via outofmyshed.co.uk
Apakah kamu hobi menanam tanaman hias dan bunga? Jika iya, tentunya kamu juga tertarik untuk memperbanyak koleksi tanaman hias yang ada dalam pekaranganmu.
Ada banyak cara yang bisa kita lakukan sendiri untuk memperbanyak tanaman yang telah kita pelihara. Tentunya dengan melakukannya sendiri, kita bisa menghemat banyak rupiah mengingat harga tanaman hias dan bunga saat ini tidaklah murah.
Kadangkala, tanaman hias tidak hanya berfungsi untuk mempercantik rumah dan pekarangan. Beberapa tanaman bahkan memiliki khasiat tertentu atau bisa jadi menjadi peluang bisnis yang lumayan untuk penghasilan sampingan yang menyenangkan. Untuk itulah tidak ada ruginya untuk memperbanyak koleksi tanaman yang telah kamu miliki.
Sebenarnya ada beberapa cara untuk memperbanyak tanaman, yakni dengan cara alami (generative) dan cara buatan (vegetative). Artikel ini akan membahas salah satu cara memperbanyak tanaman dengan cara buatan, yakni dengan cara setek batang.
Sayangnya, tidak semua jenis tanaman bisa diperbanyak melalui setek batang. Dalam artikel ini, nantinya akan dibahas beberapa jenis tanaman yang bisa diperbanyak dengan cara setek batang (tentunya masih banyak jenis tanaman yang bisa disetek namun tidak dibahas dalam artikel ini).
via outofmyshed.co.uk
Apa sih cara menyetek tanaman itu? Dalam ilmu pertanian, tentu kamu bisa melihat bagaimana para petani membudidayakan tanaman tertentu seperti misalnya singkong dan tebu. Kedua tanaman tersebut tidak menghasilkan biji, namun bisa diperbanyak jumlahnya.
Cara yang paling efisien untuk memperbanyak jenis tanaman tersebut adalah dengan cara menyetek; memotong batang pohon sepanjang kurang lebih 20 cm untuk kemudian ditancapkan pada tanah subur. Hasilnya, potongan batang pohon tersebut nantinya akan mengeluarkan daun dan akar, lalu tumbuh menjadi tanaman besar.
Kira-kira gambaran cara menyetek tanaman seperti itu. Mudah bukan? Namun ada beberapa jenis tanaman lain yang membutuhkan perlakuan berbeda dan hal ini tergantung pada usia batang, media tanam, dan syarat tumbuhnya.
Berikut ini akan dibahas satu per satu beberapa cara menyetek beberapa jenis tanaman hias yang mudah ditemui di masyarakat.
via willowjade.wordpress.com
Awalnya, banyak orang yang menyebut tanaman adenium sebagai kamboja jepang. Padahal, tanaman ada banyak jenisnya dan tidak berasal dari jepang. Barangkali tanaman ini disebut sebagai tanaman kamboja karena bentuk bunganya mirip. Struktur daunnyapun juga mirip, namun memiliki ukuran yang sangat jauh lebih kecil.
Adenium ini sempat menjadi tanaman populer yang harganya bisa selangit, bahkan tanaman yang baru disemai dari bijinyapun harganya bisa ratusan ribu.
Setelah banyak orang yang telah memiliki tanaman ini dan bisa membudidayakannya sendiri, harga bunga adenium anjlok, terutama bunga adenium yang berjenis obesum (adenium sejuta umat) karena bunga ini disinyalir sebagai salah satu jenis adenium original yang dijadikan bahan silangan dan menghasilkan berbagai jenis adenium baru yang jumlahnya ratusan.
Perbedaan paling mencolok dari berbagai jenis bunga adenium yang beredar dipasaran adalah bentuk dan warna bunganya. Meski demikian, beberapa jenis adenium lainnya sangat jauh berbeda dalam segi daun, batang, dan struktur percabangannya.
Harga bibit adenium saat ini yang relatif masih mahal adalah adenium thaisoco, arabicum, RCN, dan socotranum yang kebanyakan dibudidayakan (secara profesional dan berkualitas unggul) di Thailand.
Tanaman adenium bisa diperbanyak melalui dua cara, yakni dengan menyemai bijinya dan dengan cara setek. Kedua cara ini akan menghasilkan bentuk tanaman yang sedikit berbeda.
Menanam adenium dengan menyemai bijinya akan menghasilkan tanaman yang memiliki bonggol besar dan akar serabut yang melimpah.
