercaya atau bisa didapatkan dengan mudah di toko online. Bibit ini juga bisa dicari dan dikembangbiakkan dengan pihak tertentu yang nanti tentu saja akan ada pembagian hasil panen sesuai dengan kesepakatan.

Pihak-pihak ini biasanya adalah pihak yang telah bekerjasama dengan perusahaan kayu atau pabrik tertentu sehingga nantinya kamu tidak perlu khawatir mengenai pemasaran kayu jabon ketika telah mendekati masa panen.

Uniknya, pohon jabon yang berukuran besar ketika dewasa itu memiliki biji yang sangat kecil. Biji-biji tersebut dijual dengan harga yang cukup fantastis: yakni mulai dari 250ribu per ons (jabon putih) dan 400 ribu per ons (jabon merah). 1 kg dari biji ini nantinya akan menghasilkan sekitar 2 juta pohon.

Sementara untuk benih yang telah menjadi tanaman kecil, dijual dengan harga mulai dari 600 rupiah per bibit yang ditanam dalam polybag berukuran kecil (seperti bibit bayam) hingga ratusan ribu rupiah per bibit (ini beneran lho).

Cara Budidaya Pohon Jabon

cara budidaya pohon jabon

via kaskus.co.id

  1. Pembibitan dan Penyemaian
  2. Pembibitan yang akan dijelaskan pada bagian ini merupakan pembibitan yang berasal dari biji, bukan kultur jaringan (penulis belum memiliki pengetahuan terkait teknik kultur jaringan).

    Sebagaimana telah banyak disinggung di bagian sebelumnya, bibit pohon jabon lebih gampang diperoleh dengan cara membeli pada ahlinya (penjual benih jabon profesional, pabrik/instansi yang menawarkan kerjasama bagi hasil).

    Jika kamu telah mendapatkan biji jabon, saatnya bagi kamu untuk menyiapkan media persemaian. Tempa menyemai biji jabon ini boleh menggunakan pot plastik/ember plastik berukuran sedang. Sementara, media semai berupa pasir dan tanah yang telah dihaluskan terlebih dahulu dengan perbandingan 1:1.

    Untuk optimalisasi keberhasilan penyemaian, ada baiknya campuran tanah dan pasir halus disterilisasikan terlebih dahulu dengan cara disangrai di wajan tanah atau dibakar.

    Jika kamu memilih metode untuk membakar campuran tanah dan pasir, jangan gunakan minyak tanah, gunakan saja kayu dan daun-daun kering untuk menutup pasir, lalu bakar. Setelah kayu menjadi bara api, baiknya campuran tanah dan pasir diaduk-aduk dengan bara api dan diamkan sampai dingin.

    Setelah proses tersebut selesai, campurkan satu sendok teh biji jabon hingga benar-benar merata kemudian tempatkan campuran tanah, pasir, dan biji jabon ke dalam pot atau ember plastik. Siram dengan air lalu tempatkan di tempat yang sejuk dan teduh hingga muncul kecambah jabon.

    Jika kamu menggunakan cara menyangrai campuran tanah dan pasir, setelah proses tersebut selesai, diamkan tanah dan pasir halus tersebut hingga benar-benar dingin. Setelah itu campurkan catu sendok teh biji jabon hingga benar-benar merata. Masukkan ke dalam pot/ember plastik, siram, simpan di tempat yang sejuk dan teduh.

    Cara lain untuk menyemai, tempatkan campuran tanah dan pasir halus yang telah disterilisasi ke dalam pot/ember plastik. Setelah itu, taburkan secara merata satu sendok teh biji jabon kemudian tutup biji tersebut dengan taburan pasir dan tanah halus setebal 1 cm. Terakhir, siram dengan air dan simpan di tempat sejuk dan teduh.

