via wikipedia.com
Ternak jangkrik merupakan salah satu peluang usaha yang menjanjikan. Jangkrik dengan nama ilmiah Gryllidae merupakan sejenis serangga kerabat dekat belalang, dengan ciri-ciri tubuh yang rata memiliki antena panjang.
Serangga yang satu ini termasuk hewan omnivora, dimana suaranya hanya dihasilkan dari jangkrik jantan, sebab jangkrik berkelamin jantan mempunyai sayap lebih kering dan kasar. Adapun suara tersebut dimanfaatkan jangkrik jantan agar menarik perhatian jangkrik betina serta menolak jangkrik jantan yang lainnya.
Suara jangkrik sendiri akan semakin keras jika suhu disekitarnya meningkat. Di dunia sendiri terdapat sebanyak 900 spesies jangkrik, yang didalamnya termasuk gangsir. Jangkrik sendiri sudah dipelihara oleh manusia sudah sejak lama, bahkan jangkrik telah dianggap sebagai serangga keberuntungan untuk masyarakat.
Bahkan, jangkrik juga dapat dijadikan sebagai media laga sabung seperti halnya sabung ayam. Maka dari itu, budidaya jangkrik sendiri termasuk sebuah komoditi menjanjikan untuk pencinta jenis burung kicauan.
Jangkrik sendiri dijadikan sebagai pakan burung karena mempunyai kandungan zat yang dapat memancing kicauan suara burung terdengar lebih nyaring dan merdu. Bisnis ternak jangkrik merupakan salah satu peluang usaha yang tengah booming beberapa tahun terakhir ini hingga akhirnya meredup.
Hal tersebut tak lain dikarenakan sudah banyaknya para peternak jangkrik di tengah-tengah masyarakat Indonesia yang semakin berkembang hal ini diimbangi dengan semakin berkurangnya para pencinta jenis burung kicau.
Berbeda dengan saat ini, dimana semakin banyaknya para pencinta burung kicau dan kontes-kontes jenis burung kicau pun sudah populer kembali hingga akhirnya memancing kita untuk kembali ingin melakukan budidaya jangkrik. Budidaya jangkrik sebenarnya tak mempunyai banyak risiko, sebab keberhasilan budidaya serangga ini bisa mencapai hingga 90%.
Adapun keberhasilan dalam pembesaran dan penetasan jangkrik sendiri pun sama prosentasenya yakni 90% asalkan pemeliharaan jangkrik dilakukan dengan tepat dan pemberian makanan jangkrik pun tak akan mengalami keterlambatan.
Terdapat 100 jenis lebih jangkrik yang ada di negara Indonesia. Dimana jenis jangkrik yang kini banyak dibudidayakan merupakan jenis dari Gryllus teaclus dan Gryllus Mitratus, yang digunakan untuk pakan burung dan ikan. Kedua jenis jangkrik tersebut dapat dibedakan berdasarkan bentuk tubuhnya.
Selain itu, jangkrik yang segar telah diketahui sangat baik bagi pakan untuk burung kicauan misalnya seperti burung kacer, burung poksay dan burung hwambie sekaligus dijadikan pakan ikan. Bahkan jangkrik juga baik bagi pertumbuhan lele dan udang yang berbentuk tepung.
Sebelum memelihara sejenis serangga ini, ada hal-hal yang perlu diperhatikan untuk budidaya jangkrik. Salah satunya lokasi budidaya jangkrik mesti teduh. Tenang serta memperoleh sirkulasi udara baik. Selain itu, lokasi budidaya pun harus jauh dari banyak orang yang berlalu lalang sebab bisa mengganggu ketenangan jangkrik itu sendiri.
Lokasi budidaya jauh dari kebisingan, misalnya seperti jalan raya, pasar dan sebagainya. Lalu hindarkan jangkrik dari paparan sinar matahari langsung maupun berlebihan sebab bisa meminimalisir nafsu makan pada jangkrik, karena jangkrik sendiri lebih menyukai tempat yang gelap.
Merawat jangkrik juga harus terbebas dari gangguan berbagai macam predator, diantaranya tokek, semut, kadal, cecak dan sebagainya. Untuk perawatan jangkrik, kita bisa langsung membaca dan memahami ulasannya dibawah ini.
via yogaardianto126.blogspot.com
Kandang jangkrik biasanya terbuat dari material kayu tripleks dengan ukuran sebesar 200x60x30 cm dapat menampung hingga sebanyak 50 kg jangkrik jenis tlondo.
