Photo-Suit

Budidaya Hewan dan Tanaman

via pinterest.com

Semua Hal tentang Khasiat dan Manfaat Semut Jepang

December 7, 2016

Wacana terkait semut Jepang yang bermanfaat untuk khasiat obat telah dibahas di berbagai blog baik yang berbahasa Indonesia ataupun bahasa Inggris. Akan tetapi sebaiknya kita harus jeli untuk memahami wacana ini karena tidak semua informasi yang tertulis di berbagai macam blog tersebut bisa dijadikan referensi yang baik.

Kenapa demikian? Karena ketika kita menelusuri pengertian dari semut Jepang itu sendiri, kita akan dihadapkan pada dua pengetahuan yang berbeda; pertama, pengetahuan ini merujuk pada spesies semut yang ada di Jepang dan yang kedua merujuk pada spesies unik yang bukan dari keluarga semut namun dinamai sebagai semut Jepang.

Semut Jepang yang benar-benar berasal dari Jepang memang memiliki bentuk semut karena spesies ini memang semut betulan. Hanya saja wacana manfaat kesehatan dari semut Jepang yang asli semut ini justru tidak berasal dari Jepang, melainkan China.

Di China, sebagian besar masyarakat telah mengkonsumsi beberapa jenis semut untuk khasiat pengobatan. Semut ini dalam bahasa Inggris disebut sebagai black ant King atau Raja Semut Hitam. Beberapa produk terkait semut hitam ini juga merebak dipasaran karena diyakini memiliki manfaat obat terutama untuk masalah vitalitas pria.

Lantas adakah di Jepang ditemui fenomena masyarakat yang mengkonsumsi semut untuk kesehatan? Ada, namun semut yang dikonsumsi ini merupakan produk China yang telah dikemas dalam kemasan obat.

Sementara itu, di Indonesia mulai beredar wacana terkait manfaat dan pembudidayaan semut Jepang. Semut Jepang yang beredar di Indonesia ini justru tidak memiliki ciri-ciri semut sama sekali, melainkan memiliki ciri-ciri atau malah dekat sekali dalam kategori kumbang.

Apa itu semut Jepang? Mengenal Dua Versi Semut Jepang

via tokopedia.com

Berdasarkan uraian pada bagian sebelumnya, mari kita telusuri lebih lanjut tentang fenomena semut Jepang baik semut Jepang yang ada di Jepang maupun semut Jepang yang dibudidayakan di Indonesia dan diyakini memiliki khasiat obat.

  1. Semut Jepang Di Jepang
  2. Di Jepang terdapat berbagai macam jenis semut yang memiliki karakter berbeda-beda, diantaranya adalah Pachycondyla Chinensis, Cryptopone Sautery, Hypoponera Sautery, Aphaenogaster Famelicia, Aphaenogaster Japonica, Leptothorax Congruus, Tetramorium Tsushimae, Pristomyrmex Pungens, Crematogaster Matsumurai, Crematogaster Teranishi, Crematogaster Osakensis, Paratrechina Flavipes, Lasius Japonicus, Formica Japonica, dan Camponotus Japonicus.

    Namun aku tidak akan membahas secara keseluruhan atas jenis-jenis semut yang ada di Jepang. Yang pasti, semua jenis semut Jepang ini merupakan semut yang bisa hidup dalam empat jenis cuaca sebagaimana Jepang itu sendiri merupakan negara empat musim, yakni musim dingin, musim semi, musim hujan, dan musim kemarau.

    Jika ditelusuri lebih jauh, semut-semut yang hidup dan berkembang biak di Jepang tersebut memiliki cara hidup dan habitat masing-masing.

    Dari berbagai jenis semut tersebut, bisa dikatakan bahwa cara hidup dan karakter dari semut-semut Jepang tersebut mirip dengan berbagai jenis semut yang ada di Indonesia; sebagian hidup di pohon dan sebagian hidup di tanah atau pasir.

    Sementara itu, jenis semut Jepang yang sangat mirip dengan semut China (black ant king) yang berkhasiat sebagai obat adalah semut golongan crematogaster. Akan tetapi keluarga semut crematogaster ini tidak memiliki, atau belum ditemukan memiliki khasiat untuk kesehatan manusia.

