Photo-Suit

Budidaya Hewan dan Tanaman

via agric.wa.gov.au

Panduan Lengkap 5 Langkah Cara Menanam Seledri

November 6, 2016

Adakah sayuran lain yang bisa menyamai harumnya aroma seledri ketika telah direbus bersamaan dalam suatu ramuan masakan?

Barangkali ada juga sayuran yang harum ketika dimasak namun aku yakin seledri memiliki rasa dan aroma yang khas yang membuat aku atau bahkan kamu kangen akan masakan tertentu yang diolah dengan campuran seledri seperti misalnya sop atau mie goreng.

Dibalik kelezatan dan keharuman rasa dan aroma daun seledri, ternyata tersimpan berbagai manfaat sakral bagi kesehatan. Betapa tidak, daun seledri yang murah dan mudah didapatkan dipasar ini merupakan musuh dari penyakit berat yang menjadi teror bagi banyak orang seperti misalnya penyakit kanker.

Atas berbagai temuan terkait khasiat daun seledri, saat ini seledri tak hanya dipandang sebagai sayuran atau diperlakukan sebagai sayur semata.

Daun seledri memberi inspirasi bagi beberapa orang untuk dikonsumsi melalui berbagai macam cara mulai dari dijadikan lalapan, jus, minuman, hingga obat-obatan.

Oleh karena itulah permintaan pasar akan seledri menjadi meningkat seiring perjalanan waktu dan perjalanan manusia menembus kehidupan yang penuh polusi.

Fenomena ini membuat banyak kalangan terpikir untuk membudidayakan seledri dengan berbagai macam kreativitas mulai dari budidaya seledri secara tradisional (yang biasanya dilakukan oleh pentani) hingga cara kontemporer (yang dilakukan para penghobi serius dan inovatif) mulai dari menanam seledri dalam polybag, hidroponik, ataupun airoponik.

Dari berbagai cara menanam seledri ini, artikel ini khusus membahas penanaman seledri dengan cara sederhana; di sawah dan di polybag.

Mengenal Pohon Seledri

via pinterest.com

Ada yang belum tahu seledri? Tahu atau belum, kita ulangi saja ya. Seledri adalah sayuran berwarna hijau yang memiliki batang kecil sebesar tiga atau empat batang lidi yang dijadikan satu.

Daun dari sayuran ini pasti mengingatkan mu pada kartu remi yang bergambar keriting. Jika kamu mematahkan batang atau meremas daun seledri, kamu bisa mencium aroma yang khas sebagaimana kamu bisa menemukannya dalam masakan yang bernama sop.

Yang jelas, sayuran ini sangat mudah ditemukan. Kamu tinggal bilang saja ke penjualnya begini:”Bu, beli seledrinya dong 2000 aja.” Otomatis kamu akan bersentuhan dengan seledri.

Yup, seledri biasa dijual eceran. Kamu bisa beli dengan uang seribu saja. Tentu, banyaknya seledri yang kamu dapatkan tergantung dari pelit tidaknya si penjual sayur. Lha wong kadang-kadang aku beli 2000 aja di penjual yang sama jumlahnya bisa beda kok.

Namun demikian, jika dibandingkan dengan sayuran lain seperti bayam, kangkung, atau sawi, seledri ini mahal lho. Perbandingannya, jika kamu dapat membeli kangkung seikat dengan harga 2000 rupiah, jangan harap kamu bisa mendapatkan seledri seikat dengan harga yang sama. Kamu hanya akan dapat sedikit saja yang cukup untuk memasak satu panci sop.

Tanaman seledri bisa tumbuh dengan baik di ketinggian 1000-1300 mdpl. Di daerah tersebut, tentu saja suhu udara lebih sejuk (antara 15-25 derajad celcius) dan kondisi tanah yang lebih kering jika dibandingkan dengan dataran rendah. Namun demikian, seledri juga bisa hidup kok di daerah-daerah dengan ketinggian kurang dari 1000 mdpl.

Meski seledri senang hidup di daerah atas nan sejuk dan kering, namun seledri ini maunya hidup di tanah yang gembur dengan kelembaban yang pas; tidak becek atau terlalu basah dan tidak terlalu kering.

