Photo-Suit

Budidaya Hewan dan Tanaman

via exportersindia.com

Budidaya Rumput Gajah, Minim Modal Banyak Berkah

October 29, 2016

Indonesia memiliki banyak sekali tanaman yang masuk dalam kategori rumput. Diantara berbagai macam jenis tanaman di dunia ini, rumput terkenal sebagai tanaman yang sakti alias nggak mati-mati meski dibasmi berulang kali. Begitulah. Rumput tidak pernah banyak meminta apapun dari bumi untuk terus tumbuh.

Meskipun selalu diinjak-injak, dianggap tidak berguna, rumput selalu mengabdikan dirinya untuk bumi. Ia ada karena suatu sebab yang belum banyak dipahami manusia, sekalinya rumput diketahui fungsinya, rumput dinaikkan derajadnya.

Sejelek-jeleknya rumput di halaman, di pinggiran selokan, di kebun, di lapangan, rumput diam-diam menjadi sumber hidup bagi berbagai macam jenis binatang seperti serangga, burung, hingga binatang ternak.Dengan kata lain, rumput menjadi salah satu mata rantai dalam siklus kehidupan.

Siapa yang mengira jika tidak ada rumput maka seluruh sendi kehidupan akan selesai? Sepertinya ungkapan ini tidak terlalu berlebihan.

Di berbagai penjuru desa, rumput liar masih menempati fungsinya sebagi makanan harian untuk sapi dan kambing piaraan. Di sisi lain, rumput-rumput tertentu merupakan penawar racun bagi hewan seperti kucing dan anjing. Apakah rumput juga berfungsi untuk menawar racun pada tubuh manusia? Entahlah, sementara belum ada yang mau mencoba.

Dari sekian banyak rumput yang sering kita temui, artikel ini membahas beberapa jenis rumput yang memiliki nilai ekonomi tinggi seperti rumput gajah, rumput jepang, rumput gajah mini hijau, dan rumput gajah mini variegata.

Apa itu Rumput Gajah?

via zacsarian.com

Sesuai dengan namanya, di kalangan para rumput, rumput gajah merupakan rumput yang memiliki ukuran super besar. Banyak orang awam yang tertipu dan mengira rumput gajah sebagai tanaman jagung muda atau tebu.

Sekilas dari teksturnya memang demikian dan rumput gajah dewasa memiliki batang seperti tanaman tebu yang masih muda. Saking besarnya, rumput gajah bisa memiliki tinggi lebih dari dua meter lho! Apa-apaan!

Seperti halnya rumput yang lain, dan berbeda dengan tebu dan jagung, rumput gajah adalah rumput. Maksudnya, sebagai rumput ia ditakdirkan memiliki cara hidup yang minimalis alias bisa hidup di mana saja baik di cuaca panas ataupun hujan, subur ataupun tandus.

Rumput gajah banyak dibudidayakan di daerah pedesaan baik secara profesional ataupun sederhana dan digunakan sebagai pakan ternak seperti sapi, kerbau, dan kambing.

Di kebun binatang, rumput gajah menjadi salah satu alternatif (atau bahkan pokok) makanan hewan-hewan besar seperti gajah, badak, banteng, dan mamalia besar lainnya.

Betapa tidak, jika gajah tidak diberi makan rumput gajah, atau hanya diberi rumput bukan gajah, mana kenyang ia? Dalam sehari satu ekor gajah dewasa bisa menghabiskan rumput gajah yang ditanam pada satu kapling sawah.

Sementara itu, ada ribuan sapi dan kambing yang menuntut jatah makan. Jika tidak ada yang menanam rumput gajah, lantas apakah rumput liar bisa memenuhi kebutuhan pakan binatang ternak tersebut? Tentunya tidak mungkin.

Maka dari itu, saat ini rumput gajah banyak dibudidayakan oleh masyarakat baik di lahan sendiri seperti halaman, sawah, pekarangan, kebun, hingga lahan ilegal milik negara seperti pinggiran sungai sampai lahan kosong di kanan-kiri jalur kereta api.

Karena tumbuhan ini gampang hidup, maka tidak ada tempat yang tidak bisa dijadikan lahan untuk rumput gajah.