  3. Semut Jepang Versi Indonesia
  4. Lain di Jepang, lain di Indonesia. Saat ini di Indonesia sedang marak dengan kehadiran semut Jepang yang tidak memiliki bentuk semut sama sekali. Entah bagaimana ceritanya spesies ini diberi nama sebagai semut Jepang, namun semut ini lebih cocok bernama kumbang Jepang.

    Sekilas, bentuk semut Jepang versi Indonesia ini ecara morfologis mirip sekali atau bisa dikatakan sama dengan morfologi serangga jenis kumbang. Binatang lain yang sedikit mirip dengan semut Jepang ini adalah kutu beras.

    Jika dilihat dari bentuknya, semut Jepang versi Indonesia ini mirip dengan kumbang dengan ukuran sangat kecil, yakni tak lebih besar dari ujung korek api. Bentuknya sedikit lonjong dengan tiga bagian utama tubuh, yakni kepala, leher, dan badan. Semut Jepang ini memiliki 3 pasang kaki dan sepasang antena.

    Semut Jepang yang dipercaya oleh sebagian masyarakat Indonesia sebagai binatang yang memiliki khasiat obat ini hidup berkelompok. Mereka akan kawin setiap saat atau tidak ada musim kawin khusus. Ketika mereka tumbuh dewasa, dengan sendirinya mereka akan memilih pasangan untuk bereproduksi.

    Semut Jepang ini berkembang biak dengan cara bertelur. Semut Jepang dewasa berbentuk kumbang sempurna berwarna hitam dengan sayap yang bertekstur garis-garis. Meskipun semut ini bersayap, namun semut Jepang tidak suka atau bahkan tidak bisa terbang lho.

    Setelah semut ini menetas dari telurnya, bentuk semut ini bukanlah kumbang, melainkan larva yang bentuknya sama persis dengan keluarga ulat Hongkong yang biasanya dijual untuk pakan burung.

    Setelah beberapa bulan berbentuk larva, barulah kemudian spesies ini berubah lagi menjadi pulpa, lalu menjadi semut Jepang muda yang masih berwarna putih. Lambat laun, warna putih ini berubah menjadi keemasan, lalu berubah lagi menjadi coklat gelap hingga terakhir berwarna hitam mengkilap.

    Habitat semut Jepang yang berkhasiat obat ini tidak bisa ditemukan ditempat manapun kecuali dalam toples atau wadah plastik tertutup berventilasi yang di dalamnya tertumpuk berlapis-lapis kapas atau tissue tempat semut Jepang tersebut berkembang biak dan menetaskan telur sekaligus menjadi sarang bagi larva sebelum mereka berubah bentuk menjadi semut dewasa.

    Uniknya, semut Jepang ini tidak minum atau makan apapun kecuali ragi tape. Jika kamu menemukan serangga berbentuk sama persis dengan semut Jepang namun hidup di habitat yang tidak sama dengan yang telah dijelaskan tadi, percayalah itu bukan semut Jepang dan tak ada seorangpun yang sudi memakan semut tersebut untuk pengobatan.

    Pada kenyataannya, semut Jepang ini bisa saja hidup di luar toples; misalnya, di kandang ayam, di gudang penyimpanan makanan ternak, di tanah, atau di tempat-tempat yang jauh dari genangan air alias becek.

    Semut Jepang ini juga bisa makan apa saja. Namun tentunya semut Jepang yang hidupnya seperti ini akan menjijikan jika dikonsumsi. Oleh karena itu, semut Jepang yang dijadikan obat hanya dibudidayakan ditempat steril dan diberi makan ragi.

    Barangkali karena makanan semut Jepang sejak mereka menjadi larva hingga menjadi semut Jepang dewasa adalah ragi tape, semut Jepang ini kemudian dipercaya memiliki khasiat obat.

Kandungan Semut Jepang

via tokopedia.com

Jika semut Jepang bisa digunakan sebagai obat, apa sih sebenarnya kandungan dari semut Jepang ini? Beberapa sumber mengatakan bahwa semut Jepang mengandung beberapa senyawa yang berguna bagi manusia, diantaranya adalah protein, asam amino, asam laktat, asam hialuronat, dan enzim hmes.