Tanah yang disenangi tanaman seledri merupakan tanah yang kaya akan unsur hara terutama tanah yang telah diolah dan dicampurkan dengan pupuk organik alami seperti pupuk kandang dan kompos. Untuk lebih jelasnya, budidaya tanaman seledri akan dijelaskan pada bagian selanjutnya.

Budidaya Seledri Di Sawah

via agric.wa.gov.au

Sejak dahulu kala hingga saat ini, budidaya sayuran pada umumnya masih dilakukan oleh petani dengan cara mengolah sawah tak terkecuali untuk tanaman seledri.

Hal ini berkaitan dengan jumlah produksi yang mampu dihasilkan oleh sawah selalu lebih banyak dan tak membutuhkan banyak biaya dibandingkan dengan cara mutakhir seperti hidroponik ataupun airoponik.

Biar bagaimanapun, budidaya sayuran di sawah merupakan cikal bakal dari pertanian sayuran dengan menggunakan cara-cara mutakhir. Untuk itulah, dalam menanam seledri, perlu untuk terlebih dahulu mengetahui budidaya seledri yang dilakukan oleh petani dengan cara mengolah sawah.

Kamu tak harus berfikir keras untuk bisa membudidayakan seledri. Hanya saja, ada beberapa tahap sederhana yang baiknya kamu ikuti sebagaimana cara ini telah berhasil dilakukan oleh para petani. Berikut ini merupakan langkah-langkah dasar untuk memulai budidaya seledri.

  1. Pembibitan
  2. Kamu bisa memulai budidaya seledri dengan mencari bibit terlebih dahulu. Perlu diketahui bahwa pembudidayaan seledri atau pembibitan seledri bisa dilakukan melalui dua cara, yakni secara generatif dan vegetatif.

    Cara generatif ini adalah cara menanam seledri dengan menggunakan benih yang berupa biji seledri, sementara cara vegetatif adalah cara menanam seledri dengan memisahkan anakan tunas yang berasal dari umbi induk untuk ditanam sendiri.

    Tanaman seledri yang sudah tua akan menghasilkan biji dari proses pembuahan bunga seledri. Kamu bisa mendapatkan biji seledri ini secara praktis dengan cara membeli di toko pertanian ataupun secara online pada penjual yang kira-kira terpercaya.

    Sementara itu, jika kamu ingin mendapatkan biji vegetatif, kamu bisa pergi ke pasar dan membeli seledri yang masih ada akarnya. Jangan di masak dulu, sebaiknya jika kamu dapat seledri yang demikian, seledri tersebut masih bisa ditanam.

    Dari dua cara pembibitan tersebut, yang akan dieksplorasi dalam tulisan ini merupakan pembibitan secara generatif, yakni dengan menggunakan biji seledri dengan asumsi bahwa nantinya kamu akan menanam seledri dalam jumlah besar sehingga cara pembibitan yang paling pas adalah dengan menggunakan biji seledri.

    Setelah kamu membeli bibit seledri, kamu bisa mulai menyiapkan media penyemaian. Media ini bisa berupa bedengan tanah campur pupuk organik (pupuk kandang/kompos) dengan perbandingan 1:1 atau 2:1 (semakin gembur semakin baik).

    Sebaiknya bedengan ini ditempatkan di tempat yang terlindung dari panas terik matahari ataupun hujan secara langsung, namun jangan sampai bedengan ini tidak mendapatkan cahaya matahari sama sekali.

    Sebaiknya pH tanah juga ikut diukur dengan alat pengukur pH. Pastikan pH tanah berkisar antara 5,5-6,5. Bedengan tersebut dibuat dengan panjang dan lebar menyesuaikan, sementara tingginya antara 30-40 cm.

    Jika media penyemaian telah siap, tibalah saatnya kamu mulai memberi sentuhan pertama pada biji seledri. Pertama-tama, rendam biji yang akan ditanam dengan menggunakan air hangat selama kurang lebih 15-20 menit.

