via tendergardener.com
Pohon rambutan merupakan pohon buah asli daerah tropis. Beberapa negara yang memiliki tanaman rambutan ini diantaranya adalah Kamboja, Indonesia, India, Malaysia, Filipina, Thailand, Srilanka dan Amerika Tengah.
Buah rambutan merupakan salah satu buah yang paling digemari dan dirindukan kedatangannya karena pohon rambutan hanya berbuah setahun sekali atau setahun dua kali. Rasa buah yang manis-asam dan daging buahnya yang kenyal inilah yang selalu bikin gigi rindu untuk menggigit dan lidah rindu untuk mencecap.
Apakah buah rambutan juga terkenal di negara lain seperti misalnya negara-negara di benua Eropa? Tentu saja, masyarakat di negara yang tak memiliki pohon rambutan menyebut buah ini sebagai buah eksoris dari negri tropis.
Akan tetapi, meskipun buah rambutan menjadi buah favorit di Eropa, Indonesia yang konon merupakan negara penghasil rambutan dengan berbagai macam jenisnya itu ternyata masih kalah dengan Thailand dalam hal ekspor rambutan.
Salah satu kendalanya adalah, para eksportir buah di Indonesia merasa kesulitan menghadapi tuntutan permintaan rambutan di Eropa; mereka maunya buah rambutan sempurna, yakni yang berwarna merah cerah, rasanya manis, dagingnya mudah dipisahkan dari bijinya, dan ukuranya seragam. Sementara hasil panen rambutan di Indonesia adalah melimpah ruah sekaligus semrawut.
Tapi tak apalah, toh buah rambutan selalu laris manis di negri sendiri. Rambutan ibarat buah berkah karena mudah didapat (ketika musimnya), murah harganya, dan kadangkala gratis kalau kita punya tetangga yang punya pohon rambutan.
via pinterest.com
Di Indonesia, pohon ini diberi nama pohon rambutan karena pohon rambutan menghasilkan buah bentuknya seperti kepala berambut. Tapi tentu saja buah rambutan tidak sebesar kepala manusia; hanya sebesar telur ayam yang dipenuhi rambut. Rambut pada buah rambutanpun sangat berbeda dengan rambut manusia; rambut ini justru malah mirip rumput yang baru tumbuh. Tetapi mending namanya adalah buah rambutan dari pada buah rumputan.
Tidak semua jenis buah rambutan memiliki rambut; ada juga kok buah rambutan yang botak, yang cepak, dan ada pula yang gondrong. Berikut ini adalah beberapa jenis buah rambutan yang ada di Indonesia:
via healthbenefitsfruit.blogspot.com
Pasti kamu sudah tidak asing dengan nama rambutan yang satu ini. Yak, buah rambutan binjai merupakan salah satu jenis buah rambutan unggulan yang memiliki rasa manis, daging tebal dan mudah sekali dipisahkan dari bijinya. Ukuran dari buah ini juga relatif besar. Jika sudah matang kulit buah rambutan binjai ini berwarna merah hingga merah tua.
Ada lho buah rambutan yang masih berwarna hijau meskipun sudah matang. Nama dari buah rambutan ini adalah rambutan rapiah.
Berbeda dengan rambutan jenis lain, buah ini memiliki rambut yang sangat jarang dengan ukuran yang tebal. Tanpa harus berubah menjadi merah, buah ini sudah matang lho sebenarnya. Rasa buahnya sangat manis dan daging buahnya sangat mudah dipisahkan dari bijinya. Sayangnya, buah rambutan ini berukuran relatif kecil.
Buah rambutan sinyonya merupakan buah rambutan yang kurang populer karena rasa buahnya yang dominan dengan rasa asam dan daging buahnya lengket dengan biji sehingga rambutan ini susah dimakan.
Lombok, Nusa Tenggara Barat juga memiliki salah satu jenis buah rambutan unggulan, yakni buah rambutan Narmanda. Buah ini akan berwarna kuning kemerahan jika sudah matang, rasanya manis, kulit buahnya kenyal dan gampang dipisahkan dari bijinya.
Inilah dia si buah rambutan yang tidak berambut alias gundul. Meskipun gundul, buah ini sangat manis dengan daging buah yang kenyal dan sangat mudah dipisahkan dari bijinya.
Jika sudah matang, kulit buah ini berwarna merah tua dengan tonjolan kecil-kecil (tonjolan yang berbentuk bonggol rambut rambutan). Sayangnya, buah ini berukuran relatif kecil jika dibandingkan dengan buah rambutan jenis lainnya.