Apakah kandungan ini diketahui dari penelitian yang valid? Sejauh ini banyak juga refrensi yang menyangsikan kebenaran dari kandungan semut Jepang yang disebutkan itu. Anehnya, refrensi yang meragukan atau bahkan menyarankan agar berhati-hati untuk mengkonsumsi semut Jepang ini justru berasal dari web milik universitas ternama di Indonesia.

Kenapa aku bilang aneh? Karena mereka belum juga melakukan penelitian terkait hal ini sementara semut Jepang sudah banyak dikonsumsi banyak orang dan dipercaya membawa khasiat yang positif.

Ada dugaan lain yang menyatakan bahwa keberadaan semut Jepang ini bisa mengganggu kestabilan pemasaran obat tertentu sehingga ada pihak-pihak yang semestinya memiliki kredibilitas tinggi untuk meneliti kandungan semut Jepang justru malah tidak melakukannya atau bahkan boleh dibilang menolak keberadaan semut Jepang yang dimanfaatkan sebagai obat beberapa penyakit penting dan sukar disembuhkan seperti misalnya diabetes.

Dari fenomena tersebut, bisa dikatakan bahwa kandungan yang terdapat dalam semut Jepang belum sepenuhnya diketahui kepastian kebenarannya.

Akan tetapi jika kita mendengar cerita dari orang-orang yang telah mengkonsumsi semut Jepang ini, mereka mengaku bahwa penyakit yang mereka derita berangsur-angsur menghilang setelah beberapa lama mengkonsumsi semut ini secara rutin (cerita ini akan dilampirkan pada bagian selanjutnya).

Khasiat Semut Jepang

via pustakatitianhati.blogspot.com

Beberapa sumber mengatakan bahwa jenis-jenis penyakit yang bisa diobati dengan cara mengkonsumsi semut Jepang adalah stroke, dibetes, hipertensi, asam urat, kolesterol, jantung, vitalitas, demam, dan sedang dalam masa penyembuhan.

Apakah benar demikian? Aku sempat mengkonsumsi semut Jepang dan sempat juga mengenal beberapa orang yang mengkonsumsi semut Jepang.

Ketika aku mengkonsumsi semut Jepang, aku memang tidak sedang mengalami sakit apapun dan syukur aku memang jarang dikaruniai sakit sehingga aku tidak tahu ada perubahan apa pada tubuhku setelah sekitar dua bulan mengkonsumsi semut Jepang secara rutin.

Yang jelas, aku tidak keracunan, tidak sakit usus atau pusing-pusing. Konsumsi kuhentikan karena waktu itu aku sangat sibuk dan sering bepergian dan tentu saja tidak membawa semut Jepang ikut bepergian.

Kalau boleh aku menduga, selama mengkonsumsi semut Jepang satu-satunya hal yang kurasakan dan sempat kucirikan adalah jam tidurku menjadi berkurang.

Aku orang yang seringnya mulai beranjak tidur ketika sudah tengah malam atau lewat tengah malam karena aku harus menyelesaikan pekerjaanku. Sebelum mengkonsumsi semut Jepang, biasanya aku akan sulit bangun dan tak mau bangun jika belum tidur selama 6-8 jam.

Namun ketika aku mengkonsumsi semut Jepang, aku bisa tidur dalam 4-5 jam saja kemudian bangun dan tidak merasakan kantuk atau malas bangun. Entah ini kebetulan atau karena semut Jepang, aku tidak tahu.

Cerita-Cerita Dari Orang yang Sembuh Berkat Semut Jepang

via kaskus.co.id

Aku mendapatkan semut Jepang dari pemberian neneknya kakak iparku yang telah berumur 75 tahun dan sudah beberapa tahun mengkonsumsi semut Jepang

Nenek itu masih sehat walafiat dan tidak takut makan apapun (padahal umur segitu mestinya harus menjaga makanan baik-baik). Nenek itu (tidak saya sebutkan namanya ya, domisilinya di Magelang) termasuk salah satu tetua yang masih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan sosial.

Tubuhnya yang gemuk tetap bukan menjadi masalah baginya untuk sering bepergian sendirian dengan kendaraan umum dan tetap bukan gangguan baginya untuk makan makanan apapun termasuk daging kambing dan makanan berkadar gula tinggi.