    Setelah itu, biji seledri bisa disemai dengan membuat lubang pada tanah sedalam ½ cm dengan jarak antar benih 5-10cm untuk kemudian biji tersebut ditutup lagi dengan pupuk kandang yang telah menjadi tanah hingga rata. Setelah itu siramilah setiap pagi dan sore. Do’akanlah juga setiap saat.

    Setelah biji tersebut tumbuh, jangan buru-buru memindahkan ke media pembesaran. Sebaiknya anak-anak seledri itu dibiarkan hidup dahulu di bedengan penyemaian hingga berumur satu bulan atau telah memiliki daun sebanyak 3-5 helai agar nantinya ketika bibit ini dipindahkan, peluang kematiannya semakin kecil.

    Sementara menunggu hingga satu bulan, tidak ada salahnya kamu menambahkan pupuk cair organik (tentu yang telah dicampur air sesuai petunjuk penggunaan) ketika bibit mulai menginjak usia dua minggu.

  3. Persiapan Lahan
  4. Lahan untuk pembesaran seledri dalam hal ini merupakan sawah. Syarat dan ketentuan lahan ini sedikit berbeda dengan media penyemaian. Perbedaannya hanya terletak pada luas, intensitas matahari dan suhu.

    Mengenai media tanamnya bisa disamakan komposisinya dengan media penyemaian, yakni sawah tersebut di buat bedengan dan tanah tersebut mengandung komposisi tanah dan pupuk kandang 1:1.

    Umumnya, bedengan untuk seledri dibuat dengan ketinggian 30-40 cm, lebar 100-120 cm, dan panjang menyesuaikan dengan panjang lahan.

    Jarak antar bedengan dibuat kira-kira 30-40 cm. Persiapan lahan ini bisa dimulai sejak masa pembibitan dan penyemaian sehingga lahan benar-benar siap ditanami ketika bibit sudah mencapai usia 1 bulan.

  5. Penanaman
  6. Bibit yang telah berusia 1 bulan mulai bisa ditanam di lahan pembesaran dengan membuat lubang penanaman terlebih dahulu pada bedengan pembesaran dengan jarak 25 cm per tanaman. Masukkan bibit tersebut bersamaan dengan akarnya (jangan sampai akarnya rusak) dalam lubang yang telah dipersiapkan.

    Sebelumnya, ada baiknya mencelupkan dahulu akar seledri pada pestisida organik penangkal hama akar pada dosis yang tertera dalam kemasan sebelum bibit tersebut ditanam. Setelah itu tutup sisa lubang dengan tanah.

    Pilihlah benih yang telah memiliki 3-4 helai daun. Jika dalam media penyemaian masih ada bibit yang memiliki daun kurang dari tiga helai, biarkan dahulu karena bibit tersebut akan digunakan sebagai cadangan untuk penyulaman tanaman yang mati di lahan pembesaran.

    Setelah semua bibit ditanam di bedengan, jangan lupa untuk menyiram bedengan tersebut dengan cara mengalirkan air pada parit antar bedengan hingga bedengan basah dan lembab.

    Selanjutnya, permukaan bedengan bisa ditutup dengan mulsa alami, yakni jerami padi secara merata untuk menjaga kelembaban tanah dan mencegah tumbuhnya rumput-rumput liar di sekitar tanaman seledri.

  7. Perawatan
  8. Barangkali tahapan yang paling sulit dalam menanam seledri adalah perawatannya. Kita akan berurusan dengan beberapa hama yang mungkin akan menyerang seledri seperti misalnya: Nematoda (hama penyerang akar tanaman yang membuat umbi seledri kerdil lalu mati), kutu daun (penyebab daun seledri menjadi kuning, kering dan mati), walang sangit (penghisap cairan pada batang seledri sehingga pertumbuhan seledri menjadi terganggu), Late night (cendawan ysng bisa menular dari satu tanaman ke tanaman yang lain), bakterial soft rot (bakteri yang menyerang akar tanaman), dan bercak daun.

    Pada umumnya, para petani menggunakan pestisida kimia untuk memusnahkan hama-hama tersebut karena harga pestisida alami masih terlalu mahal dan dinilai kurang mematikan hama.

