via bigbloomhydroponics.com
Cara menanam hidroponik akhir-akhir ini semakin banyak digemari karena memiliki banyak keunggulan.
Diantaranya yaitu tanamannya yang dapat diletakkan dimana saja karena tidak membutuhkan media tanah. Bahkan jika anda ingin menggantungnya, hal tersebut dapat anda lakukan sesuai keinginan anda.
Tidak hanya itu saja, hidroponik semakin disukai karena dapat memberikan hasil panen yang lebih cepat.
Proses pertumbuhan tanaman hidroponik memang lebih cepat dibandingkan tanaman konvensional. Hal inilah yang membuat sebagian petani memilih menggunakan metode hidroponik agar cepat panen.
via techcrunch.com
Bagi anda yang asing dengan tanaman hidroponik, ketahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan tanaman hidroponik. Tanaman hidroponik adalah tanaman yang dapat tumbuh baik dan subur tanpa menggunakan media tanam tanah.
Jika umumnya tanaman ditanam menggunakan tanah, hidroponik tidak menerapkannya dan menggantikannya dengan air. Namun selain air juga dapat dilakukan dengan arang sekam, bubuk sabut kelapa dan kerikil.
Walaupun tidak menggunakan tanah, tanaman hidroponik tetap dapat tumbuh dan bahkan proses pertumbuhannya lebih cepat. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh kecukupan nutrisi tanaman itu sendiri.
Walaupun tidak menggunakan media tanam tanah, nutrisi yang ada pada media tanam hidroponik sangat tercukupi. Oleh sebab itu, tanaman dapat tumbuh subur dan segala proses pertumbuhannya dapat berlangsung dalam waktu yang singkat.
Hal ini memberikan keuntungan dan kekurangan bagi para petaninya. Keuntungannya yaitu buah atau sayuran dapat segera dipanen dan dijual untuk mendapatkan penghasilan.
Sementara kekurangannya yaitu tanaman dapat mati jika pertumbuhannya terlalu besar akibat kurangnya perhatian. Beberapa sayuran juga akan memiliki rasa pahit jika tidak segera dipanen setelah memasuki masa panen.
Dengan kata lain, tanaman hidroponik akan sangat menguntungkan jika penanamannya disertai dengan perhatian ekstra. Bagaimanapun, hasil dari tanaman hidroponik cukup berkualitas dan proses pertumbuhannya cepat.
Jika anda adalah petani yang menyuplai sayuran atau buah pada pedagang atau rumah makan, cara bercocok tanam ini cocok untuk anda terapkan. Stok sayur dan buah tetap ada karena pertumbuhan tanaman hidroponik yang cepat. Menariknya, penanaman tanaman hidroponik menggunakan air yang lebih sedikit.
Jika anda baru mengenal tanaman hidroponik, mungkin anda akan mengira tanaman ini membutuhkan banyak air. Yang mana penggunaan tanah digantikan dengan air sebagai media tanamnya.
Namun kenyataannya kebutuhan air untuk tanaman hidroponik lebih sedikit dibandingkan kebutuhan tanaman yang ditanam di tanah. Air yang diperlukan hanya untuk media tanamnya saja, tidak harus melakukan penyiraman layaknya tanaman dengan media tanam tanah.
Oleh sebab itu teknik menanam hidroponik sangat cocok untuk anda yang tinggal di daerah yang pasokan airnya terbatas.
Sebenarnya tanaman hidroponik lebih diperuntukkan bagi anda yang memiliki lahan terbatas. Karena tidak memiliki lahan tanah untuk membudidayakan tanaman, air dapat dijadikan sebagai penggantinya. Namun teknik tersebut ternyata juga efektif untuk menghemat penggunaan air.
Ada banyak keuntungan yang dapat anda peroleh dengan menerapkan teknik atau metode penanaman hidroponik. Akan tetapi modal untuk budidaya tanaman hidroponik cukup besar, terutama untuk penyediaan nutrisinya. Ada nutrisi yang dibuat khusus untuk budidaya tanaman hidroponik, anda dapat membelinya di toko yang menjual kebutuhan pertanian.
via instructables.com
Penanaman tanaman hidroponik memang tidak membutuhkan tanah dan dapat menghemat air. Namun teknik penanaman yang satu ini membutuhkan sarana yang mendukung untuk dijadikan sebagai tempat tumbuhnya.