Selain itu, kotak tersebut dapat digunakan sebanyak 4-8 kali hal tersebut tergantung dari kondisi media. Bagian atap diberikan penutup yang terbuat dari plastik dan waring/kasa. Di bagian dalam kandang atas diberikan lakban yang berfungsi mencegah jangkrik agar tidak keluar kandang.
Adapun bahan yang diperlukan berupa 1 buah lem kayu, 1 buah lakban licin berwarna cokelat, tre, 2 kg semen putih, kardus atau triplek yang berukuran sekitar 20 x 30 cm yang digunakan sebagai wadah makanan voor. Sementara untuk pendukung pertumbuhan jangkrik sendiri berbentuk tre yang dijadikan sabagai sebuah media untuk hidup jangkrik.
via pinterest.com
Untuk proses pembibitan disini, kita harus memilih bibit jangkrik yang dibutuhkan dengan kriteria yang sehat, usianya 10-20 hari, dan tidak cacat. Adapun calon untuk induk jangkrik berkualitas yaitu jangkrik yang langsung berasal dari hasil tangkapan di alam bebas, sebab umumnya jangkrik tersebut mempunyai ketahanan tubuh lebih baik.
Meskipun induk betina tak bisa didapatkan berdasarkan hasil tangkapan dari alam bebas, Anda juga bisa mendapatkannya langsung dari peternakan. Sementara induk jantan sendiri harus diusahakan berasal dari tangkapan di alam bebas, sebab lebih agresif.
Ciri-ciri indukan jangkrik yang berkualitas diantaranya memiliki antena yang masih lengkap dan panjang, kedua kaki bagian belakang tergolong masih lengkap, dapat melompat secara gesit, sehat dan tangkas, bulu dan badannya berwarna hitam dan mengkilap.
Sementara karakteristik jangkrik induk jantan yang berkualitas adalah selalu mengeluarkan bunyi suara mengerik, tak memiliki ovipositor di bagian ekor, permukaan punggung atau sayap bergelombang dan kasar. Untuk betina tak mengerik, terdapat ovipositor dan permukaan sayap halus.
Perawatan bibit jangkrik yang telah dikeluarkan langsing dari tempat penetasan yang berusia 10 hari perlu dikontrol dan diperhatikan makanannya, sebab pertumbuhannya begitu pesat. Dengan begitu, jika makanannya kurang, anakan jangkrik bisa menjadi kanibal dengan memakan anakan lainnya yang lemah.
Disamping itu, harus dikontrol juga kelembaban udara dan binatang pengganggu, seperti tikus, semut, laba-laba, kecoa dan cicak.
via share.america.gov
Hingga kini pembiakan jangkrik sendiri dikenal dengan cara mengawinkan antara induk jangkrik betina dan jantan, sementara untuk bertelur sendiri ada yang secara caesar dan ada yang secara alami.
Akan tetapi, risiko caesar sendiri induk betinanya kemungkinan mati serta telur jangkrik yang didapatkan pun tak merata tuanya dengan begitu daya tetes yang dihasilkannya rendah. Umumnya induk bisa memproduksi telur yang memiliki daya tetas sekitar 80-90% jika diberikan pakan bernutrisi tinggi.
via kqed.org
Umumnya setiap peternak sendiri memiliki ramuan makanan jangkrik yang khusus untuk dapat diberikan ke induk jangkrik, diantaranya ketan item, bekatul jagung, kalk, kuning telur bebek dan juga vitamin.
Selain itu, suasana pada kandang pun harus mirip seperti habitat alamnya. Dimana dibagian dinding kandang sendiri dioleskan oleh lem kayu, semen putih dan tanah liat serta diberikan pelengkap daun-daunan yang kering misalnya serutan kayu, daun tebu dan daun jati.
Jangkrik umumnya menempatkan telurnya pada tanah atau pasir, untuk itu pada kandang peneluran sendiri telah disediakan pasir yang telah dimasukkan pada piring kecil. Adapun perbandingan untuk jantan dan betina sendiri 2 : 10 supaya diperoleh telur dengan daya tetas yang tinggi.