Salah satu jenis buah rambutan yang oke, rasanya manis, dagingnya tebal, dan ukurannya besar adalah rambutan garuda. Buah ini merupaka salah satu hasil alam daerah sungai Andai, Kalimantan Selatan.
Daerah sungai Andai, Kalminantan Selatan memang kaya akan beberapa jenis rambutan unggulan, salah satunya adalah rambutan si batuk ganal.
Buah rambutan jenis ini memiliki warna kulit merah kekuningan jika sudah matang. Dagingnya cukup banyak mengandung air, tetapi juga sangat gampang dipisahkan dari bijinya sehingga rasa manis dan kelembutan dagingnya selalu membuat mulut susah berhenti mengunyah rambutan si batuk ganal.
Daerah Lebak Bulus, Pasar Minggu, Jakarta ternyata memiliki salah satu jenis buah rambutan yang sangat cocok untuk dijadikan manisan atau buah kalengan.
Nama dari rambutan jenis ini adalah rambutan lebak bulus; sesuai dengan daerah asalnya. Jika sudah matang, rambutan ini berwarna jingga dengan ujung rambut yang hijau kekuningan. Rasa buahnya cukup segar; manis dengan nuansa sedikit asam.
Rambutan antalagi boleh dibilang sebagai salah satu rambutan terbaik karena rasa buahnya yang manis dan aromanya yang kuat.
Bentuk dari buah rambutan antalagi ini sedikit lonjong dan pipih. Kulit rambutan antalagi ini memiliki sedikit rambut pendek dan kalau sudah matang maka warna kulitnya akan berubah menjadi hijau kekuningan dan jingga (warna finalnya). Rambutan ini berasal dari Kalimantan Barat, tepatnya daerah sungai Andai.
Rambutan Bahrang boleh dibilang sebagai salah satu buah rambutan yang rambutnya gondrong. Ketika buah ini matang, warna kulitnya akan menjadi jingga kemerah-merahan, warna dagingnya agak sedikit kekuningan, berair dan rasanya sangat manis. Rambutan Bahrang ini berasal dari daerah Langkat, Sumatra Utara.
Bentuk buah dari rambutan si bongkok ini boleh dibilang agak bongkok; buah ini berukuran relatif besar, agak lonjong, berkulit hijau kekuningan dengan rambut halus jingga kemerahan.
Daging buah rambutan sibongkok ini kenyal, lembut, manis dan mudah terpisah dari bijinya. Buah rambutan sibongkok ini merupakan salah satu rambutan unggulan Kalimantan Selatan, khususnya di daerah asal buah ini, yakni daerah Sungai Luhut.
Sesuai dari namanya yang berawalan ‘Ci’, buah rambutan yang satu ini jelas berasal dari jawa barat, tepatnya dari daerah Cianjur.
Rambutan cimacan ini kurang diminati di pasaran lantaran mudah busuk (karena terlalu cepat matang), sehigga yang jualan ndak mau. Sebenarnya buah ini merupakan buah yang manis lho. Dagingnya lembut, tidak terlalu berair, dan kulitnya tipis dengan sedikit rambut.
via tendergardener.com
Pohon rambutan merupakan tanaman tropis yang menyukai panas sekaligus senang sekali dengan tanah yang banyak mengandung air. Semakin tanah yang ditum buhi pohon ini mengandung banyak air, maka pohon rambutan ini akan semakin cepat besar dan tinggi.
Di hutan, karena tanahnya cenderung lembab dan memiliki simpanan banyak air, pohon rambutan bisa tumbuh hingga setinggi 8-10 meter.
Hal ini karena pohon rambutan mendapatkan suplai air yang melimpah sekaligus harus bersaing dengan tanaman lain untuk mendapatkan sinar matahari yang banyak sehingga pohon rambutan bisa tubuh tinggi di dalam hutan.
Di daerah pemukiman, pohon rambutan jarang dibiarkan hingga tinggi. Umumnya pohon rambutan yang ditanam di daerah pemukiaman relatif pendek dan memiliki banyak percabangan yang menjulang ke samping. Hal ini sangat menguntungkan karena denga begitu ketika pohon ini mulai berbuah, maka pemilik pohon bisa dengan mudah memanen buahnya.
Meski pohon rambutan suka panas matahari, akan tetapi menurut penelitian, pohon rambutan bisa tumbuh dengan sangat optimal jika daerah tempat pohon ini tumbuh memiliki suhu rata-rata 25-30 derajad celcius.