    Akan tetapi, biasanya ketika sudah ditemukan tanaman yang terserang hama (dari jauh sudah kelihatan ciri-cirinya, yakni daun menguning) ada baiknya tanaman tersebut dicabut saja dan diganti dengan tanaman baru sebelum menularkan hama ke tanaman lainnya.

    Selebihnya, perawatan tanaman seledri mencangkup pengairan secara rutin 2-3 hari sekali atau menyesuaikan dengan kelembaban tanah dan pemupukan lanjutan yang dilakukan pada 15 hari masa penanaman.

    Sekali lagi, umumnya petani menggunakan pupuk kimia. Namun ada baiknya menggunakan pupuk organik yang kini telah banyak dan bermacam-macam jumlahnya demi kesehatan dan kelestarian alam.

  9. Pemanenan
  10. Pemanenan seledri biasanya dilakukan secara bertahap. Panen ini umumnya dilakukan ketika seledri menginjak usia tiga bulan (atau bergantung pada varietas seledri yang memiliki maa panen berbeda-beda).

    Pemanenan ini tidak sekali lalu selesai lho. Seledri bisa dipanen dengan menyisakan umbinya agar umbi tersebut nantinya tumbuh lagi. Hal ini dilakukan terus menerus hingga masa produktif seledri habis dan harus diganti dengan bibit yang baru.

    Setelah batang beserta daun seledri dipangkas dari umbinya, cuci daun-daun tersebut dan tiriskan ditempat yang teduh sebelum dipasarkan.

    Sebaiknya, panen dilakukan sore hari untuk menghindari terik matahari yang membuat seledri yang telah dipanen cepat layu. Setelah dipanen, baiknya seledri langsung dipasarkan.

    Itulah sebabnya para pedagang sayur sudah menyetorkan hasil panennya ke pasar bahkan sejak jam 2 pagi, tentu alasannya adalah agar pembeli mendapatkan sayuran yang masih benar-benar segar dan tidak layu.

Budidaya Seledri Dalam Polybag

via pinterest.com

Jika kamu tidak memiliki sawah namun sangat ingin menanam seledri baik untuk sekedar hobi ataupun usaha serius, tidak perlu khawatir karena seledri bisa dibudidayakan dalam pot/polybag.

Hasil panen dari budidaya dengan cara inipun tidak kalah dengan yang dilakukan di sawah dan tentu saja jika kita membuat barisan pot/polybag ini dengan rapi, tanaman seledri kita juga menjadi pemandangan tersendiri.

Agar penanaman seledri dengan pot/polybag berhasil dengan baik, kita membutuhkan trik yang berbeda dengan metode penanaman seledri di sawah. Salah satu perbedaan yang paling mendasar terletak pada pembibitan dan penggunaan media tanam.

  1. Pembibitan
  2. Pembibitan seledri untuk ditanam di pot/polybag sebenarnya bisa menggunakan cara yang sama dengan yang telah di jelaskan pada bagian sebelumnya, yakni pembibitan untuk lahan sawah.

    Namun, ada trik lain yang sekiranya lebih cocok untuk dilakukan pada penanaman seledri dalam polybag karena nantinya pembibitan ini sudah termasuk penanaman sehingga kita tidak perlu menaruh bibit pada bedengan penyemaian.

    Langkah yang berbeda ini dimulai dari pemilihan bibit berupa biji. Rendam biji tersebut dalam air hangat selama 30 menit. Setelah itu, taruh semua biji di atas permukaan kain basah secara merata dan tutup biji-biji tersebut dengan kain basah juga. Dalam 24 jam, biji-biji tersebut sudah berubah menjadi kecambah seledri.

    Setelah biji berubah menjadi kecambah, barulah kecambah tersebut bisa dimasukkan ke dalam pot/polybag yang telah dipersiapkan 2 minggu sebelum proses pembibitan ini dilakukan.