Jika jangkrik telah selesai bertelur kira-kira 5 hari, dengan begitu telur harus dipisahkan supaya tak dimakan oleh induknya, lalu bagian dalam kandang pun disemprot memakai larutan antibiotik.
via cricketking.com.au
Sebelum proses penetasan telur, ada baiknya persiapkan terlebih dulu kandang dengan bagian dalam kandang telah dilapisi oleh media pasir, handuk atau sekam. Pada satu kandang sendiri cukup dituangkan 1-2 sdt telur yang mana 1 sdt telur jangkrik sendiri diperkirakan dalam kisaran 1.500-2.000 butir.
Adapun selama proses tersebut berlangsung maka warna telur pun berubah warna mulai dari bening hingga tampak keruh. Selain itu, kelembaban telur mesti dijaga dengan cara disemprot bagian telurnya setiap hari serta dibolak balik supaya telur tidak berjamur.
via washingtontimes.com
Pada pengelolaan budidaya jangkrik sendiri, hal yang paling penting adalah sanitasi. Agar menghindari adanya racun atau zat-zat yang ada dalam bahan kandang, sebaiknya sebelum dimasukkan ke kandang jangkrik maka kandang lebih dulu dibersihkan serta diolesi oleh lumpur sawah.
Demi menghindari gangguan hama sendiri, sebaiknya kandang tersebut diberikan kaki kemudian tiap kaki sendiri dimasukkan pada kaleng berisi air.
Sementara pada pembesaran jangkrik, maka dipilih jangkrik sehat serta dipisahkan dari jangkrik berpenyakit. Makanan ternak pun mesti dijaga supaya tidak berjamur sebab bisa menimbulkan berbagai penyakit pada jangkrik.
Sebaiknya kandang harus dijaga supaya tetap lembab namun tidak basah, hal ini dikarenakan bisa menimbulkan tumbuhnya penyakit pada jangkrik. Perawatan jangkrik tak hanya diperhatikan kondisi kandang agar tetap sama seperti habitat yang aslinya, yakni gelap dan lembab, tetapi juga pemberian gizi yang seimbang supaya tak saling memakan.
via farmanddairy.com
Anakan jangkrik yang berusia 1-10 hari harus diberikan voor atau makanan ayam dari beras merah, jagung kering halus dan kacang kedelai. Sesudah fase tersebut, maka anakan bisa mulai diberikan makanan berupa sayur-sayuran selain gambas dan jagung muda.
Berbeda lagi bagi jangkrik yang tengah dijodohkan, maka diberikan makanan untuk jangkrik seperti wortel, sawi, daun singkong, jagung muda, ketimun dan kacang tanah. Selain itu, pakan tambahan bagi ternak yang telah dijodohkan itu sendiri berupa kalk, kuning telur bebek, vitamin dan bekatul jagung.
via carabeternakjangkrikkalung.blogspot.com
Hingga saat ini sebenarnya belum dijumpai penyakit serius yang menyerang jangkrik. Adapun umumnya penyakit tersebut muncul disebabkan oleh jamur yang telah menempel pada daun. Sementara hama sendiri yang paling sering mengganggu yaitu serangga kecil, semut, cicak, tikus, ular dan katak.
Demi mencegah infeksi jamur, sebaiknya daun untuk tempat berlindung dan makanan yang sudah tercemar oleh jamur mesti dibuang. Berbeda dengan hama yang mengganggu jangkrik bisa diatasi dengan cara membuat kaleng berisi minyak tanah, air atau dengan mengoleskan gemuk di kaki kandang.
Sampai kini karena penyakit dan hama masih bisa diatasi berdasarkan penanggulangan prefentif, dengan begitu penyakit jangkrik pun bisa ditekan hingga seminimal mungkin. Dengan kata lain, pemberian vaksinasi dan obat tak diperlukan.
via mashable.com
Peternak jangkrik sendiri bisa mendapatkan 2 hasil yang utama dengan nilai ekonomis yang sama besar, yakni telur bisa dijual pada peternak yang lainnya serta jangkrik dewasa sebagai pakan untuk ikan dan burung yang juga bisa dibuat tepung jangkrik.
Adapun telur yang telah ditempatkan induknya di media pasir maupun tanah, maka disaring lalu ditempatkan di media kain basah. Pada tiap lipatan kain yang basah sendiri bisa diletakkan 1 sdt telur yang dapat diperjual belikan.