Apa itu Rumput Gajah Mini?

via pinterest.com

Berbeda dengan rumput gajah yang memiliki ukuran super besar, rumput gajah mini adalah kebalikannya. Rumput ini benar-benar pendek dan memiliki tinggi tak lebih dari 5 cm. Namun demikian, rumput gajah mini merupakan rumput yang menawarkan kecantikannya untuk menghias halaman rumah atau taman.

Di mana habitat rumput gajah mini? Berkebalikan dengan rumput gajah yang hidup di pedasaan, rumput gajah mini justru tumbuh subur di perkotaan.

Oh ya? Yap, kita bisa menemui rumput ini di halaman rumah orang-orang kaya, di taman, di tempat rekreasi, di halaman kantor pegawai negri dan swasta, di universitas, dan tentu saja di tempat para pembudidaya rumput gajah mini.

Ada dua jenis rumput gajah mini yang banyak dikembangbiakkan, yakni rumput gajah mini hijau dan rumput gajah mini variegata. Perbedaannya terletak pada daunnya.

Rumput gajah mini hijau, tentu saja, hanya berwarna hijau, sementara rumput gajah mini variegata memiliki daun yang berwarna garis hijau dan garis putih. Dari keduanya, rumput gajah mini varigata memiliki harga yang paling mahal.

Di tempat-tempat penjual bunga, biasanya mereka menjual rumput ini dengan ukuran meter atau sentimeter. Satu petak rumput ini jika ditanam dalam kurun waktu tertentu akan berkembag biak menyamping alias merambat dan meluas memenuhi lahan.

Apa itu Rumput Jepang?

via pinterest.com

Dulu sebelum rumput gajah mini menjadi trend di pekarangan rumahan, rumput jepang merupakan idola. Rumput gajah bisa dipastikan selalu ada di halaman rumah yang dijadikan taman hingga penghias gundukan tanah di kuburan-kuburan cina.

Meski rumput jepang sangat doyan air, namun rumput ini sangat senang berjemur seharian dibawah terik matahari. Yang saya tidak tahu, seperti namanya yakni rumput jepang, apakah tanaman ini berasal dari jepang?

Rumput ini berbentuk ramping seperti jarum, bergerombol banyak dan padat seperti karpet. Jika rajin di pangkas, rumput jepang ini selalu menampakkan warna hijaunya yang menenangkan. Namun jika rumput ini dibiarkan terlantar, maka ia tidak lagi cantik karena tumbuh tidak beraturan.

Rumput ini susah di bunuh lho. Sekalinya kita menanam dan tumbuh berkembang, dan suatu hari kita mencabut semuanya, percayalah dalam seminggu kita akan menemui lagi tunas-tunas rumput yang baru. Jika mau membasmi rumput jepang, maka pembasmian harus dilakukan hingga se akar-akarnya.

Di banyak penjual bunga, rumput jepang juga dijual per meter seperti halnya rumput gajah mini. Rumput ini bisa dibawa kemana-mana dalam ukuran kotak-kotak kecil. Tanpa tanah, rumput ini masih bisa bertahan asalkan rajin disiram dengan air dan di tempatkan di tempat yang teduh.

Cara Menanam Rumput Gajah

via bioenergycrops.com

Rumput gajah sangat mudah ditanam. Benihnyapun tidak ribet mencarinya. Kita bisa melakukan pembibitan dengan cara stek batang, alias potong batangnya dengan panjang dua jengkal, lalu di tanam di tanah.

Meski demikian, untuk menanam rumput gajah dengan hasil maksimal, alangkah baiknya kita mempersiapkan pula lahan untuk menanam.

Menanam rumput gajah pada tataran profesional, atau menjadikan rumput gajah sebagai bisnis, sebaiknya kita menggunakan metode monokultur, atau satu lahan satu jenis tanaman.

Persiapan untuk lahan ini juga tidaklah rumit, pertama-tama gemburkan lahan tersebut dengan cangkul lalu sebarkan pupuk kandang. Setelah lahan siap, bibit rumput gajah yang berupa potongan batang berukuran dua jengkal tangan tersebut bisa ditancapkan sejajar dan berjarak.

Tidak ada aturan khusus terkait jarak sebenarnya dalam menanam rumput gajah, namun para petani cenderung memberi jarak antar bibit sekitar 50 cm untuk mempermudah perawatan, panen, dan tanaman tersebut terlihat rapi.

