via jurnalasia.com
Siapa yang tahu, sejak kapan durian dinobatkan sebagai raja buah di Indonesia? Hihihi, sejak aku TK aku sudah dikenalkan kalau buah durian adalah rajanya buah, entah karena apa, tetapi aku mengangguk setuju karena kupikir durian adalah buah yang sangat kuat lantaran ia berduri dan durinya lebih besar dan runcing dibandingkan buah nangka.
Sempat pula dulu aku sering merengek-rengek minta durian ketika aku sakit demam dan tiba-tiba demamku sembuh ketika ayahku membelikan beberapa buah durian. Sakitku sembuh bahkan sebelum aku makan buah durian. Benar-benar raja buah.
Jaman dahulu, menikmati tiap-tiap gigitan daging durian yang terlepas dari bijinya merupakan momen-momen yang langka lantaran buah durian hanya dijual musiman.
Sensasi dari rasa durian yang penuh aroma menggiurkan, manis, legit dengan sensai sedikit pahit namun bikin ketagihan membuat orang rela membayar mahal untuk satu buah durian saja.
Saat ini hampir setiap hari kita bisa menikmati durian jikalau kita mau. Entah bagaimana caranya, di kota-kota besar misalnya, selalu ada yang menjual durian; minimal durian montong yang menjadi buah primadona di supermarket atau pasar swalayan.
Sehingga fenomena makan durian di jaman sekarang ini adalah fenomena manusia yang berburu rasa durian, bukan fenomena manusia yang menanti musim durian.
via budiwiyono.wordpress.com
Bagi orang-orang tertentu, bisa makan durian di tempat asal durian itu tumbuh merupakan hal yang sangat menyenangkan. Seakan-akan kangen mereka akan kenikmatan durian sepenuhnya terpuaskan.
Apalagi, membeli durian ditempat-tempat yang membudidayakan durian, tentunya kita mendapat harga yang jauh lebih murah dan dapat makan durian bergaransi, alias bisa ditukar jika rasanya kurang mantap.
Tak jarang orang-orang yang tergila-gila dengan durian merelakan waktu, tenaga, dan uangnya untuk berburu durian dengan bepergian jauh keluar kota atau bahkan keluar provinsi hanya untuk mendapatkan durian tertentu yang hanya bisa didapat di wilayah tertentu.
Durian memang banyak jenisnya sehingga tiap-tiap wilayah di Indonesia mempunyai jenis durian yang berbeda-beda. Bahkan, jenis durian yang samapun jika ditanam di tempat yang berbeda akan menghasilkan rasa atau bahkan bentuk durian yang jauh berbeda.
Kenapa banyak orang indonesia suka durian dan bahkan ada yang tergila-gila dengan durian sementara orang asing kebanyakan justru menganggap durian sebagai buah yang menjijikkan lantaran baunya seperti itu? Entahlah, barangkali karena setiap orang sejak kecil dikenalkan bahwa durian adalah raja buah, dan sejak itu telah tertanam bahwa durian adalah buah yang sangat spesial.
Sementara, di negara lain terutama di Eropa dan Amerika, buah dianggap enak jika buah tersebut berbau segar, bukan wangi kuat seperti buah durian.
Dari berbagai macam jenis buah durian seperti misalnya durian montong, durian bawor, durian merah, durian petruk, durian sidodol, durian bokor, durian matahari, durian tembaga, durian mentega merah, durian pelangi, dan lain sebagainya, ada tiga jenis durian yang kini masih bersaing untuk menjadi raja durian, yakni durian montong, durian bawor, dan durian merah. Secara khusus artikel ini akan membahas ketiga jenis buah durian tersebut.
via pinterest.com
Durian yang kita kenal saat ini memiliki sejarah panjang dari yang awal mulanya adalah buah dari hutan menjadi buah yang ditanam di kebun dan dikembang biakkan sedemikian rupa sehingga menghasilkan berbagai jenis varian baru. Konon katanya dan menurut para peneliti, durian merupakan buah asli Asia Tenggara.
Dari keseluruhan jenis durian yang mencapai 27 jenis, 20 jenis dari keseluruhan tersebut berasal dari Indonesia yang pusatnya berada di Kalimantan (18 jenis ada di sana), lalu sisanya ada di pulau-pulau lain seperti Sumatra, Jawa, Bali, Sulawesi dan Maluku.
Di Kalimantan, kita akan mendapati buah durian yang luar biasa banyak jumlahnya lantaran di dua wilayah tersebut terdapat hutan durian. Saking banyaknya, jika pas musim durian, kita bisa mendapatkan buah durian dengan harga yang sangat murah mulai dari dua ribu rupiah per buah hingga gratis.