Sementara pada jangkrik dewasa berusia 40-55 hari maupun 55-77 hari yang mana sayapnya baru tumbuh pada tubuhnya lalu ditangkap memakai tangan kemudian dimasukkan pada tempat penampungan agar bisa langsung dijual.
via peternakjangkriktulungagung.blogspot.com
Sesudah panen, maka kandang bisa dipakai kembali dengan dicuci terlebih dulu memakai sabun kemudian dijemur hingga kering. Sesudah kering sebaiknya di bagian dalam dibubuhi lapisan ulang memakai semen yang telah dicampur bersama lem kayu, lalu di bagian atasnya lakbannya bisa diperbaiki jika terdapat yang sobek atau mengelupas.
Sebagai tambahan untuk pemeliharaan jangkrik pasca panen sendiri sebaiknya pakai tre baru, kemudian bila telah berusia 20 hari yang lama ternyata masih utuh maka bisa digunakan lagi.
via budidayajangkrik.com
Perkembangan usaha ternak jangkrik yang ada di berbagai wilayah negara Indonesia sendiri kini sudah cukup pesat. Budidaya jangkrik sendiri banyak dilakukan sebab waktu yang diperlukan untuk dapat memproduksi telur jangkrik yang diperdagangkan hanya membutuhkan waktu sekitar 2-4 minggu.
Sementara untuk dapat memproduksi jangkrik sebagai pakan burung dan ikan ataupun untuk dijadikan tepung hanya membutuhkan waktu 2-3 bulan.
Pada jangkrik betina memiliki siklus hidup mencapai 3 bulan lamanya, sementara untuk jangkrik jantan sendiri kurang 3 bulan. Pada siklus hidupnya sendiri, jangkrik betina bisa memproduksi sebanyak 500 lebih telur.
Bisnis budidaya jangkrik bisa menjadi sebuah peluang usaha yang begitu menjanjikan, entah itu sebagai bisnis sampingan ataupun bisnis dengan skala yang besar. Terlebih lagi dengan ditemukan kandungan dari zat-zat yang penting di dalamnya yang begitu bermanfaat.
Tak hanya menjadi pakan ikan dan burung saja, melainkan juga dijadikan bahan baku di dunia industri. Selain itu, budidaya jangkrik juga tidaklah menyulitkan. Dimana semua orang dapat dengan mudah melakukan budidaya jangkrik.
Penyebaran hewan yang satu ini diberbagai area di Indonesia terbilang cukup merata. Akan tetapi di kota-kota yang besar dengan konsumennya rata-rata para pencinta ikan dan burung kicau, yang awalnya begitu tergantung dengan konsumsi jangkrik di alam bebas maka lama kelamaan kian semakin berkurang.
Hal tersebut itulah yang menjadikan usaha budidaya jangkrik sendiri dapat dikembangkan menjadi peluang bisnis cukup bagus di industri. Usaha budidaya jangkrik termasuk alternatif usaha cukup mudah serta menguntungkan bila dikerjakan secara serius.
Disamping ramah lingkungan, jika dilihat dari anggarannya pun relatif begitu terjangkau, Tak hanya itu, waktu pemeliharaannya pun tergolong singkat. Pada jangkrik yang berusia 35 hari sudah mulai bisa dipanen. Melalui fakta inilah diperlukan persiapan yang serius dan matang.
Peluang bisnis yang menguntungkan ini dikarenakan pemakaian pestisida di lahan pertanian sendiri termasuk salah satu faktor penyebab kemusnahan pada populasi jangkrik yang ada di sawah. Hal ini disebabkan jangkrik merupakan salah satu jenis hewan serangga yang turut merasakan bagaimana dampak pemakaian obat atau pestisida tersebut.
Hal tersebut juga berlaku dengan adanya penangkapan jangkrik yang ada di alam bebas yang kini dilakukan sehingga memicu penurunan jumlah populasi yang drastis sebab tak bisa berkembang biak.
Melalui alasan inilah yang bisa meningkatkan permintaan akan hewan yang satu ini, dengan begitu peternak pun tak membiarkan kesempatan ini begitu saja demi meraih keuntungan dari hasil budidaya jangkrik secara intensif sebab hanya dengan waktu singkat saja memelihara jangkrik bisa memperoleh keuntungan berlipat ganda.