Aku mendengar cerita tersebut ketika aku berkunjung ke Magelang. Kebetulan sang nenek ada di sana dan seperti biasa beliau mendominasi percakapan; maklum, orang tua maunya didengar ceritanya.

Beliau mulai bercerita tentang aktivitasnya hingga kesehatannya lantas berujung ke cerita tentang khasiat semut Jepang untuk kesehatannya hingga cara membudidayakan semut Jepang.

Sebelum mengkosumsi semut hitam, sang nenek bercerita bahwa beliau mengalami masalah kesehatan yang bermacam-macam mulai dari jantung, gula darah, kolesterol dan penyakit-penyakit karena usia senja.

Beliau mengkonsumsi semut hitam secara rutin dengan jarak dua hari sekali dan dalam satu hari waktu konsumsi, beliau mengkonsumsi 5 ekor semut Jepang dalam tiga kali sehari.

Setelah dua minggu mengkonsumsi semut tersebut, kesehatan sang nenek berangsur membaik dan beliau tetap meneruskan konsumsi semut Jepang hingga sekarang sekedar untuk menjaga kesehatan tubuhnya.

Meski sang nenek tersebut menjadi salah satu orang yang membudidayakan semut Jepang (untuk kepentingan pribadi mula-mula) tetapi sang nenek ini tidak hendak menjual semut-semutnya.

Beliau dengan senang hati membagikan semut Jepang serta mengajarkan bagaimana cara membudidayakannya. Aku merupakan salah satu orang yang kenal dan memelihara semut Jepang berkat perjumpaan dengan sang nenek.

Hingga kini, sang nenek masih senang jalan-jalan dan senang berwisata kuliner tanpa mengalami gangguan kesehatan apapun dan beliau tidak mengkonsumsi obat lain selain semut.

Cerita tak selesai sampai di situ. Sang nenek tentu memiliki banyak kolega yang kebagian jatah semut gratis dari sang nenek. Kolega-kolega tersebut juga menceritakan hal yang kurang lebih serupa terkait dengan khasiat semut Jepang. Masing-masing memiliki versi cerita dan keluhan kesehatan yang berbeda-beda.

Sejauh ini, dari para konsumen semut Jepang yang pernah bercerita padaku, semuanya mengaku kalau semut Jepang membawa khasiat kesehatan.

Semut Jepang Obat Diabetes

via sehatdengan-semutjepang.blogspot.com

Berdasarkan cerita yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya, beberapa orang yang mengkonsumsi semut Jepang memang bercerita bahwa mereka mengalami gejala gula darah atau diabetes sehingga harus mengurangi konsumsi makanan yang mengandung gula.

Berkat semut hitam, begitu yang mereka percayai, mereka berangsur-angsur sembuh dari gangguan diabetes. Lantas apa yang terkandung dalam semut Jepang ini?

Belum ada kepastian. Namun demikian, aku mencoba untuk memaparkan pemikiran serta pengetahuanku sejauh aku terlanjut berkenalan dengan wacana ini.

Pertama, semut hitam ini sejak masih larva hingga menjadi semut hitam dewasa tidak memakan makanan apapun kecuali ragi tape (dan mungkin juga sedikit kapas atau tissue serta kotoran mereka sendiri; mungkin lho ya).

Fungsi ragi tape ini sendiri pada pemakaian umumnya adalah untuk membuat tape dengan cara mengubah karbohidrat/glukosa menjadi alcohol (senyawa yang berasal dari gula tetapi tak lagi mengandung gula) melalui proses fermentasi.

Ragi tape terbuat dari berbagai macam bahan seperti bawang putih, cabe, tepung, dan lain sebagainya yang intinya adalah membuat semacam bakteri yang bisa melakukan proses fermentasi; mengubah kandungan glukosa pada singkong, ketan, beras (bahan-bahan penghasil karbohidrat) menjadi senyawa alcohol.

Apakah ragi ini (yang berisi bakteri) aman masuk ke dalam tubuh? sedikit banyak kita menelan bakteri ini ketika kita makan tape, terlebih tape yang setengah matang.

Tuak/air fermentasi ini bisa diminum meski belum menjadi alcohol murni yang artinya harus disuling terlebih dahulu dan sejauh bahan pembuat tuak merupakan bahan yang biasanya dipergunakan, maka tidak ada efek samping selain mabuk, kehilangan kesadaran untuk sementara, hingga serangan jantung (jika sudah berlebihan).