Jika anda memiliki dana yang cukup, membeli pot tentu jauh lebih praktis untuk dilakukan. Namun bagaimana jika anda hanya memiliki dana yang terbatas? Tidak perlu bingung, penggunaan pot dapat diganti dengan sarana lain. Misalnya saja botol bekas, untuk pembuatannya sendiri sangat mudah dan sederhana.
Alat-alat yang harus anda persiapkan antara lain:
Jika semua alat tersebut sudah anda persiapkan, anda dapat melanjutkannya dengan mengikuti langkah-langkah penanaman tanaman hidroponik berikut:
Langkah awal untuk menanam tanaman hidroponik dengan botol bekas yaitu memotong botol bekas menjadi 2 bagian. Potong tepat di tengah-tengah botol, bagian atas dan bagian bawah sebaiknya memiliki ukuran yang sama.
Lubangilah tutup botol secukupnya saja untuk dijadikan celah memasukkan sumbu. Setelah membuat lubang pada tutup botol, lanjutkan dengan memasukkan sumbu ke dalam lubang tersebut.
Botol bagian atas yang tutupnya sudah diberi sumbu dapat anda tumpuk ke bagian bawah botol. Namun bagian tutupnya letakkan di dalam atau dengan posisi yang terbalik dari yang seharusnya.
Anda dapat menggunakan spon atau sekam bakar atau pecahan batu merah untuk dijadikan sebagai media tanam. Atau anda juga dapat menggantinya dengan bahan lain karena bahan ini hanya digunakan sebagai pijakan agar tanaman tidak mudah layu.
Penanaman bibit dapat dilakukan dengan menaburkan bibit tanaman hidroponik di atas media tanam yang sudah anda siapkan.
Selanjutnya, berikan nutrisi untuk tanaman hidroponik tersebut ke dalam botol.
Jika semua langkah di atas sudah anda lakukan, anda hanya perlu menunggu tanaman mulai tumbuh. Ketika bibit tumbuh dari benih menjadi tanaman yang besar, anda harus mulai memperhatikan hama dan penyakit. Berikan nutrisi dengan dosis yang cukup untuk mendukung pertumbuhan tanaman hidroponik.
Tanaman hidroponik sebaiknya diletakkan di tempat yang tepat, tidak mudah terkena hujan dan usahakan agar terkena paparan sinar matahari yang cukup. Sumbu yang dipasang pada tutup botol berfungsi untuk mengalirkan nutrisi dari bawah ke tanaman hidroponik. Nutrisinya dapat dibeli di toko tanaman atau anda dapat membuatnya sendiri.
via pinterest
Jika anda ingin membuat nutrisi tanaman hidroponik sendiri tanpa harus membeli yang sudah jadi, simak uraian berikut. Berikut ini akan dijelaskan apa saja yang dibutuhkan dan bagaimana cara membuat nutrisi khusus untuk tanaman hidroponik.
Ini dia bahan-bahan dan alat yang harus anda persiapkan untuk membuat nutrisi tanaman hidroponik:
Itulah bahan-bahan dan alat-alat yang diperlukan untuk membuat nutrisi tanaman hidroponik sendiri. Setelah menyiapkan semua bahan dan alatnya, anda dapat membuatnya dengan panduan berikut ini:
Walaupun ketika anda membelinya sudah ditimbang terlebih dahulu, timbang lagi bahan yang akan anda gunakan tersebut. Hal ini bertujuan agar semua bahan yang digunakan memiliki ukuran yang tepat. Terlebih lagi jika anda membelinya bukan 1 kg tetapi lebih, anda tetap membutuhkan timbangan digital.
Setelah semua bahan pupuk anda timbang dengan ukuran yang tepat, masukkan semuanya ke dalam ember.
Selanjutnya, ambil air sumur sebanyak 20 liter dan tuangkan ke dalam ember yang sudah berisi pupuk. Lanjutkan dengan mengaduknya menggunakan spatula atau tongkat, aduk sampai seluruh pupuk larut.