Sementara memperbanyak tanaman adennium dengan cara setek akan menghasilkan bentuk tanaman yang berbonggol stabil dan memiliki perakaran yang minim serabut; tunggang dan berukuran besar sehingga tanaman adenium yang berasal dari biji akan menghasilkan bonggol besar, sementara tanaman adenium yang berasal dari setek akan menghasilkan banyak akar yang berukuran besar.
Kedua jenis cara pembudidayaan adenium ini masih dilakukan mengingat selera masing-masing penggemar adenium berbeda-beda; ada yang penikmat bunga, penikmat bonggol bawah, penikmat akar, dan penikmat cabang.
Rata-rata para penggemar bunga adenium ini menjadikan tanaman adenium sebagai tanaman bonsai karena keindahan batangnya (jika diperlakukan sedemikian rupa) bisa disetarakan dengan bonsai pohon berbatang keras (kayu, seperti; beringin, kemuning, sancang, serut, dolar, cemara, kimeng, sakura, dll).
Yang membuat bonsai adenium ini menarik adalah karena tanaman ini bisa menghasilkan bunga sehingga seolah-olah bonsai adenium ini meirip dengan miniature pohon besar yang berdaun bunga.
Cara menyetek adenium sangatlah gampang; siapkan pisau tajam yang bersih, pilih batang adenium yang berusia lebih dari dua bulan, potong dahan tersebut, pangkas daunnya, keringkan bekas potongan selama beberapa saat.
Selama menunggu kering, siapkan media tanamn berupa campuran dari pupuk kandang, pasir, tanah kasar, sekam bakar, dan cocopeat dengan perbandingan 1:1:1:1:1. Jika tidak ada, cukup pakai campuran tanah berpasir dan pupuk kandang saja (kotoraan kambing yang telah menjadi tanah).
Setelah semuanya siap, masukkan batang adenium tersebut ke media tanam, siram dengan sedikit air.
Jangan menyiram media tanam sebelum batang adenium hasil setek mulai mengeluarkan tunas daun. Simpan di tempat yang teduh dan kering dengan sedikit sinar matahari.
Setelah batang mulai berdaun, pindahkan tanaman ke area yang banyak mendapatkan sinar matahari (adenium sangat menyukai matahari) dan siram dengan sedikit air setiap hari (jangan terlalu banyak dan basah karena akan membuat batang adenium membusuk).
Setelah kira-kira tanaman tersebut berumur tiga bulan, tanaman boleh disiram dengan air yang sedikit lebih banyak asalkan tanaman tersebut tetap berada di bawah naungan sinar matahari setiap hari. Hindarkan tanaman dari hujan lebat dan rendaman air terlalu lama.
Tanaman adenium akan lebih cepat besar dan akan menghasilkan bunga jika kamu menambahkan sedikit pupuk kimia seperti NPK tablet di permukaan media tanam. Pupuk tambahan ini akan menstimulasi percepatan penyerapan unsur hara dalam tanah sehingga tanaman akan cepat sekali besar.
Jika tanaman sudah mulai terlalu tinggi, potong batangnya agar tanaman banyak menghasilkan percabangan sehingga akan memperbanyak jumlah bunga. Batang yang dipotong juga bisa ditanam kebali sebagai tanaman baru.
via craftsofmassdestruction.blogspot.com
Ada yang belum tahu tanaman puring? Itu lho, tanaman hias yang memiliki daun berwarna-warni. Tanaman ini memang tidak menghasilkan bunga, namun daunnya yang berwarna-warni merupakan daya tarik tersendiri yang dimiliki tanaman puring. Ada beberapa jenis tanaman puring dan hal ini bisa dibedakan dari bentuk daun dan warna daunnya.
Berbeda dengan tanaman lain yang dikenal memiliki klorofil berwarna hijau, pada tanaman puring, warna daun yang bisa kita lihat adalah (kombinasi) hijau, kuning, oranye, merah, hitam, merah muda, hijau kekuningan, dan putih (mungkin masih ada warna lain mengingat tanaman ini sangat banyak jenisnya yang diperoleh dengan cara menyilangkannya).
Jika dilihat dari bentuk daunnya, kebanyakan tanaman puring memiliki bentuk daun seperti misalnya lebar,lebar keriting, kecil memanjang, kecil memanjang keriting, mangkuk dan bentuk trisula.
Puring mula-mula merupakan tumbuhan asli daerah tropis. Namun karena banyak diminati, puring ini bisa juga (pada akhirnya) dirawat didaerah sub-tropis seperti eropa, amerika, dan jepang.