Setiap batang yang ditanam nantinya akan berkembang biak dengan memunculkan tunas-tunas baru disekelilingnya. Sehingga, ketika nantinya tanaman tersebut tumbuh besar, satu bibit bisa menghasilkan satu rumpun rumput gajah.

Dalam menanam rumput gajah, sebenarnya kita tidak membutuhkan pupuk buatan pabrik. Cukup dengan menggunakan pupuk kandang maka kita bisa melihat tanaman tersebut tubuh dengan subur. Usahakan menanam rumput gajah di lahan yang terkena matahari dalam intensitas tinggi. Namun demikian, rumput gajah ini juga sangat mencintai air.

Rumput gajah yang tumbuh di lahan subur dan memiliki banyak kandungan air selalu menghasilkan daun yang panjang dan lebar meskipun masih berusia muda atau memiliki batang yang masih kecil. Sebaliknya, jika rumput gajah tumbuh di daerah kering, pertumbuhan rumput gajah cenderung lambat dan memiliki daun tipis memanjang.

Oleh karena rumput gajah senang dengan air, biasanya para petani mempersiapkan lahan untuk menanam tanaman ini di awal musim penghujan.

Namun karena baru-baru ini hujan selalu turun seolah-olah sepanjang tahun, maka sewaktu-waktu merupakan masa tanam yang baik bagi rumput gajah. Di musim penghujan ini, tentunya kita akan lebih hemat air untuk membesarkan rumput gajah.

Jika kamu memiliki tempat tinggal di daerah pinggiran sungai atau parit tanah di daerah pedesaan, sebenarnya kita bisa juga lho memanfaatkan bedengan/pinggiran sungai untuk ditanami rumput gajah. Akar tanaman ini bisa melindungi bedengan sungai dari gerusan erosi.

Di daerah-daerah yang memiliki sungai tadah hujan, atau sungai yang ada airnya ketika musim hujan saja, seringkali pada musim kemarau para petani memanfaatkan dasaran sungai untuk menanam rumput gajah, selain lahan tersebut gratis, lahan tersebut memiliki unsur hara yang tinggi sehingga tanaman rumput gajah bisa tumbuh dengan baik.

Setelah masa tanam, rumput gajah biasanya dipanen ketika usia dua bulan. Pada usia ini, panjang tanaman tak lebih dari satu meter namun juga tidak terlalu pendek sehingga memudahkan untuk diangkut. Biasanya, tanaman diikat secara bersamaan dengan jumlah tertentu dan bisa langsung dijual per ikat.

Namun kebanyakan, sebelum kita panen rumput gajah ini sudah dipesan orang untuk makanan ternak mereka sehingga kita tidak perlu repot cari pembeli.

Memanen rumput gajah bisa dengan memotong batang bawah dengan arit yang tajam dan sisakan kurang lebih 5-10 cm batang bawah agar mereka tumbuh kembali. Betul sekali, kita hanya perlu menyediakan bibit di awal penanaman.

Setelahnya, kita tinggal memanen tiap dua bulan sekali. Meski begitu, kita juga harus memberikan pupuk kandang secara berkala untuk menjaga kesuburan tanaman.

Baru pada usia 4-5 tahun, tanaman tumput gajah harus kita perbaharui dengan cara memangkas total seakar-akarnya dan mengganti dengan tanaman baru. Dengan begitu kita akan selalu bisa mendapat hasil panen yang memuaskan.

Cara Menanam Rumput Gajah Mini

via tokopedia.com

Aku yakin tidak semua orang pernah menanam rumput gajah mini meskipun barangkali hampir semua orang pernah melihat atau bahkan menginjak rumput ini ketika sedang berjalan-jalan ditaman. Jika kamu pernah menginjak rumput ini ditaman, pasti kamu ingat sensasi permukaan tanah yang gembur, basah, dan empuk bukan?

Seperti halnya rumput gajah, rumput gajah mini mencintai tanah yang gembur dan banyak mengandung air alias tidak kekeringan. Mohon dibedakan antara tanah yang banyak mengandung air dengan tanah yang tergenang air.

Rumput gajah mini tidak tahan tergenang air selama lebih dari dua hari sekaligus tumbuh buruk ketika tanah kering dan terlambat disiram selama lebih dari seminggu.