Saking banyaknya dan saking sulitnya mendistribusikan buah durian dalam keadaan segar, di wilayah tersebut masyarakatnya membuat makanan khas yang terbuat dari durian, yakni dodol durian.
Durian yang harus cepat dikonsumsi dalam jumlah banyak tersebut tidak akan memiliki nilai jual jika tidak diolah menjadi makanan seperti dodol durian. Ketika durian sudah diolah, olahaan tersebut tidak hanya memiliki nilai jual tinggi namun juga bisa lebih tahan lama dan menarik untuk dijadikan oleh-oleh.
Durian unggulan seperti durian montong, durian bawor, dan durian merah merupakan jenis durian baru atau pengembangan dari proses silang menyilang durian sehingga menghasilkan verietas tertentu yang memiliki kualitas super. Berikut akan dijelaskan satu persatu terkait dengan masa lalu ketiga jenis durian tersebut.
via eatshopplanet.wordpress.com
Beberapa tahun belakangan, durian ini merupakan raja tunggal dari buah durian karena tidak mempunyai pesaing di pasar.
Buah durian berukuran besar ini memiliki daging buah yang tebal berwarna kuning keemasan, bertekstur legit, rasanya manis, dan biji buah yang kecil. Sehingga, kamu bisa kekenyangan hanya dengan makan beberapa biji durian montong saja.
Durian montong hampir selalu ada di supermarket atau swalayan besar. Keberadaannya selalu di iringi dengan bandrol harga yang tidak murah sehingga hanya kalau kamu pas punya uang saja bisa menikmati durian ini.
Durian montong memiliki harga yang mahal, selain karena kualitasnya, juga karena durian tersebut merupakan buah import dari negri gajah putih; Thailand (ngomong-ngomong, negri ini sungguh ajaib atau kalau tidak orang-orangnya sangat jago dalam membudidayakan sesuatu mulai dari ayam bangkok, binatang ternak, tanaman hias, hingga durian montong.
Beberapa laki-laki yang keras hatinya-pun, di negeri itu, bisa berubah menjadi sosok perempuan cantik yang membuat kita tidak menyangka kalau mereka mula-mula secara fisik adalah laki-laki).
Namun benarkan durian montong adalah durian asli Thailand? Ternyata tidak lho. Buah ini justru asal-usulnya, menurut para peneliti lho ya, dari suatu daerah di Jawa Tengah, yakni Matasih, Karanganyar. Induk dari durian montong Thailand adalah durian sukun yang ironisnya saat ini hanya tersisa beberapa pohon saja di Karanganyar.
Dengan demikian, kita tinggal gigit jari ketika negri lain berhasil mengembangkan apa yang mula-mula adalah milik kita sendiri.
Kesal juga rasanya membeli durian dengan harga mahal dan yang mendapat untung besar adalah negri seberang. Ini sama halnya dengan celana; kita beli celana import mahal-mahal dengan merek yang sulit kita ucapkan, eh ternyata pabriknya cuma di tetangga sebelah rumah.
via budiwiyono.wordpress.com
Durian ini merupakan pesaing ketat dari durian montong. Pasalnya, dari segi ukuran, ketebalan daging, dan teksturnya bisa dibilang setara dengan durian montong.
Sementara untuk rasanya, sebagian pecinta durian berpendapat bahwa durian bawor lebih enak rasanya dari pada durian montong. Namun demikian, harga durian montong masih lebih mahal jika dibandingkan dengan durian bawor.
Durian bawor ini bisa dibilang sebagai durian yang sulit dicari lantaran permintaan lebih banyak dibandingkan jumlah hasil panen tiap musimnya.
Tak salah jika durian ini jarang muncul di pasaran karena seringkali ludes sebelum durian ini masuk pasar. Betul sekali, para pemburu lebih banyak berburu durian ini di tempat budidayanya ketimbang di pasar.
Durian bawor merupakan durian asli inovasi kreatif pembudidaya Indonesia. Durian ini berasal dari Kemranjen, Banyumas, Jawa Tengah dan kehadirannya merupakan hasil jerih payah seorang ahli durian yang bernama bapak Sarno Ahmad Darsono. Inovasi dari buah ini terletak pada pembibitannya yang bisa dibilang sangat unik.
Buah durian bawor merupakan hasil okulasi dari benih durian unggulan dengan entris atas bibit durian bawor. Okulasi ini merupakan penggabungan dari tiga sampai empat jenis bibit unggul pilihan sehingga menghasilkan rasa durian yang belum pernah ada sebelumnya.