Lalu apa hubungan ragi dengan semut hitam? Semut hitam ini memakan ragi dan tentunya dalam tubuhnya terkandung zat/enzyme yang terbentuk dari makanan semut-semut tersebut.

Benarkah? Iya. Misalnya, jika kita minum telalu banyak alcohol, maka bisa dipastikan darah kita mengandung alcohol hingga 40% atau lebih (bagi peminum fanatik nan berbahaya).

Terus apa ya hasilnya jika serangga dalam tubuhnya terkandung sari-sari makanan yang berasal dari ragi? Apa pengaruhnya jika manusia mengkonsumsi binatang ini? Mampukah kandungan ragi yang telah terolah sedemikian rupa dalam tubuh semut Jepang ini mengurai kandungan gula yang berlebihan dalam darah?

Aku tidak tahu persisnya dan sejujurnya aku tidak berkompeten untuk menjawabnya. Akan tetapi dalam imajinasiku, berdasarkan efek mengkonsumsi semut Jepang bagi seseorang yang memiliki gejala diabetes, semut Jepang memiliki zat-zat tertentu dalam tubuhnya yang bisa diserap tubuh manusia dan zat-zat tersebut memecah glukosa berlebihan dalam tubuh manusia menjadi energi atau entahlah sehingga seseorang yang mengidap diabetes bisa sembuh jika mengkonsumsi semut hitam dalam dosis tertentu dan dalam kurun waktu tertentu.

Khasiat Lain Dari Semut Jepang

via tokopedia.com

Semut Jepang tak hanya (diduga) bisa mengobati diabetes, akan tetapi zat-zat yang terkandung didalamnya juga bisa berakibat baik untuk mengusir/menetralisir/mengolah kembali, nutrisi-nutrisi berlebih yang tertumpuk dalam tubuh manusia.

Pada dasarnya setiap zat bisa diubah menjadi zat lain dengan bantuan zat tertentu. Misalnya adalah senyawa yang bernama niasin yang ikut bekerja dalam tubuh memecah glukosa menjadi energi.

Sehingga, beberapa zat berbahaya seperti misalnya kolesterol jahat barangkali bisa diubah lagi menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat bagi tubuh dengan menggunakan senyawa yang terkandung dalam semut hitam.

Ide ngawur ini juga berdasarkan cerita seseorang, yaitu ibunda dari sahabat karibku yang tinggal di daerah Kalasan, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang mengaku sehat setelah mengkonsumsi semut Jepang.

Sebelumnya sang ibu ini dan suaminya yang pernah mengalami gegar otak berat karena kecelakaan sehingga harus operasi, karena usia mereka berdua yang sudah semakin sepuh (tua), sering mengalami gangguan kesehatan, diantaranya adalah diabetes, kolesterol, jantung, dan gejala stroke.

Berbagai cara dan upaya dilakukan oleh orang tua sahabatku ini termasuk mengkonsumsi berbagai macam obat, pergi ke terapi, dan periksa ke dokter. Namun tetap saja penyakit selalu datang dan pergi seiring dengan menurunnya daya tahan tubuh tua mereka.

Hingga akhirnya kedua orang tua sahabatku ini berjumpa dengan semut Jepang dan mulai rajin mengkonsumsinya. Mereka berdua bercerita bahwa kesehatan mereka menjadi lebih baik dari sebelumnya. Setidaknya, mereka tidak perlu lagi mengkonsumsi obat, pergi ke terapis atau dokter.

Cerita tersebut memperkuat dugaan saya bahwa ada zat entahlah yang terkandung dalam semut Jepang. Mestinya zat ini harus diteliti oleh pakar yang lebih berkompeten dan hasilnya harus dipublikasikan secara fair.

Harapannya, orang tak akan lagi bingung ketika berhadapan dengan wacana yang beredar seputar manfaat semut hitam atau bahkan dampak buruk semut hitam.

Cara Mengkonsumsi Semut Jepang

via tokopedia.com

Yang aku tulis berkenaan dengan cara mengkonsumsi semut Jepang ini hanya berdasar pengalaman orang-orang yang telah berbagi cerita dan pengalamannya kepada saya. Sementara banyak sekali informasi terkait dengan cara mengkonsumsi semut Jepang yang bisa dilihat di blog lain.