  3. Persiapan Pot/Polybag
  4. Jika kamu memiliki pot/polybag yang berukuran kecil, nantinya 1 polybag hanya akan muat untuk satu kecambah seledri, sementara jika kamu menggunakan polybag berukuan besar, kamu bisa mengisinya dengan beberapa benih dengan jarak tanam sekitar 15-20 cm agar setiap tanaman seledri mendapat asupan makanan yang maksimal.

    Media tanam yang akan di taruh dalam pot/polybag adalah tanah, pupuk kandang, dan sekam bakar dengan komposisi perbandingan 1:1:1.

    Varian lain untuk media tanam bisa menggunakan pupuk kandang halus, sekam bakar, cocopeat, dan tanah dengan perbandingan 1:1:1:1. Ada baiknya media ini dicampur juga dengan fungisida agar akar seledri nantinya bebas hama yang menyerang akar.

    Untuk penempatan pot/polybag, agar bisa menghemat tempat kamu bisa membuat rak yang berisi 4-5 level dengan tinggi masing-masing level menyesuaikan tinggi pot/polybag dan panjang rak ini menyesuaikan dengan luas lahan.

    Keunggulan dari penanaman seledri dengan menggunakan pot/polybag, selain menghemat tempat, tanaman seledri tidak akan menularkan penyakit yang menyerang akar.

    Dengan kata lain, kita bisa lebih mudah mengontrol tanaman dan jauh lebih akurat jika dibandingkan dengan penanaman seledri di sawah. Hanya saja, kita perlu modal yang sedikit banyak untuk membeli pot/polybag beserta media tanamnya.

    Jika semua persiapan ini telah dilakukan, sebaiknya segera lakukan pembibitan dan tanam bibit-bibit yang telah menjadi kecambah tersebut ke dalam pot/polybag dengan cara membuat lubang sedalam 1 cm (atau menyesuaikan panjang akar kecambah) untuk dimasuki akar kecambah.

    Setelah itu, tutup sisa lubang dengan tanah dan jangan sampai menutup kuncup daun dengan timbunan tanah. Setelah bibit ditanam, siramlah dengan hati-hati.

  5. Perawatan
  6. Menanam seledri dalam polybag tak membutuhkan perawatan yang jauh berbeda dengan penanaman seledri di lahan sawah. Kamu harus lebih teliti ketika melakukan penyiraman agar tiap-tiap pot mendapatkan asupan air yang cukup. Jangan biarkan tanaman di dalam pot ini kekeringan.

    Setelah seledri berumur satu bulan di dalam polybag/pot, ada baiknya kamu memberikan pupuk cair organik/tablet dan mikroorganisme tambahan untuk mendukung pertumbuhan seledri. Kedepannya, kamu bisa menambahkan pupuk organik tambahan sekiranya ada tanaman yang kurang pesat dan rimbun pertumbuhannya.

    Jika kamu menemukan hama, segera lakukan pemberantasan baik secara manual (memotong bagian yang diserang hama/mencabut tanaman jika terlalu parah) atau dengan menggunakan pestisida alami yang bisa kamu buat sendiri atau beli di toko pertanian/online.

    Ada baiknya kamu memisahkan tanaman yang diserang hama dengan memindahkan pot/polybag tersebut ke area karantina agar hama tersebut tidak menular ke tanaman yang lain.

  7. Pemanenan
  8. Panen bisa dilakukan ketika seledri telah berumur tiga bulan atau cukup terlihat layak untuk dipanen. Metode pemanenan bisa dikakukan sebagaimana pemanenan seledri di lahan sawah, yakni dengan memotong batangnya dan membiarkan umbinya tumbuh lagi hingga tanaman ini sudah tidak lagi produktif.

Manfaat Daun Seledri

via servingjoy.com

Percaya atau tidak, dulunya seledri itu terkenal sebagai sayur penyedap rasa. Di pedesaanpun masih demikian; seledri belum dikenal banyak orang sebagai sayuran anti penyakit. Dari beberapa penelitian, diketahui bahwa seledri bisa menjadi obat pelawan kanker dan tumor.

Seperti telah disinggung di awal tulisan ini, seledri tak hanya dimasak sebagai sayur saja. Saat ini, seledri bisa di jus, di seduh, atau diekstrak untuk dinikmati dengan cara lain.