Karena kaki dari pohon durian ini merupakan kaki ganda (lebih dari dua), ketika besar bagian pohon durian ini menyerupai pohon bakau karena entris atas disangga oleh tiga-empat batang pohon yang memiliki akar mandiri.
Siapa yang bakal menyangka bahwa teknik ini berhasil? Membayangkannya saja barangkali sulit atau bahkan ide semacam ini jarang terlintas. Barangkali jika ide ini diaplikasikan ke pohon yang lain, mangga misalnya, maka akan ada banyak jenis buah keren yang aduhai rasanya.
Tak ayal lagi, penjualan benih durian bawor dengan ciri khas dengan kaki ganda (satu polybag berisi 3 batang pohon sebagai kaki dengan 1 pucuk yang berdaun) inipun laris manis.
Kini durian bawor telah dipatenkan sebagai produk unggulan asli Indonesia. Keunggulan dari banyaknya jumlah kaki pada tiap-tiap pohonnya membuat pohon berbuah lebih cepat dari biasanya, yakni dalam tiga hingga lima tahun penanaman, pohon durian tersebut sudah bisa berbuah.
Keunggulan lain dari durian bawor, buah ini bisa mencapai bobot 12 kg. Padahal, buah durian montong yang disebut sebagai raksasa itu hanya mencapai 8 kg.
Barangkali dalam beberapa tahun mendatang ketika banyak bibit durian bawor sudah mulai berbuah di berbagai pelosok daerah, kita bisa dengan mudah menemukannya di pasaran dekat lingkungan kita.
Tak perlu jauh-jauh ke banyumas untuk menemukan durian ini. Cukup ke swalayan saja dan melihat buah durian bawor telah duduk manis di sebelah durian montong.
via durian-mer.blogspot.com
Dari ketiga buah jenis durian yang dibahas dalam artikel ini, durian merah merupakan durian yang paling langka. Buah ini merupakan buah yang paling unik dibandingkan durian-durian lain karena daging dari buah durian ini berwarna merah. Selain terkenal dengan kelezatannya, buah durian merah juga dikenal sebagai durian yang bisa dijadikan obat.
Menurut para peneliti, durian merah ini merupakan tumbuhan asli Kalimantan yang di bawa ke Jawa Timur pada zaman Majapahit dan tumbuh baik di daerah banyuwangi yang waktu itu berdiri pula kerajaan Blambangan, sekutu dari Majapahit.
Konon durian merah merupakan buah kiriman dari Kalimantan untuk dijadikan obat Raja Blambangan (konon lho ya). Karena dipercaya bisa mengobati sakit, maka biji dari durian merah itu ditanam di sana.
Sayangnya, pohon induk dari durian merah ini hanya tinggal sedikit saja dan terdapat di beberapa daerah; Songgon, Glagah, Kalipuro, Licin dan Giri.
Kenapa demikian? pohon ini sementara hanya tumbuh sempurna di lima daerah tersebut karena kondisi geografisnya yang kaya sinar matahari, angin laut, dan tanah yang banyak mendapat kiriman sulfur dari gunung Ijen dan Raung. Memangnya pengaruh ya? Nyatanya demikian. Durian merah yang tumbuh di daerah tersebut selalu memiliki kualitas super.
Saat ini durian merah sangat jarang ditemukan di pasaran. Jangankan di pasaran, di Banyuwangi-pun kita akan kesulitan untuk mencari durian ini. Lho kok? Betul sekali, banyak pembeli yang langsung membeli durian tersebut di tempat-tempat pembudidayaannya.
Durian merah dibandrol paling murah 150.000 rupiah per biji dan selalu laku karena konsumennya percaya bahwa selain durian itu memiliki rasa yang aduhai, durian tersebut mampu mengobati beberapa penyakit termasuk soal kejantanan lelaki.
Tak ayal lagi durian ini memiliki potensi pasar yang luar biasa. Sebenarnya, durian merah ini memiliki beberapa varian lho, mulai dari yang warnanya merah, merah muda, merah bergaris putih, merah semu kuning dan putih yang kerap di sebut sebagai durian pelangi.
Atas keunggulan dari durian tersebut, pemerintah daerah Banyuwangi menetapkan durian merah sebagai produk unggulan.
Menyikapi kelangkaan pohon durian merah, sejak beberapa tahun yang lalu sekitar tahun 2000an, pemerintah daerah setempat memperbanyak pohon durian merah dengan cara plasma nutfah sehingga dapat membuat bibit hingga berjumlah 15 ribu lebih dengan kualitas yang sama-sama baik sehingga kedepannnya, durian merah dapat dinikmati oleh kalangan banyak di seluruh pelosok Indonesia.