Semut Jepang bisa dikonsumsi sebagai obat dengan cara dimakan mentah-mentah dalam keadaan hidup (memasukkan beberapa ekor semut ke dalam kapsul lalu menelannya begitu saja), atau dimatikan terlebih dahulu.

Namun sebaiknya cairan dalam tubuh semut Jepang ini tidak terbuang percuma sehingga ada baiknya jangan memencet semut Jepang hingga pecah bagian tubuhnya.

Semut Jepang ini bisa dimakan tiga kali sehari masing-masing 3-5 ekor semut Jepang. Namun setelah satu hari ini genap tiga kali konsumsi, keesokan harinya kita libur dulu dan dilanjutkan besok lusanya. Jadi kalau kita minum hari senin, maka selasa libur, rabu minum lagi, kamis libur, jumat minum lagi, sabtu libur, dan seterusnya.

Untuk pertama kali konsumsi, baiknya hanya menggunakan 2 ekor semut saja untuk 3 hari pertama minum. Konon, hal ini untuk menguji bagaimana reaksi tubuh kita setelah makan semut Jepang. Jika tubuh baik-baik saja, dosis bisa ditingkatkan hingga maksima 5 ekor dalam sekali minum.

Sekali lagi hal itu cerita orang yang mengaku sehat karena mengkonsumsi semut Jepang lho ya. Cara yang mereka lakukan memang seperti itu dan aku tidak memiliki pengetahuan kenapa harus demikian. Tetapi yang jelas, orang-orang yang saya kenal telah mengkonsumsi semut Jepang rata-rata berhasil dengan cara tersebut (rata-rata penjelasan yang mereka sampaikan sama).

Jadi sob, jangan khawatir untuk mencoba mengkonsumsi semut Jepang. Toh semut ini bukan racun kok. Siapa tahu kamu berjodoh dan bisa mengambil manfaat dari semut Jepang. Jika kamu berhasil, kamu bisa menghemat sekian rupiah lho untuk menjaga kesehatan tubuhmu.

Penutup: Informasi Terkait Harga, Cara Mencari Dan Merawat Semut Jepang

via tokopedia.com

Sekali lagi, jika kamu berjodoh dan bisa merasakan manfaat sehat dari mengkonsumsi semut Jepang, maka kamu bisa menghemat sekian rupiah karena semut Jepang tidaklah mahal harganya.

Satu ekor semut Jepang berharga antara 500-1000 rupiah saja dan semut ini di jual per paket yang bisa di beli secara online. Sekalinya kamu beli, selanjutnya kamu bisa mengembangbiakkan semut Jepang ini sendiri

Semut hitam bisa disimpan dalam toples atau wadah apapun yang tertutup tetapi ada ventilasinya. Di dalamnya, sebagai tempat sembunyi dan bertelur semut Jepang, bisa diberi kapas atau tissue hingga beberapa lapis.

Semut Jepang ini hanya diberi makan ragi tape dan jangan pernah memasukkan makanan lain jika kamu bermaksud memanfaatkan semut Jepang ini sebagai obat.

Selama satu bulan penyimpanan, semut Jepang milikmu semestinya sudah bertelur. Dalam dua bulan, kamu sudah bisa menemukan banyak sekali larva yang bersembunyi di kapas atau berkumpul di ragi bersamaan dengan semut Jepang dewasa.

Dalam empat bulan, kamu sudah bisa mendapati semut Jepang dalam wadahmu berjumlah sekian kali lipat dari jumlah sebelumnya.

Jagalah kebersihan dengan mengganti kapas atau tissue jika sudah terlihat kotor dan hitam. Jangan telat memberi makan ragi agar semut Jepang milikmu tidak memakan kotorannya sendiri.

Demikianlah informasi terkait semut Jepang yang bisa kubagikan. Semoga ada manfaatnya dan mohon maaf jika ternyata aku menuliskan sesuatu yang salah. Selamat mencoba dan semoga selalu sehat!

Sharing is Caring

«


KATEGORI

Copyright © 2024 Photo-SuitContact / Privacy Policy / Copyright / IP Policy / Term of Service