Jika semua pupuk sudah larut, anda dapat memindahkan larutan tersebut ke dalam drum plastik.
Anda membutuhkan air lagi, ambil air sumur sebanyak kurang lebih 75 liter. Atau penuhi drum yang siap menampung volume hingga 100 liter.
Itulah cara mudah membuat nutrisi hidroponik secara sederhana dan mudah untuk dilakukan. Jika anda sudah selesai melakukan cara-cara tersebut, cek apakah masih ada endapan pupuk di bagian dasar drum. Jika sudah tidak ada, ambil dan gunakan larutan tersebut untuk dijadikan sebagai media tanam tanaman hidroponik.
Bagaimana? Mudah bukan cara pembuatan nutrisi tanaman hidroponik ini sehingga anda dapat mencobanya sendiri di rumah. Terlebih lagi jika anda ingin menghemat biaya pembudidayaan tanaman hidroponik. Jika anda membelinya di toko tanaman bisa jadi harganya lebih mahal.
via herbanfarmer.com
Di atas sudah disampaikan secara singkat apa kelebihan dan kekurangan tanaman hidroponik. Untuk memperjelasnya, silakan simak uraian berikut ini yang akan membahas masalah tersebut lebih dalam lagi.
Tentunya anda ingin tahu kenapa orang-orang banyak yang menerapkan teknik menanam secara hidroponik. Ini dia alasannya:
Seperti yang sudah disebutkan, penanaman tanaman hidroponik tidak menggunakan media tanam tanah. Sehingga anda dapat menghemat lahan yang anda miliki, jika menggunakan botol bekas dapat anda tumpuk.
Tidak hanya hemat lahan saja, penanaman tanaman secara hidroponik juga efektif untuk membantu menghemat air. Anda tidak harus menyiram tanaman hidroponik di pagi atau di sore hari layaknya tanaman yang ditanam menggunakan tanah.
Tanaman hidroponik memiliki proses pertumbuhan yang lebih cepat, hal ini tidak perlu diragukan lagi. Diatas juga sudah disebutkan bahwa hal ini dapat menjadi kelebihannya jika disertai dengan pemeliharaan dan perawatan ekstra.
Banyak orang ragu untuk menerapkan teknik hidroponik karena ragu akan kualitas hasilnya. Namun sebenarnya kualitas dari tanaman hidroponik sangat baik dan tentunya lebih sehat. Pasalnya penanaman menggunakan teknik hidroponik tidak menggunakan pestisida atau pupuk berbahan kimia lainnya.
Hama dan penyakit umumnya berasal dari tanah, risiko tanaman hidroponik terserang hama dan penyakit cukup kecil. Pasalnya tanaman hidroponik tidak menggunakan media tanah, sekalipun ada tentu tidak banyak hama dan penyakit yang menyerang.
Tanaman hidroponik dapat tumbuh subur jika terkena sinar matahari yang cukup dan terlindung dari air hujan.
Itulah kelebihan-kelebihan menerapkan metode penanaman hidroponik, ada banyak sekali kelebihannya.
Walaupun begitu, teknik penanaman hidroponik tetap memiliki kekurangan yang membuat beberapa orang berpikir 2 kali untuk menerapkannya. Diantaranya yaitu:
Tidak dapat dipungkiri bahwa budidaya tanaman hidroponik membutuhkan modal yang besar. Pasalnya, ada banyak bahan dan alat yang harus anda beli, modalnya memang tidak sedikit.
Ketelitian sangat diperlukan dalam membudidayakan tanaman hidroponik. Baik ketika menyusun perangkat hidroponik dan membuat larutan nutrisinya.
Tidak hanya itu saja, mulai dari cara menanam hidroponik dan pemeliharaannya membutuhkan perhatian ekstra. Jika anda kurang teliti, anda akan mendapatkan hasil produksi yang tidak memuaskan. Kesalahan pemeliharaan dapat menyebabkan seluruh tanaman hidroponik mati.
Itulah kekurangan tanaman hidroponik yang membuat beberapa orang mengurungkan niatnya untuk menerapkan teknik menanam hidroponik. Namun tidak ada salahnya jika anda mencoba menanam tanaman hidroponik dari skala kecil-kecilan saja. Jika anda sukses untuk skala yang kecil, lanjutkan untuk skala yang besar.