Aneh pasti awalnya, tapi kata beberapa orang yang rajin menkonsumsi, lama-lama seledri ini enak juga kok kalau sudah terbiasa.Tak hanya melawan berbagai macam penyakit dan antibodi, seledri juga dipergunakan dalam dunia kecantikan untuk merawat kulit dan rambut. Berikut ini adalah beberapa manfaat yang bisa diambil dari seledri:

  1. Seledri Untuk Antioksidan
  2. Jaman sekarang ini apa-apa polusi lho. Kalau kamu benci sayuran, saatnya kamu insyaf. Kalau nggak bisa, setidaknya relakan dirimu untuk mengkonsumsi seledri. Ini gunanya untuk menjaga tubuhmu dan memperkuat sistem imun dalam tubuh lho sehingga kamu nggak mudah sakit.

  3. Seledri Untuk Mengatasi Rematik
  4. Nah, yang sering kena penyakit ini, ada solusi lain selain ke terapist, dokter, atau konsumsi obat-obatan kimia, yakni dengan makan seledri; bisa dimasak terlebih dahulu atau dimakan mentah-mentah agar kandungannya tetap utuh dan sepenuhnya diserap tubuh.

  5. Seledri Untuk Menurunkan Kolesterol
  6. Nah, yang hobi makan-makanan berlemak, awas kolesterol tuh. Sekarang gunakan seledri sebagai lalapan agar kolesterol jahat dalam tubuh tidak semena-mena lagi.

  7. Seledri Untuk Melawan Kanker
  8. Ini yang paling cihui dari manfaat seledri; kandungan mineral dalam seledri merupakan zat aktif pelawan zat asing yang tumbuh dalam tubuh kita.

    Daripada harus ke rumah sakit, atau daripada kena kanker, sebaiknya kita cegah dulu dong kawan. Yuk kita mulai rajin minum jus seledri. Kalau eneg, kita bisa campur dengan aneka macam buah kok, biar rame rasanya.

  9. Seledri Untuk Mengatasi Anemia
  10. Seledri juga baik untuk penambah darah lho karena sayuran ini ternyata kaya akan zat besi dan vitamin B kompleks yang turut membantu menormalkan produktifitas dan sirkulasi darah dalam tubuh.

  11. Seledri Untuk Baik Untuk Mata
  12. Saingan dengan wortel, seledri juga mengandung betakaroten dosis tinggi yang sangat baik untuk kesehatan mata. Terlebih lagi, seledri dipercaya bisa mengobati mata kering dengan cara rajin mengkonsumsi seledri tiap hari.

  13. Seledri Untuk Penurun Hipertensi
  14. Karena seledri mengandung vitamin B kompleks, maka kompleksitas dari vitamin B tersebut sangat dibutuhkan tubuh terutama yang berkaitan dengan metabolisme darah. Selain baik untuk anemia, seledri bagus juga untuk penderita tekanan darah tinggi alias hipertensi.

  15. Seledri Untuk Membuat Syaraf Rileks
  16. Kalau kamu pemarah, suka ngotot dan pengennya ngajak berantem terus, selain kamu disarankan untuk insyaf dan lebih sering beribadah (agar damai hatimu dan nggak cepat tua atau bahkan stroke) kamu harus rajin mengkonsumsi seledri ya. Percayalah, semakin rileks syarafmu, semakin panjang usia dan rejekimu.

  17. Seledri Untuk Obat Asma
  18. Ada yang bilang kalau asma itu penyakit keturunan, ada juga yang mengatakan kalau asma itu juga penyakit psikologis karena syaraf terlalu tegang.

    Tenang, karena seledri sangat ampuh untuk membuat syarafmu rileks, sebaiknya kamu mulai rajin mengkonsumsi seledri baik dengan memakan langsung, jus, ataupun dimasak. Nggak perlu banyak-banyak, yang penting setiap hari aja ya.