Hanya sayangnya, entah mitos atau bukan, durian merah ini jika ditanam di daerah lain akan berbeda kualitasnya dengan daerah asalnya. Hal ini mirip sekali dengan tanaman tembakau yang konon hanya dapat tumbuh dengan kualitas terbaik di daerah Temanggung.
Jadi jika kamu sangat penasaran dan ingin mencicipi durian merah, harap sabar ya. Kalau kebelet banget kamu bisa datang langsung ke daerah pengembang durian merah di Banyuwangi pada bulan April-Juni dimana durian ini sedang di panen. Kalau kamu beruntung, kamu bisa mendapatkannya.
via buahbuahimpian.wordpress.com
Meskipun mitos mengatakan bahwa durian hanya dengan kualitas buah terbaik hanya tumbuh di daerah tertentu, tidak menutup kemungkinan bahwa di tanah sekitar rumahmu bisa juga ditanami durian dengan hasil yang bagus.
Maka tak ada salahnya jika kamu ingin menanam durian sekedar untuk hobi atau investasi jangka panjang, kamu mulai mencoba untuk mengenali cara menanam durian terlebih dahulu.
Penanaman durian jenis apapun pada dasarnya tidak terlalu sulit. Menanam durian boleh dibilang segampang menanam tanaman buah lainnya seperti nangka, rambutan, mangga, jambu, dll.
Meskipun menanam durian bisa dikatakan sangat mudah, kamu harus bisa mendapatkan bibit unggulan agar investasimu ini tidak mengecewakan karena kamu hanya bisa tahu hasilnya setelah durian ini berbuah. Jika pohon durianmu tumbuh dengan baik, kemungkinan pohon tersebut akan berbuah dalam kurun waktu lima-delapan tahun mendatang.
Jika kamu mempunyai refrensi penjual bibit bermutu, maka kamu bisa mendapatkan bibit tersebut di penjual itu dan bibit tersebut pastinya bisa langsung di tanam di media tanam pembesaran. Sementara, jika kamu ingin membuat benih sendiri dari biji, maka ada beberapa tips seperti yang dipaparkan di bawah ini:
Kadangkala pasti kamu pernah membeli durian dengan rasa yang luar biasa enak. Nah, jika kamu mendapatkan buah durian semacam itu, kumpulkan bijinya.
Pilih biji durian yang tidak cacat; tidak keriput alias mulus dan berukuran sebagaimana mestinya (bukan yang kecil atau yang terlalu besar karena kadang-kadang biji semacam ini ada dalam satu buah durian).
Pastikan daging buah benar-benar bersih dari biji yang telah kamu pilih. Setelah itu, simpan biji ini selama dua atau tiga minggu di tempat yang teduh dan kering. Hal ini diperlukan agar biji tersebut mempersiapkan diri terlebih dahulu sebelum siap ditumbuhkan.
Biji durian bisa disemai di media polybag yang berisi pupuk kandang yang telah menjadi tanah atau pupuk kandang yang telah dicampur kompos. Taruh biji buah durian dengan posisi miring lalu taburkan kembali tanah sampai menyisakan sedikit permukaan biji tersebut.
Jangan memadatkan tanahnya ya biar akarnya dapat menyusup ke pori-pori tanah. Pastikan media ini tidak kering sekaligus tidak becek agar biji tersebut tidak membusuk.
Setelah tiga minggu, biji tersebut akan mengeluarkan tunas. Tunggulah sampai biji tersebut berubah menjadi pohon durian mungil dengan beberapa helai daun sebelum kamu menanamnya di media pembesaran.
Media pembesaran pohon durian ini bisa di tempat-tempat terbuka seperti halaman rumah, kebun, dan lain sebagainya.
Jika kamu mau menanam lebih dari satu pohon durian, pastikan kamu membuat jarak antar pohon agar ketika nanti pohonmu sudah dewasa, pohon-pohon itu tidak berebut ruang untuk terus tumbuh. Jarak ideal antar pohon ini bisa mencapai 5-8 meter.
Buat lubang di tanah pembesaran sedalam 1,5 meter dengan luas 2x2 meter untuk diisi dengan pupuk kandang. Setelah lubang terisi pupuk kandang/kompos, tunggu hingga dua minggu sebelum benih durian di tanam di tempat tersebut.
Catatan penting untuk mempersiapkan lahan ini, sebelumnya ada baiknya jika kamu memiliki tanaman perindang seperti pepaya, turi, dsb. di sekitar tempat menanam pohon durian.