    Diamkan kecambah jabon di media persemaian hingga berumur satu bulan (memiliki 2-3 tangkai daun) sebelum dipindahkan ke media penyemaian lanjutan. Selama proses tersebut, jemur benih jabon setiap pagi antara pukul 7-9 pagi setelah itu simpan kembali di tempat yang sejuk.

  3. Persiapan Lahan
  4. Sebelum kamu mulai membuat lubang penanaman, ada baiknya kamu membersihkan dahulu lahanmu dari berbagai tumbuhan yang sekiranya akan menjadi hama seperti rumput dan ilalang, tetapi simpan dahulu tanaman-tanaman tinggi (jangan terlalu tinggi dan besar) sebagai perindang benih jabon dan hilangkan pohon tersebut ketika pohon jabon mulai membesar (kira-kira umur 4-5 bulan di lahan pembesaran).

    Buat lubang penanaman dengan luas 1x1 meter dengan kedalaman ½ meter untuk diisi dengan pupuk kandang/kompos. Masing-masing lubang tanam ini berjarak 3-4 meter (jika kamu berencana menumbuhkan pohon ini sampai berusia 7-10 tahun, baiknya jarak antar lubang dibuat lebih jauh lagi antara 5-6 meter per lubang tanam.

    Setelah semua lubang terisi pupuk kandang/kompos, diamkan selama dua minggu dan jangan lupa untuk menyiram lubang tanam tersebut agar tanahnya gembur.

  5. Penyemaian Lanjutan
  6. Selama menunggu proses persiapan lahan, saatnya kamu memindahkan bibit yang telah berusia satu bulan ke dalam polybag. Media tanam yang digunakan untuk penyemaian tambahan ini adalah campuran tanah halus/pasir halus, pupuk kandang, dan arang sekam dengan perbandingan 1:1:1.

    Kamu tidak perlu menggunakan pupuk kimia karena pengaruhnya tidak terlalu signifikan mengingat tanaman ini akan ditanam dalam jangka waktu yang lama.

    Tapi jika kamu tidak sabar untuk melihat bibit ini cepat tumbuh, pupuk kimia yang bisa dipergunakan adalah urea sebanyak 1 sendok makan setiap polybag yang di tabor merata di pinggir atas (jangan terlalu dekat dengan tanaman).

    Setelah media ini siap, pindahkan dengan hati-hati tiap-tiap bibit yang disemai di dalam pot/ember plastik dengan hati-hati.

    Basahi dulu tanah dengan air sehingga menjadi lembek dan tanaman mudah diambil tanpa merusak akar tanaman. Setelah itu, taruhlah tanaman tersebut di dalam polybag yang telah dipersiapkan; 1 polybag diisi dengan satu bibit.

    Setelah proses tersebut selesai, simpan tanaman yang telah dipindahkan ke dalam polybag tersebut di tempat yang tidak terkena matahari secara langsung (baiknya hanya kena sinar matahari pagi saja).

    Siram sehari atau dua hari sekali untuk menjaga kelembaban media tanam. Sesekali, kamu perlu mengontrol benih ini dari hama pengganggu seperti siput dan belalang.

    Pada dasarnya, tanaman ini merupakan tanaman tangguh sehingga kamu tidak perlu melakukan perawatan khusus seperti menambahkan fungisida atau pestisida untuk mencegah hama, namun jika kamu tidak yakin dengan hal ini, kamu boleh menggunakan berbagai jenis anti hama sesuai petunjuk pemakaian.

    Tanaman akan dipindahkan ke media pembesaran ketika sudah mencapai tinggi 40-50 cm dan memiliki lebih dari 5 tangkai daun. Namun jika lahanmu merupakan lahan yang banyak mendapatkan sinar matahari, sebaiknya benih jabon ditanam ketika sudah mencapai tinggi 80-100 cm, berdaun lebar dengan jumlah daun lebih dari 10 tangkai.