Pohon rambutan termasuk salah satu pohon yang cepat besar. Namun kamu perlu berhati-hati jika memanjat rambutan, meski batangnya besar, namun jika usianya masih muda maka batang tersebut rawan patah.
Jangankan dipanjat, jika dahan rambutan yang berusia masih muda tersebut menghasilkan banyak buah, maka dahan tesebut akan melengkung dan tak jarang akan patah jika tidak disangga dengan bambu.
Kapan pohon rambutan mulai berbuah? Normalnya, musim puncak panen rambutan ada pada bulan November-Februari. Tentu tiap-tiap pohon dan tiap-tiap daerah akan berbeda jatuh temponya, namun penandanya adalah ketika sudah musim kemarau, maka pohon rambutan akan menghentikan sementara pertumbuhan batang dan daunnya karena pohon tersebut bersiap untuk memunculkan bunga lalu buah.
Jika buah rambutan ini tiba masa panennya sebelum turun hujan, maka beruntunglah yang memiliki pohon tersebut karena biasanya pohon rambutan yang panen pada musim kemarau akan memiliki rasa buah yang sangat manis dengan kandungan air yang tidak berlebihan sehingga sangat mudah untuk dimakan.
Sayangnya musim rambutan selalu identik dengan musim hujan. Kendalanya, kadang bunga rambutan gagal dibuahi pada waktu hujan.
Pohon yang mulai berbungan ketika musim hujan sebenarnya kurang menguntungkan karena hasil buahnya akan lebih sedikit jika dibandingkan dengan pohon rambutan yang berhasil dibuahi bunganya pada musim kemarau sehingga pada musim penghujan bunga tersebut telah berubah menjadi buah. Sekali lagi, semakin banyak pohon rambutan ini mendapatkan asupan air, maka buahnya akan semakin besar.
Pohon rambutan yang bisa menghasilkan buah dengan rasa manis sebenarnya memiliki ciri-ciri alami, yakni banyak semut yang suka bersarang atau mampir di pohon tersebut.
Semut-semut ini sebenarnya penanda bagus bagi kita yang mau membeli rambutan secara borongan di pemilik pohon, namun repotnya, ketika panen kita harus bersiap untuk bergumul dengan semut-semut yang merasa terusik dengan kehadiran manusia.
Hal yang perlu diingat ketika memanen rambutan, kita tidak boleh memetik buahnya saja; kita harus memetik buah rambutan sekaligus dengan tangkainya karena hal ini akan berpengaruh pada masa panen berikutnya.
Penjelasannya demikian, jika kita memetik tangkai buahnya, maka pohon rambutan akan terstimulasi untuk memunculkan ujung cabang baru yang produktif untuk musim panen berikutnya.
Sebaliknya, jika kita hanya mengambil buahnya saja dan meninggalkan tangkainya, maka tangkai yang tertinggal ini tidak akan menstimulasi pertumbuhan cabang baru sehingga pada musim panen selanjutnya, pohon ini akan berbuah sedikit.
Rata-rata bunga rambutan selalu muncul pada percabangan yang baru. Oleh karena itu jika dirasa pohon rambutan milikmu hanya menghasilkan buah sedikit padahal kamu sudah memberinya cukup nutrisi dan air, maka pangkaslah cabang-cabang yang lama agar nantinya pohon rambutan milikmu bisa berbuah banyak di cabang yang baru.
via jualanekatanaman.wordpress.com
Seperti yang telah disinggung pada bagian sebelumnya, pohon rambutan bisa dibudidayakan melalui dua cara, yakni generatif (dengan menyemai biji rambutan) dan vegetatif (kultur jaringan dan cangkok). Kedua cara ini memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing.
Pohon rambutan yang tumbuh dari biji cenderung menjadi pohon yang kokoh dan cepat besar karena memiliki sistem perakaran sempurna, sementara pohon rambutan yang diperoleh melalui cangkok akan tumbuh lambat dan kurang kokoh karena memiliki sistem perakaran yang kurang sempurna.
Memperbanyak bibit rambutan secara masal paling efektif adalah dengan menggunakan biji, sayangnya pohon ini akan memiliki karakter yang bisa jadi jauh berbeda dengan karakter induknya sehingga mutu dari pohon ini tidak stabil.
Sebaliknya, pohon hasil cangkokan cenderung memiliki karakter yang dekat dengan induknya dengan prosentase 90%; yang membuat beda adalah tempat pohon tersebut di tanam.
via pinterest.com
Mencangko rambutan bukanlah hal yang sulit meski tidak bisa juga dilakukan dengan asal-asalan. Berikut langkah-langkah mencangkok pohon rambutan yang baik dan benar.