  19. Seledri Untuk Diet
  20. Kalau kamu pengen langsing dan ingin menurunkan berat badan dengan cara sehat, rajin-rajinlah minum jus seledri. Tapi jangan lega dulu, minum sesuai dosis ya, cukup dua gelas sehari, ditambah rajin olahraga dan mengurangi makanan yang terlalu manis dan asin. Dengan begitu berat badanmu akan turun tanpa kamu harus mogok makan.

  21. Seledri Untuk Penyubur dan Pencegah Rambut Rontok
  22. Masih bermasalah dengan rambut dan kecewa berat dengan iklan sampo? Coba deh kamu keramas pakai seledri. Caranya gampang, satu jam sebelum kamu mandi keramas pakai sampo wangi, gosok dan pijit-pijitlah dahulu kulit kepalamu dengan seledri yang dimemarkan.

    Atau kalau tidak, gunakanlah minyak seledri untuk memijit kulit kepala dan sebagai minyak rambut satu atau dua jam sebelum mandi. Pasti rambutmu lebat, kuat, dan sehat berkilau sepanjang usiamu.

Peluang Usaha Budidaya Seledri

via froghollercsa.blogspot.com

Nah, dari uraian-uraian di bagian sebelumnya, saatnya kita mengintip peluang usaha dari budidaya seledri. Kira-kira kita bisa untung nggak ya kalau menanam seledri? Jika kamu ditekuni sebagai bisnis, jawabannya adalah iya.

Banyak artikel menyebutkan bahwa keuntungan bertani seledri dalam lahan seluas satu hektar berkisar antara 12-20 juta rupiah per panen.

Darimana angka tersebut didapatkan? Pertama-tama kita harus cek dahulu harga seledri di pasaran. Saat ini, harga seledri perkilonya di pasaran berkisar antara 45.000-60.000 rupiah. Sementara satu kilo seledri ini setara dengan panen 5-10 pohon seledri, tau hanya 3-4 pohon saja jika seledri kita berukuran besar alias subur.

Bisa dibayangkan jika kita punya lahan satu hektar yang ditumbuhi puluhan ribu tanaman seledri, kayaknya kita akan kaya tuh. Eits, sebentar dulu. Kita harus mulai menghitung nih. Kira-kira berapa biaya produksi untuk satu hektar lahan seledri? Apa? Terlalu luas lahannya? Baiklah, kita kecilkan saja ya.

Bayangkan jika kamu punya lahan 4x30 meter saja yang artinya kamu bisa membuat tiga bedengan yang masing-masingnya memiliki panjang dan lebar 3000x120cm.

Masing-masing bedengan ini (dengan luasnya tersebut) bisa menampung sekitar 900 benih seledri. Tiga bedengan sama dengan 2700 benih seledri. Jika sekilo seledri berisi 4 pohon seledri dewasa, maka kita bisa memanen 675 kg setiap kali panen.

Mengandaikan harga jual seledri kita hanya 30.000 rupiah saja per kilonya, maka pendapatan kita adalah 20.250.000 rupiah. Jika seledri ini bisa dipanen setidaknya 4 kali dalam setahun, kita bisa kalikan saja angkanya.

Nah, kira-kira berapa ya modal kita untuk menanam seledri dengan luas lahan tersebut? Mari kita rinci kebutuhannya.

Jika kita bulatkan modal usaha kita menjadi 8 juta rupiah dan kita bulatkan pendapatan kita menjadi 20 juta rupiah, maka keuntungan kita setiap tiga bulan sekali memanen seledri adalah 12 juta rupiah.

Lumayan bukan? Nah, jika kamu tertarik memulai usaha ini, tidak ada salahnya untuk mencoba dahulu. Jika khawatir, mulailah dengan menanam beberapa pot seledri saja untuk belajar.

Jika berhasil dengan lahan yang kecil, kelak kita pasti bisa menanam seledri di lahan yang lebih luas lagi, tentu dengan hasil dan keuntungan yang lebih besar. Akhir kata, selamat mencoba!!!

Sharing is Caring

«


KATEGORI

Copyright © 2024 Photo-SuitContact / Privacy Policy / Copyright / IP Policy / Term of Service