Semakin banyaknya para peternak jangkrik, permintaan akan telur jangkrik juga semakin besar. Selain itu banyak dari peternak jangkrik yang hanya menghasilkan telur jangkrik sebab risikonya tergolong lebih kecil.
Membudidayakan jangkrik juga mampu menghasilkan laba yang lebih cepat hanya dalam waktu 25-30 harian daripada proses peneluran dan pembesaran hingga mencapai 3 bulan atau sampai menghasilkan telur.
Dalam budidaya jangkrik sendiri sebenarnya muncul beberapa persoalan yang menyebabkan fluktuasi harga karena perilaku pasar cenderung tidak menguntungkan bagi peternak, yang mana bila pasokan dari bahan baku semakin sedikit sementara kebutuhan permintaan masyarakat sendiri besar dengan harga melambung tinggi.
Hal ini tentu berbanding terbalik jika pasokan dari bahan baku yang banyak dengan harga yang turun drastis, justru bisa dibilang tak ada harganya.
Dengan begitu, hal tersebut itulah yang umumnya membuat para peternak jangkrik pun geram karena alokasi dari hasil panen yang masih sebatas digunakan untuk makanan ikan dan burung kicauan. Akan tetapi, pada awal dekade tepatnya tahun 2000an sendiri usaha budidaya jangkrik kembali menunjukkan pencerahan.
Dimana hasil panennya tak lagi hanya sekedar untuk pakan ikan dan burung saja tetapi juga dapat diolah untuk bahan baku farmasi, kosmetik dan industri makanan.
Hal ini dikarenakan menurut penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli mengenai komposisi kimia jangkrik, dijumpai pada tubuh jangkrik sendiri mengandung banyak senyawa yang bernilai gizi lebih tinggi serta bernilai farmakologi cukup baik.
Di samping itu, para peternak kini tak usah khawatir dengan hasil panen yang tak dapat tertangani secara maksimal. Sebab kini ada banyak kemudahan bagi Anda yang ingin menjalankan usaha ternak jangkrik ini.
Usaha budidaya jangkrik kini sebagai bahan dasar kosmetik, farmasi dan makanan mempunyai tingkat kesuksesan tinggi. Akan tetapi hal tersebut tentunya sangat bergantung dari keseriusan dan kemampuan peternak itu sendiri.
Alternatif untuk berbisnis jangkrik sendiri sebenarnya terbilang sangat menguntungkan dan mudah jika dikerjakan secara serius. Terlebih lagi kini Anda bisa bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang menampung hasil panen jangkrik untuk dapat dijual kembali.
Bagi Anda yang ingin mengetahui bagaimana keuntungan dari usaha budidaya jangkrik tentu harus memahami bagaimana analisa usaha budidaya jangkrik itu sendiri. Untuk usaha budidaya jangkrik, meliputi biaya produksi yang tidak tetap dan biaya tetap.
Biaya produksi tidak tetap, misalnya meliputi telur jangkrik, konsentrat voer, tenaga kerja dan makanan sayuran. Sementara biaya tetap dengan modal investasi sebesar 20% sendiri meliputi bunga biaya yang tidak tetap sebanyak 20, biaya penyusutan tre atau alat, pemeliharaan alat + kotak, sewa lokasi, biaya listrik, bila ditotal biaya produksi keseluruhan sekitar Rp. 10, 3 jutaan.
Sementara pendapatan atau penghasilan yang didapatkan sendiri misalnya untuk 10 kotak saja mencapai Rp. 17,5 juta jika dikalikan 50 kg sehingga keuntungan bersih yang didapat Rp. 7,1 jutaan.
Dengan penghasilan yang Anda dapatkan sebesar itu dan keuntungan bersih pun cukup besar, tentunya Anda tak perlu ragu lagi untuk membangun usaha yang satu ini.
Usaha budidaya jangkrik untuk makanan burung atau ikan, maupun untuk bahan baku pembuatan kosmetik dan lain sebagainya tentu akan menghasilkan keuntungan yang berlipat. Apalagi dengan modal yang diperlukan begitu terjangkau.
Anda tak perlu merogoh kocek dalam-dalam untuk memulai usaha budidaya ini. Budidaya ternak jangkrik, bisa menjadi pilihan peluang usaha yang menjanjikan di tahun 2016. Semoga ulasan analisa usaha budidaya jangkrik ini bisa membantu Anda!