Puring dikenal juga sebagai tanaman yang tidak mudah mati, tahan panas, dan tahan dengan lingkungan yang jarang tersentuh air bahkan tanah yang minim unsur hara.
Jenis puring baru bisa diciptakan dengan teknik sambung pucuk atau okulasi. Sementara cara memperbanyak tanaman ini cukup dengan cara setek.
Cara menyetek tanaman puring sangat sederhana. Pangkas batang puring yang telah berkulit keras, lalu tancapkan di tanah gembur. Pada awal penancapan ini, sebaiknya tanaman puring ditempatkan di tempat yang teduh hingga tanaman ini memunculkan daun-daun baru.
via missnotsogreenthumb.blogspot.com
Pohon kamboja identik dengan nuansa angker lantaran pohon ini sangat banyak ditemui di kuburan, terutama di kuburan cina (khususnya di Indonesia).
Namun demikian, karena keelokan batang pohonnya yang bisa meliuk-liuk dan keelokan warna bunganya, terlebih karena bunga kamboja ini bisa diambil minyaknya, maka pohon kamboja banyak dibudiayakan di kebun dan pekarangan rumah.
Tak jarang rumah-rumah mewah, restoran, hotel, dan tempat-tempat rekreasi saat ini banyak ditanami dengan tanaman kamboja dengan berbagai macam jenisnya.
Jenis-jenis pohon kamboja ditandai dengan perbedaan warna bunganya; putih, kuning, oranye, dan merah muda. Sementara batang dan daun dari berbagai jenis pohon kamboja ini boleh dibilang identik satu dengan lainnya.
Pohon kamboja bisa tumbuh di berbagai jenis lahan. Bahkan tanaman ini bisa ditanam di lahan yang sangat terik dan kering sehingga bisa dibilang tanaman ini tidak terlalu banyak membutuhkan air.
Bunga kamboja sangat harum baunya. Bunga ini bisa disimpan dalam beberapa hari dalam ruangan dan difungsikan sebagai pengharum ruangan. Di Bali, bahkan bunga kamboja ini menjadi ikon; diselipkan di telinga pada ritual keagamaan.
Tahukah kamu bahwa pohon kamboja yang bisa berukuran sangat besar itu sangat mudah dibudidayakan dengan cara setek? Caranya sederhana sekali, kita tinggal memotong dahan pohon kamboja untuk ditancapkan di tanah.
Dengan sendirinya batang pohon ini nantinya akan mengeluarkan tunas-tuas daun baru dan ketika daun-daun ini sudah bertambah jumlahnya dan semakin lebat, tandanya akar batang kamboja ini sudah keluar dan mulai meyebar di tanah.
Namun untuk pertumbuhan yang lebih optimal, sebaiknya batang pohon kamboja yang baru saja dipotong dikeringkan terlebih dahulu hingga hilang getahnya.
Pangkas pangkal daunnnya hingga batang ini tidak berdaun, tetapi jangan pangkas pucuknya. Setelah itu siapkan media tanam berupa campuran pasir, kerikil halus, pupuk kandang, tanah, dan sekam bakar dengan perbandingan 1:1:1:1:1.
Jika media tanam ini telah siap, tancapkan batang yang disetek ke dalam media tanam, simpan ditempat yang teduh dan sesekali siramlah media tanamnya, sebelum batang ini mengeluarkan banyak daun, jangan terlalu banyak melakukan penyiraman karena justru air yang melimpah akan menyebabkan pembusukan pada batang yang ditancapkan di media tanam.
Pindahkan pohon hasil setek ini ke media tanam yang lebih besar sekiranya batang tanaman ini telah rimbun daunnya dan tela banyak akarnya (kira-kira 6 bulan setelah ditanam di media tanam awal).
Jika batang pohon yang dipilih merupkan batang yang berukuran besar, jangan lupa memberi penyangga untuk sementara waktu hingga akar pohon ini benar-benar kokoh dan telah menyebar di dalam tanah.
via gardeningonthego.wordpress.com
Salah satu bunga yang tak kalah elok adalah bunga kertas atau lebih dikenal dengans sebutan bunga bougenvil. Jenis-jenis dari bunga kertas ini juga sangat bermacam-macam; kita bisa menandainya dari corak warna daun dan warna bunganya (merah muda, jingga, ungu, dan merah).
Batang dari tanaman bunga kertas ini juga bisa besar dan tinggi lho. Bahkan, batang dari tanaman ini bisa dibentuk sesuai selera, misalnya dibentuk melengkung seperti pintu gerbang, dibuat tegak lurus, atau bahkan dibuat kerdil sebagaimana tanaman bonsai.