Meski rumput gajah mini masuk dalam kategori sebagai tanaman hias, rumput gajah mini tergolong tanaman yang gampang sekali hidup. Berawal dari satu tanaman, jika dibiarkan terus tumbuh, tanaman itu akan berkembang biak ke samping dan memenuhi seluruh permukaan lahan.

Tentunya hal ini membutuhkan waktu yang lama. Untuk itu, kita perlu tahu tips dan cara menanam rumput gajah mini sebagai penghias tanah di taman.

Untuk menanam rumput gajah mini di halaman rumah atau di taman kita tidak perlu mencangkul tanahnya terlebih dahulu. Kita cukup menaburkan campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1 di seluruh permukaan tanah yang akan kita tanami dengan ketebalan 5-10cm.

Siramlah terlebih dahulu tanah tersebut dan diamkan selama dua hari agar struktur tanah menata dirinya sendiri. Setelah itu carilah bibit rumput gajah di penjual tanaman. Biasanya mereka menjual per meter dengan kisaran harga 30.000-50.000.

Setelah mendapatkan benihnya, kita bisa langsung menanam rumput yang berbentuk karpet tersebut dengan meletakkannya di atas permukaan tanah. Untuk versi yang ekonomis, kita bisa memencar rumput gajah mini yang berbentuk karpet tersebut satu persatu lalu menanam satu persatu pula dengan jarak 10-15 cm per tanaman.

Setelah sebulan, barulah kita bisa menikmati hasilnya, rumput tersebut mulai berkembang biak memenuhi seluruh permukaan tanah.

Beberapa hal penting untuk diingat, tanaman rumput gajah mini sebenarnya tidak terlalu suka tanah yang berpasir karena pasir tidak menyimpan air. Rumput gajah mini cederung tumbuh lebih baik di lahan yang teduh atau tidak begitu mendapat sinar matahari.

Setelah penanaman, sebaiknya rumput gajah mini yang baru saja ditanam tersebut disiram, kemudian ditutup dengan terpal selama kurang lebih 2-3 hari agar mereka beradaptasi dahulu sebelum bertemu dengan sengatan cahaya matahari.

Perawatan rumput gajah mini sangatlah mudah. Kita hanya perlu rajin-rajin menyiram tanaman agar tidak kekeringan. Siram pula tanaman ini dengan pupuk organik cair selama 5 atau 6 bulan sekali agar tidak kehabisan nutrisi tanah.

Untuk kerapiannya, rumput ini juga perlu dipangkas dengan mesin pemangkas rumput setiap 5 atau 6 bulan sekali jua agar rumput agar rata hasilnya dan tetap cantik daunnya.

Menanam rumput dengan cara tersebut sekaligus merupakan cara membudidayakan rumput gajah mini lho. Setelah tanaman tumbuh memadat seperti karpet, kamu bisa menjualnya permeter. Modal yang diperlukan untuk budidaya rumput ini hanyalah lahan gembur, pupuk kandang, dan air.

Cara menanam Rumput Jepang

via tokopedia.com

Berbeda dengan rumput gajah mini yang menyukai tanah gembur dan basah, rumput jepang justru menyukai tanah yang mengandung pasir. Karakter rumput ini memang senang berada di bawah terik matahari sehingga daun-daun dari rumput ini berbentuk seperti jarum dan berakar keras.

Maka, untuk menanam rumput jepang, tahap pertama yang harus dipersiapkan adalah mencampur pasir dengan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1 untuk kemudian disebarkan merata di atas permukaan tanah yang dijadikan media tanam.

Untuk memastikan kehidupannya, sebaiknya setelah penanaman rumput jepang tersebut ditutup dengan terpal terlebih dahulu selama 1-2 hari.

Rumput jepang ini tidak terlalu banyak membutuhkan air tetapi juga tidak menolak jika diberi banyak air. Karakter dari tanaman ini memang tahan dengan cuaca kering.

Pada musim penghujan, tumbuhan ini tumbuh lebih cepat daripada musim kemarau. Pada saat inilah biasanya rumput jepang terlihat gondrong dan tidak rapi sehingga perlu dilakukan pemangkasan.