  7. Penanaman
  8. Penanaman ini merupakan pemindahan benih jabon dari media polybag ke lahan pembesaran. Sobek plastik polybag dan usahakan agar tanah dan akar jabon tidak berhamburan (masih menempel). Setelah itu tanam tanaman dengan kedalaman menyesuaikan dengan tinggi tanah sisa polybag.

    Ada baiknya penanaman ini dilakukan di sore hari ketika volume sinar matahari mulai menurun sehingga tanaman sempat beradaptasi terlebih dahulu selama semalam sebelum keesokan harinya tanaman tersebut akan menyambut sengatan sinara matahari.

    Pastikan tanah selalu dalam keadaan basah karena pohon jabon sangat menyukai tanah berkadar air tinggi.
    Waktu tanam terbaik adalah musim penghujan karena di musim ini kita tidak perlu khwatir jika tanaman kekurangan air.

    Di musim ini pula, ketika banyak mendung, maka jabon muda tidak akan terlalu sering terjemur matahari (jika sinar matahari terlalu kuat, daun-daun akan layu). Musim penghujan ini merupakan musim terbaik bagi jabon untuk tumbuh lebih cepat sehingga lebih tahan dengan sinar matahari nantinya.

    Ketika pohon lebih tinggi, besar, dan berdaun banyak, pohon jabon justru sangat menyenangi sinar matahari. Untuk itu, singkirkan tanaman-tanaman perindang jikalau ada.

  9. Perawatan
  10. Perawatan yang paling utama adalah penyiraman. Selebihnya, pemupukan dilakukan setiap enam bulan sekali dengan menggali tanah sekitaran pohon dengan kedalaman sekitar 10 cm untuk ditaburi dengan pupuk kandang hingga membentuk gunungan kecil.

    Pohon jabon pada dasarnya tidak memerlukan pupuk kimia sehingga pemupukan cukup dengan menggunakan pupuk organik.

  11. Pemanenan
  12. Sebelum melakukan pemanenan, ada baiknya kamu mencari pembeli terlebih dahulu. Syukur-syukur, pohon jabon suah dibayar sebelum kamu memanennya. Pemanenan dilakukan ketika usia pohon mencapai lima tahun.

    Tapi tenang saja, semakin lama pohon ini dibiarkan tumbuh, maka harga kayunya juga akan semakin mahal sehingga kamu tidak perlu terburu-buru untuk mencari pembeli atau menjualnya dengan harga murah.

    Usahakan untuk membuat perjanjian dahulu dengan pembeli bahwa kamu tidak akan menjual akar tanaman ini karena sebaiknya ketika panen, kamu menyisakan akar plus batang setinggi 10 cm dari akar.

    Akar ini nantinya akan tumbuh lagi (lebih cepat dari pada pembibitan baru) dan bisa dipanen lagi untuk masa panen yang kedua, ketiga, hingga tanaman sudah tidak produktif lagi (tidak ada tanda-tanda kehidupan setelah dipotong batangnya).

  13. Perawatan Akar Tanaman Pasca Panen
  14. Setelah pohon jabon ditebang, sisakan batang setidaknya 10 cm dari permukaan tanah. Tutup potongan batang tersebut dengan obat penutup luka tanaman agar cepat pulih dan memunculkan tunas baru (para hobiis adenium sangat akrab dengan obat ini).

    Setelah bekas potongan diolesi obat penutup luka, batang tersebut ditutup dengan plastik dan diikat untuk menghindari penguapan terlaalu cepat. Buka ikatan plastik setelah batang ini memunculkan tunas baru.

    Selebihnya, lakukan perawatan seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Tunas ini akan tumbuh lebih cepat jika dibandingkan dengan penanaman bibit baru dan jauh dari resiko kematian tanaman usia muda.

Investasi Pohon Jabon

investasi jabon

via pdptkulonprogo.wordpress.com

Menanam jabon diibaratkan seperti menanam saham di perusahaan tertentu, kita hanya perlu modal besar di awal, selanjutnya kita tinggal menunggu hasilnya.