Di alam liar, tanaman bougenvil tumbuh merambat sehingga bentuk dahannya tidak pernah lurus. Meski demikian, tanaman ini bisa saja dibuat lurus karena batang dari tanaman ini sangat fleksibel dan mudah dibentuk.
Dari mana sih asal tanaman ini? Bunga kertas berasal dari Amerika Selatan. Konon dari sanalah kemudian bunga ini dipopulerkan di negara-negara lain khususnya negara beriklim tropis. Karena sangat mudah hidup, maka banyak masyarakat mulai dari masyarakat kota hingga pedesaan di Indonesia memiliki tanaman ini.
Harga dari tanaman bunga kertas ini juga bervariasi, mulai dari puluhan ribu hingga puluhan juta rupiah. Wow! Benarkah semahal itu? Betul sekali! Pohon bougenvil yang telah dijadikan bonsai (tentunya yang telah menjadi juara di beberapa lomba bonsai) akan memiliki harga selangit. Hal ini karena batang tanaman ini sangat elok dan bunganya menambah nuansa indah dari tanaman ini.
Lalu bagaimana cara mengembangbiakkan tanaman bougenvil atau bunga kertas ini? Caranya sangat mudah dan praktis, yakni dengan cara setek. Kita tinggal pilih saja batang pohon bougenvil yang kira-kira telah berusia lebih dari lima bulan (biasanya telah berbentuk kayu) lalu dipotong dengan panjang minimal 30 cm dan di tancapkan ke media tanam.
Untuk media tanam tanaman bougenvil yang baru saja di setek bisa menggunakan campuran tanah berpasir, sekam, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1.
Setelah media tanam ini disiapkan, tancapkanlah batang pohon bunga kertas ini ke media tanam, simpan di tempat teduh, siram, dan tunggu hingga batang ini mengeluarkan daun-daun baru. Setelah kurang lebih 4-5 bulan batang ini ditanam di media tanam, barulah kemudian bisa dipindahkan ke media lain yang lebih luas atau sesuai selera.
Bonsai dari pohon bougenvil ini biasanya juga diperoleh dengan cara setek. Namun batang yang dipilih bukanlah sembarang batang, melainkan batang yang besar dan meliuk-liuk.
Semakin besar batang pohon yang dipilih untuk disetek, maka peluang hidupnya semakin besar dan pertumbuhannya juga relatif lebih cepat jika dibandingkan dengan batang pohon bougenvil kecil.
Setelah tumbuh dahan-dahan baru, biasanya dahan tersebut dibentuk dengan menggunakan kawat khusus bonsai. Batang utama dari pohon ini juga bisa dipahat agar menghasilkan lekukan yang indah.
via theobsessedgardener.blogspot.com
Siapa yang tidak kenal dengan bunga yang satu ini? Bunga mawar adalah bunga sejuta umat yang posisinya sangat penting bagi kebudayaan manusia.
Bunga ini tak hanya dipergunakan untuk menghias taman, namun juga dipergunakan diberbagai macam acara seperti misalnya upacara kematian, upacara pernikahan, ibadah hingga dipergunakan untuk menyatakan rasa cinta.
Saking cantiknya dan harumnya bunga mawar ini, tak jarang namanya dipinjam untuk menamai seseorang; sebut saja dia mawar. Dan saking anggunnya bunga ini, ada juga petuah yang meminjam nama bunga ini; “jadilah mawar berduri, bukan untuk menyakiti tapi untuk menjaga diri”.
Bunga mawar identic dengan warna merah dan putih. Nyatanya, warna dari bunga mawar ini sangat banyak; merah, kuning, putih, orange, ungu, biru, hingga hitam”. Sangat rupawan bukan. Dan tentu sangat menyenangkan jika kita memiliki koleksi dari berbagai macam jenis bunga mawar yang dikembangkan diberbagai penjuru dunia.
Meski bunga mawar ini sangat banyak jenisnya, murah dan sangat mudah dijumpai di mana-mana, apakah kamu pernah frustasi karena gagal mengembangbiakkan tanaman mawar? Semestinya pernah karena akupun juga pernah .
Pohon mawar yang paling kuno atau justru yang paling original adalah mawar yang bunganya dijual untuk sesajian atau dipergunakan untuk nyekar di kuburan. Pohon mawar semacam ini biasanya ditanam sebagai pagar karena batangnya bisa sangat panjang dan mudah dibentuk.