Jika tumbuhan rumput jepang tidak sering-sering dipangkas dengan menggunakan mesin pemotong rumput ataupun dengan cara manual seperti menggunakan gunting tanaman, maka kelemahannya adalah rumput di bagian bawah terlalu banyak batangnya. Rumput terlihat tidak telalu hijau karena jumlah daun lebih sedikit dibandingkan jumlah batang.

Pemangkasan difungsikan untuk menciptakan tunas-tunas daun baru sehingga halaman terasa selalu sejuk dan hijau.
Sebagaimana rumput gajah mini, rumput jepang juga memiliki nilai ekonomi yang menarik meski harganya masih di bawah rumput gajah mini.

Cara membudidayakan juga kurang lebih sama dengan yang telah dijelaskan di atas, tentu untuk budidaya, lahan yang diperlukan haruslah luas. Harga per meter dari rumput jepang ini berkisar antara 15.000-25.000.

Peluang Bisnis Usaha Budidaya Rumput Gajah

via pinterest

Pada bagian cara menanam rumput gajah telah dijelaskan beberapa informasi terkait pembudidayaan rumput gajah. Dari informasi tersebut, kita bisa melihat bahwa biaya yang dibutuhkan tidaklah terlalu besar karena kita hanya butuh lahan, pupuk kandang, dan air. Selebihnya kita bisa memanen setiap dua bulan sekali selama kurang lebih 4 tahun.

Harga jual rumput gajah juga berbeda-beda; bergantung pada daerah masing-masing. Rata-rata rumput gajah ini dijual per ikat (dengan ukuran yang berbeda-beda pula tentunya antar satu daerah dengan daerah lain) sebesar 5.000-7.000 rupiah saja.

Memang bisa dikatakan murah ketimbang pakan ternak lainnya yang telah melalui proses pengolahan terlebih dahulu.

Namun dari harga jual yang bisa dibilang murah tersebut, kita bisa membayangkan bahwa biaya untuk membudidayakan tanaman ini sangatlah murah. Jika kamu hidup di pedesaan dengan jumlah peternak sapi yang bisa dibilang banyak, bisa jadi untuk menanam rumput gajah tidak membutuhkan biaya apapun kecuali tenaga dan lahan.

Untu lahan yang berukuran 10x10 meter, kita bisa memanen sekitar 200 ikat rumput gajah yang telah berumur dua bulan dan biasanya memiliki tinggi kurang dari dua meter. Jika kita memiliki lahan seluas 100 meter saja maka kita bisa mendapat penghasilan sekitar 1.400.000 rupiah tiap dua bulan dengan biaya produksi kurang dari 300.000 rupiah.

Biaya produksi dari tanaman ini memang sangat murah karena rumput gajah tidak menuntut banyak pupuk dan minim hama. Jikalau ada hama yang menyerang rumput gajah adalah belalang, maling, sapi atau kambing tetangga yang lepas.

Pengairanpun kita juga tidak terlalu sering melakukannya, asal tanah tidak terlalu kering, maka kita bisa menyiramnya seminggu sekali.

Yang sangat menguntungkan dalam membudidayakan rumput gajah adalah musim penghujan karena kita hanya tinggal santai saja di rumah dan hanya sesekali menyabit rumput lain yang tumbuh disekitar rumput gajah agar tidak mengganggu pertumbuhan.

Atau jika kita memiliki lahan yang sangat dekat dengan parit irigasi, sudahlah, kita tinggal tancapkan saja batangnya yang telah dipotong dan tunggu hasilnya.

Tanaman rumput gajah juga baik ditanam sebagai tanaman selingan. Misalnya kita memiliki kebun pepaya, maka di antara tanaman pepaya biasanya adalah lahan yang tidak dipergunakan, kita bisa mengisi dan memanfaatkannya dengan menanam rumput gajah untuk penghasilan tambahan.

Sekali lagi, rumput gajah memiliki peluang bisnis yang menarik baik dibudidayakan secara serius ataupun sebagai sampingan saja. Siapa yang mengira rumput bisa menambah jumlah ketebalan dompet kita. Bagaimana? Apakah kamu tertarik? Selamat mencoba!

Sharing is Caring

«


KATEGORI

Copyright © 2024 Photo-SuitContact / Privacy Policy / Copyright / IP Policy / Term of Service