Yang pertama-tama harus kamu persiapkan adalah peralatannya, yakni pisau untuk mengupas kulit percabangan yang akan dicangkok, tanah subur tanpa pupuk, plastik berventilasi/sabut kelapa, atau kain, tali, dan dahan yang akan dipilih dengan panjang minimal 80cm dan telah berumur lebih dari empat bulan (pastikan dari pohon indukan berkualitas).
Setelah peralatan siap, kupas pangkal dahan yang akan dicangkok sepanjang 20 cm.
setelah kulit dahan terkupas, bersihkan cambium yang masih menyelimuti batang dalamnya.
Setelah itu keringkan dahan yang telah di bersihkan kambiumnya.
Setelah kering, kemudian bungkus dahan tersebut dengan tanah yang subur. Kamu bisa menggunakan tanah sawah yang sudah terkenal akan kesuburannya.
Balut tanah dengan menggunakan plastik berventilasi/sabut kelapa/ kain, lalu ikat kedua ujung balutan tersebut agar tidak mudah lepas.
Siram setiap hari hingga kurang lebih dua bulan lamanya atau hingga akar dahan tersebut sudah mulai keluar. Sekiranya dahan tersebut duah memiliki banyak akar, potong dahan tersebut dan tanam pada media tanam dengan komposisi minimal campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1.
Media tanam untuk bibit cangkokan tersebut juga bisa menggunakan variasi lain seperti misalnya campuran tanah, pupuk kandang, cocopeat, dan sekam bakar dengan perbandingan 1:1:1:1 yang sebelumnya boleh juga dicampur dengan pupuk cair orgabik atau mikroorganisme tambahan yang telah didiamkan dahulu selama kurang lebih dua minggu.
Setelah media ini siap, maka bibit rambutan bisa ditanam tanpa harus menghilangkan tanah di perakarannya; cukup buka bungkusnya dan tanam sekaligus dengan tanah sisa proses pencangkokanya.
Kapan waktu yang tepat untuk mencangkok pohon rambutan? Lakukan pencangkokan pohon rambutan pada musim hujan dan setelah pohon rambutan di panen karena pada waktu tersebut, pohon rambutan sedang aktif untuk memperbaharui sel-sel batang dan daunnya.
Di sisi lain, pencangkokan pada musim hujan memudahkan kita dalam penyiraman; bahkan kita tidak perlu menyiram.
Bagaimanapun juga menyiram titik cangkokan bukanlah hal yang mudah apalagi jika titik cangkokan tersebut berada pada dahan atas dan menyiram titik cangkokan ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak media cangkok. Sehingga, air hujan sangat membantu dalam hal ini.
via bukalapak
Budidaya rambutan bibit cangkokan ini dinilai sangat efisien dan terjaga kualitasnya. Setidaknya ada dua cara yang lazim dilakukan untuk budidaya rambutan bibit cangkokan, yakni budidaya rambutan dalam pot dan di kebun.
Idealnya, batang rambutan cangkokan yang akan di tanam dalam pot merupakan batang cangkokan yang ukurannya tidak terlalu besar. Sebaliknya, untuk bibit rambutan yang ditanam di kebun sebaiknya berukuran besar (karena medianya juga luas; yakni tanah perkebunan). Untuk lebih jelasnya, mari kita bahas satu per satu:
Pembenihan dengan cara mencangkok telah dibahas di bagian sebelumnya. Setelah kamu mendapatkan benih rambutan (tentu dahan yang dicangkok berukuran tidak terlalu besar untuk di tanam dalam pot), maka selanjutnya adalah tahap penanaman. Pot untuk menanam rambutan merupakan pot yang berukuran besar dengan diameter minimal 50 cm dan tinggi minimal 1 meter.
Dalam menanam tanaman rambutan dalam pot, semakin besar pot yang digunakan maka semakin baik peluangnya untuk memperoleh hasil yang optimal.
Bagaimanapun juga pohon rambutan merupakan pohon yang membutuhkan ruang tanam luas agar tumbuh maksimal, sehingga jika kita memiliki ruang tanam yang sempit, maka kita memerlukan media tanam yang benar-benar baik dan cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman.
Apa media tanam yang baik untuk menanam rambutan dalam pot? Gunakan komposisi minimal dengan campuran tanah, pupuk kandang, dan pupuk kompos dengan perbandingan 1:1:1.