Pagar rumah dengan menggunakan tanaman mawar ini tentunya sangat eksotis karena tidak terkesan sebagai pagar namun fungsinya sangat efektif sebagai pagar; jangankan maling, tikuspun enggan melewati tanaman yang banyak durinya ini.
Batang dan cabang dari bunga mawar original ini sangat besar sehingga sekalinya ia tumbuh, maka jika dibiarkan saja, tanaman ini akan terus tumbuh merambat hingga bermeter-meter. Di daerah pedesaan, rumah dengan pagar tanaman mawar ini biasanya menjadi incaran para penjual bunga; mereka akan membeli bunga ini untuk dijual kembali.
Sedikit banyak, hal ini bisa menjadi bisnis sampingan yang menyenangkan lho karena jika pas menjelang puasa, harga bunga ini menjadi sangat mahal sampai 3000 rupiah per bunga.
Nah, kalau kamu punya pagar semacam ini yang bisa berbunga setiap saat, betapa menyenangkan ketika waktu banyak-banyaknya berbunga lantas ada orang yang mau membelinya.
Di penjual tanaman, bunga mawar original ini sering dijadikan master untuk bonggol bawah yang atasnya akan diokulasikan dengan mawar jenis lain. Mawar original ini dipilih sebagai master karena sangat mudah hidup ketika disetek.
Cara menyetek bunga inipun sangat mudah; pilih saja bagian batang bunga yang durinya sudah berwarna hitam dan mengeras sepanjang minimal 20 cm, pangkas daunnya dan tancapkan di media tanam hingga tumbuh tunas barunya.
Saat ini yang paling populer digunakan sebagai media tanam awalan adalah kentang. Batang mawar yang telah dipotong lantas ditancapkan pada kentang.
Batang tanaman mawar ini nantinya akan menyerap sari makanan dari kentang untuk menumbuhkan daun dan akarnya. Setelah batang mawar ini berakar, barulah bisa dipindahkan ke media tanam lainnya, yakni campuran pupuk kandang dan sekam padi.
Cara lain yang boleh dibilang bru dalam menyetek batang tanaman mawar adalah dengan media tanam hidroponik. Batang mawar yang baru dipotong ditancapkan pada rockwool lalu diberi nutrisi hidroponik hingga batang tersebut mulai mengeluarkan daun dan akar, setelah itu baru dipindahkan ke media tanam (pupuk kandang dan sekam) tanpa harus mencopot akar yang terlanjur menempel pada rockwool.
Cara yang paling sederhana dari menyetek pohon mawar ini adalah dengan memangkas batangnya (20 cm dan menghilangkan daunnya) lalu ditancapkan di media tanam berupa pupuk kandang dan sekam.
Jangan lupa untuk selalu menyiram media tanam ini setiap pagi dan sore dan menempatkannya di tempat yang teduh hingga tanaman ini mengeluarkan dau-daun barunya.
Kunci dari keberhasilan setek batang mawar ini terletak pada pemilihan batang mawar. Seperti yang telah disebutkan tadi, dengan panjang minimal 20 cm dan telah berduri hitam dan mengeras durinya, maka batang mawar ini 80% akan berhasil tumbuh. Semakin tua batang yang dipilih maka peluang hidupnya semakin tinggi.
Cara merawat tanaman mawar ketika tumbuh besar juga sangat gampang (biasanya pemula kurang berhasil melakukannya). Kuncinya adalah jangan segan-segan untuk memangkas batang mawar yang baru saja rontok bunganya atau ketika sedang berbunga. Bekas potongan ini nantinya akan tumbuh tunas baru yang jumlahnya lebih dari satu.
Dari tunas-tunas baru inilah nantinya tanaman mawar akan semakin cepat besar dan semakin banyak jumlahnya. Memotong batang mawar berarti merangsang pohon induk untuk terus menerus memproduksi zat tumbuh. Dengan demikian, pohon ini akan semakin lebat (daun, cabang, dan bunganya).
via outofmyshed.co.uk
Demikianlah kira-kira informasi dasar terkait cara menyetek tanaman yang bisa diaplikasikan ke barbagai jenis tanaman. Mudah bukan? Dari beberapa tanaman yang dijadikan contoh di atas tersebut rata-rata memiliki kesamaan cara seteknya kok.
Nah, jika kamu punya tanaman lain seperti misalnya euphorbia, anggur, beringin, kaktus, dan lain sebagainya, tidak ada salahnya untuk melakukan setek batang. Siapa tahu tanaman tersebut bisa diperbanyak dengan cara setek. Baiklah, pada akhirnya, selamat mencoba kawan!