Tanaman perindang ini penting untuk melindungi pohon durian mungil dari sengatan matahari sekaligus mengurangi kecepatan penguapan air tanah di sekitar benih pohon durian.
Ketika pohon durian sudah terlihat besar dan cukup tangguh, kira-kira umur lebih dari delapan bulan, hilangkan semua pohon perindang tersebut agar nutrisi tanah sepenuhnya diberikan untuk pohon durian.
Namun ini tidak wajib sih, hanya perkiraan ideal. Toh nyatanya di daerah penghasil durian, pohon durian tetap tumbuh baik berdampingan dengan pohon lainnya kok.
Merawat pohon durian ini mencangkup pemberian pupuk kandang secara rutin, pemberian pupuk kimia tambahan (jika diinginkan) dan penyiraman serta pemangkasan.
Pangkas ujung pohon durian agar nantinya pohon tersebut tidak tumbuh meninggi melainkan memiliki banyak dahan yang tumbuh menyamping. Siram pohon durian setidaknya 2-3 kali seminggu atau bisa disesuaikan dengan kondisi tanah.
Minimal satu tahun sekali, pupuk kandang bisa di berikan dengan cara membuat lubang dangkal di sekitar pohon dan mengisi lubang tersebut dengan pupuk kandang.
Jika pohonmu berhasil tumbuh dengan baik, 5-8 tahun kemudian kamu bisa melihat hasilnya. Tiap-tiap jenis durian memiliki masa tumbuh dan masa berbuah yang berbeda-beda.
Ada juga pohon durian yang berbuah ketika usianya baru mencapai tiga tahun seperti misalnya durian bawor yang telah direkayasa sehingga batang bawahnya berkaki tiga. Atau, ada juga yang bisa langsung berbuah karena bibitnya merupakan bibit cangkokan.
Khusus untuk benih durian bawor berkaki ganda, kamu bisa membeli di penjual bibit terpercaya karena membuat bibit ini bukanlah pekerjaan gampang.
via yearofthedurian.com
Menanam durian ini ibaratnya kita menabung lho teman. Modal kita juga bisa dibilang ndak terlalu mahal, tetapi juga ndak murah.
Jika kita punya lahan sendiri, barulah bisa kita bilang bahwa modal menanam durian ini murah, sementara jika kita menyewa lahan untuk 20 tahun kedepan misalnya, barulah kita harus memikirkan strategi khusus agar menanam durian ini tidak membuat kita bangkrut.
Untuk penanaman durian, boleh dibilang jika benih sangat mudah di dapat, kitapun bisa membuatnya sendiri, kalaupun beli, satu benih pohon durianpun juga tidaklah mahal. Lagian, kalau kita hanya punya lahan yang tidak terlalu luas, kita hanya bisa menanam beberapa pohon saja kok. Sehingga, modal menanam durian ini tak lebih dari 1 juta.
Yang mahal dari menanam tanaman ini adalah waktu kita untuk menanti ketika pohon tersebut mulai berbuah. Di situ kita dihadapkan pada situasi beruntung atau sial.
Jikalau beruntung, kita bisa mendapatkan pohon yang menghasilkan buah berkualitas baik dengan jumlah 50-100 buah durian tiap tahunnya. Dan, semakin besar dan tua pohon durian, maka buah yang dihasilkannya semakin banyak asalkan pohon tersebut tidak kekurangan nutrisi tanah.
Nah, mengandaikan bahwa kita berhasil menanam durian yang berbuah bagus, berukuran besar, berjumlah banyak dan rasanya enak, maka kelak kita akan gajian pertahun dengan menjual buah durian tersebut.
Jika yang kamu tanam adalah durian montong atau durian bawor dan kamu punya lima pohon yang tiap-tiap pohonnya berbuah 50 buah saja tiap tahunnya, maka kamu memiliki 250 buah durian yang bisa dijual per tahun.
Mengandaikan bahwa harga buah durian tersebut sedikitnya 100.000 rupiah tiap-tiap buahnya, maka dalam setahun kamu bisa mendapatkan uang sebesar 25 juta rupiah.
Lumayan kan?! Apalagi, jika kamu menanam sekarang dan akan mendapatkan hasilnya kelak 5 tahun kemudian, aku yakin harga durian bisa lebih dari 150.000 rupiah. Apalagi jika kamu menanam durian montong atau bawor yang harganya bisa mencapai 400.000 per buah.
Ih wow. Nah, jika kamu punya lahan sedikit saja, tidak ada salahnya mencoba lho. Satu atau dua pohon jika tumbuh optimal maka hasilnya akan aduhai kok. Gimana? Tertarik? Selamat mencoba!!