Namun media tanam ini perlu ditambah agar hasilnya optimal dengan menggunakan campuran tanah, pupuk kandang, pupuk kompos, sekam bakar, sekam, cocopeat, dengan perbandingan 1:1:1:1:1:1 yang ditambahkan pupuk cair organik dan mikroorganisme buatan (yang dapat dibeli secara online atau di toko-toko pertanian). Komposisi ini harus dipersiapkan setiadaknya 2 minggu sebelum penanaman.
Setelah media tanam siap, maka bibit cangkokan bisa ditanam. Cara perawatannya sederhana sekali, cukup siram dua kali sehari atau jangan biarkan media tanam kering.
Pada tiga bulan awal penanaman, sebaiknya kamu menaruh tanaman ini ditempat yang tidak terlalu banyak mendapatkan sinar matahari karena bagaimanapun juga bibit ini masih harus beradaptasi karena terpisah dari induknya.
Setelah lewat tiga bulan atau sekiranya bibit tersebut telah tumbuh dengan baik, maka penempatannya bisa dipindahkan ke area yang mendapatkan cukup sinar matahari.
Idealnya, bibit cangkokan ini akan mulai berbuah dalam jangka waktu dua tahun penanaman. Namun tidak menutup kemungkinan sebelum dua tahun pohon sudah bisa berbuah meskipun hanya sedikit.
Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, jika kamu memanen buah rambutan, sebaiknya kamu memetik hingga tangkainya, jangan dipetik hanya buahnya saja karena hal ini akan menghambat proses pembuahan di musim selanjutnya.
Pemangkasan dahan bisa dilakukan setelah tanaman ini selesai berbuah atau telah melewati masa panen karena masa ini merupakan masa terbaik bagi pohon rambutan untuk tumbuh lebih tinggi daan besar.
Hama pohon rambutan tidaklah banyak sehingga dalam budidaya rambutan bisa dibilang kita tidak memerlukan pestisida. Hama yang mungkin sering muncul adalah ulat bulu yang bisa dihilangkan secara manual.
Selanjtnya, pemupukan lanjutan (dengan menggunakan pupuk kandang atau pupuk cair organik) bisa dilakukan setiap enam bulan sekali atau sehabis panen buah.
Cara yang paling ampuh untuk menanam pohon rambutan yang bisa menghasilkan buah yang berlimpah hanya bisa dilakukan di kebun karena pertumbuhan tanaman bisa dibilang tidak terbatas karena lahan tumbuhnya juga luas.
Media tanam yang baik untuk penanaman rambutan di kebun bisa disamakan komposisinya dengan media tanam yang digunakan untuk menanam pohon rambutan dalam pot.
Yang harus dilakukan pertama-tama adalah membuat lubang tanam kira-kira dua minggu sebelum media tanam dimasukkan ke dalam lubang. Lubang tanam ini bisa menggunakan ukuran 1,5x1,5 m dengan kedalaman sekitar 1-1,5 meter (tergantung besar dahan yang dijadikan bibit; semakin besar dahan yang dipergunakan, maka semakin dalam lubang tanam yang dibutuhkan).
Seperti halnya penanaman bibit rambutan di dalam pot, setelah media tanam dimasukkan ke dalam lubang, tunggu selama dua minggu sebelum bibit di tanam.
Bibit yan dipergunakan untuk penanaman model ini biasanya adalah bibit dengan ukuran besar dan telah memiliki banyak cabang. Untuk itu, setelah penanaman baiknya bibit ini diberi penyangga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti misalnya pohon ambruk karena akarnya belum kuat menancap di tanah.
Kebun yang dipergunakan untuk menanam bibit rambutan cangkokan baiknya adalah kebun yang telah memiliki pohon pelindung sehingga bibit ini dalam masa awal penanaman tidak terlalu banyak mendapatkan sinar matahari. Namun jika kebun ini (terpaksanya) tidak memiliki pohon pelindung, sebaiknya pada awal-awal penanaman, tanah harus sering disiram agar daun tanaman tidak mudah layu karena proses fotosintesis dalam dosis tinggi.
Selebihnya, perawatan, pemanenan, dan perawatan pasca panen pohon rambutan yang ditanam di kebun ini bisa disamakan dengan penanaman pohon rambutan dalam pot.
Nah, mudah bukan cara mencangkok sekaligus cara membudidayakan buah rambutan? Agar pohon rambutan berbuah lebat, kuncinya hanya dua, yakni pemberian nutrisi yang cukup dan pemangkasan. Tapi juga jangan lupa menyiram tanaman ya. Oke, kalau begitu selamat mencoba teman-teman.