Berbeda dengan pertanian bahan pangan seperti ubui, jagung, padi, atau sayur-sayuran yang membuat kita harus kerja ekstra keras setiap hari ke lading, menanam jabon tidak demikian.

Boleh dibilang menanam jabon ini merupakan pekerjaan sampingan yang tidak akan menyita waktu untuk melakukan pekerjaan utama (misalnya kamu adalah pegawai kantoran).

Kenapa demikian? Ketika tanaman ini sudah berumur lebih dari delapan bulan, percayalah kamu tidak perlu lagi melakukan sesuatu. Tinggal menunggu saja.

Kalaupun kamu tidak melakukan pemupukan tambahan setiap enam bulan, kamu tidak perlu khawatir, tanaman jabon tidak akan mati dan juga tidak akan mengkerdil. Tanaman itu akan terus tumbuh hingga petir menyambar atau badai menumbangkan pohonmu.

Jika kamu malas merawat pohon jabon, triknya adalah biarkan saja sampah daun menumpuk dan membusuk karena sampah daun itulah yang akan menjadi sumber nutrisi bagi pohonmu.

Lagipula, setelah panenpun kamu tidak akan kehilangan kok. Uang hasil panen bisa kamu gunakan secara utuh tanpa harus dipotong untuk modal menanam. Jabon akan terus tumbuh meskipun dipotong berkali-kali asalkan akar tanaman itu masih tersimpan rapi di dalam tanah.

Bayangkan saja, kamu hanya perlu sedikit modal di awal dan tinggal menunggu gajian setiap lima tahun sekali sehingga menanam jabon layak untuk dijadikan investasi jangka panjang yang bisa diwariskan ke anak, cucu, dan cucunya cucumu kelak.

Peluang Bisnis Usaha Budidaya Pohon Jabon

peluang usaha budidaya pohon jabon

via agro-lestari-mojopahit.blogspot.com

Budidaya jabon tidak diragukan lagi merupakan investasi jangka panjang yang selalu menguntungkan karena harga kayu setiap tahunnya selalu naik.

Seperti yang telah djelaskan pada bagian sebelumnya, budidaya pohon jabon ini hanya memerlukan modal di awal. Mengandaikan kamu tidak punya lahan dan hendak menyewa lahan seluas satu hektar selama 20 tahun, barangkali inilah modal yang paling besar yang akan kamu keluarkan.

Katakanlah harga sewa selama jangka waktu tersebut sekitar 200 juta rupiah, bibit pupuk, dan tenaga pembantu untuk menyiapkan lahan sebesar 10 juta, maka modal awalmu adalah 210 juta yang akan kamu dapatkan kembali secara bertahap selama empat kali masa panen.

Satu hektar lahan bisa ditanami pohon jabon sebanyak 625 pohon. Saat ini harga jual pohon jabon (putih) yang berumur lima tahun berkisar antara 1 juta-1,2 juta rupiah, dan lima tahun mendatang harga ini tentu akan lebih tinggi lagi.

Jika kamu apes dan hanya bisa memanen 500 pohon layak panen, dengan harga minimal 1 juta per pohon, maka kamu akan mendapatkan uang sebanyak 500 juta rupiah dan panen awal ini sudah bisa digunakan untuk menutup modal awal kita.

Sementara itu, kita masih punya tabungan hingga panen keempat (mestinya saat itu harga kayu sudah naik beberapa kali lipat) dan percayalah panenan ke dua dan seterusnya itu boleh dibilang sebagai hasil bersih dari investasi pohon jabon.

Dengan angka rupiah seperti itu apakah kamu tertarik untuk mulai budidaya pohon jabon? Kenapa tidak! Akhir kata, selamat mencoba kawan.

Sharing is Caring

«

»


KATEGORI

BACAAN TERKAIT

Copyright © 2024 Photo-SuitContact / Privacy Policy / Copyright / IP Policy / Term of Service