Mungkin anda memiliki bakat lebih dalam bisnis ini dan bisnis tanaman hidroponik dapat menjadi sumber penghasilan utama anda. Untuk itu, tidak ada salahnya jika anda mencobanya dengan modal kecil-kecilan.
via youtube.com
Jika sebelumnya telah dibagikan cara menanam tanaman hidroponik di botol bekas, berikut akan dijelaskan sistem apa yang digunakan. Sistem yang digunakan untuk penanaman hidroponik tersebut adalah sistem Wick.
Sistem ini ditandai dengan penggunaan sumbu (Wick) untuk menyalurkan nutrisi dari botol bagian bawah agar sampai ke tanaman. Namun sebenarnya, masih ada sistem lain yang dapat digunakan untuk teknik budidaya tanaman hidroponik sendiri. Salah satunya adalah sistem apung, salah satu sistem hidroponik yang banyak diterapkan selain sistem Wick.
Untuk sistem apung biasanya menggunakan bantuan styrofoam, digunakan sebagai penahannya. Untuk bibit atau benihnya disemaikan dengan cara meletakkannya di dalam arang sekam.
Jika sudah mulai bertunas dan muncul 2 daun, maka benih tersebut dapat diletakkan pada media tanam berupa styrofoam. Namun sebelumnya media tanam tersebut diberi lubang-lubang seukuran gelas plastik, berikan jarak sekitar 4 cm antar lubang.
Selanjutnya siapkan gelas plastik yang juga diberi lubang pada dasarnya. Letakkan spon ke dalam gelas plastik tersebut setinggi 2/3 bagian, gelas plastik lalu diletakkan di lubang pada styrofoam.
Jangan lupa untuk memberi celah pada styrofoam untuk digunakan sebagai tempat diletakkannya benih yang sudah mulai tunas. Jika gelas plastik sudah diletakkan di styrofoam, anda dapat meletakkan benih di dalam gelas plastik tersebut. Letakkan benih di celah yang sudah anda buat pada spon di dalam gelas plastik.
Pastikan untuk meletakkan gelas dengan benar, dasar gelas harus menyentuh larutan nutrisi di dalam bak nutrisi. Dengan begitu nutrisi dapat sampai dengan baik ke tanaman hidroponik. Itulah cara menanam tanaman hidroponik dengan sistem apung yang mudah untuk dilakukan.
Jika diperhatikan, baik sistem apung ataupun sistem sumbu sama-sama membutuhkan peralatan yang cukup banyak. Namun sebaiknya gunakan barang-barang bekas saja agar anda dapat menghemat biaya budidaya tanaman hidroponik.
Bayangkan berapa jumlah uang yang harus anda keluarkan jika anda membeli segala perlengkapannya dalam kondisi baru. Untuk itu, anda dituntut agar pandai mengatur pengeluaran anda, terlebih jika penanaman hidroponik ini akan menjadi bisnis anda.
Pastinya anda ingin mendapatkan hasil atau keuntungan yang berlimpah bukan? Oleh sebab itu manfaatkan barang bekas di sekitar anda sebaik mungkin.
Selain sistem apung dan sistem sumbu, ada sistem lain yang juga dilakukan oleh sebagian petani tanaman hidroponik yaitu sistem aeroponik.
Jika sistem ini yang digunakan, pemberian nutrisi akan diberikan secara berkala dan dengan cara disemprotkan. Caranya yaitu dengan menggantung tanaman yang sudah diberi penahan lalu semprot akarnya. Air yang disemprotkan adalah air larutan nutrisi, gunakan sprayer untuk melakukan penyemprotan.
Kelebihan dari sistem hidroponik ini yaitu oksigen dan karbondioksida merata di seluruh bagian yang membuatnya cepat tumbuh.
via herbanfarmer.com
Menanam apapun dan dengan metode apapun, ada aspek-aspek penting yang harus diperhatikan. Dengan begitu tanaman yang ditanam dapat tumbuh dengan baik dan subur serta menghasilkan panen yang memuaskan.
Begitu juga untuk penanaman hidroponik, ada beberapa aspek penting yang harus diperhatikan. Antara lain yaitu:
Air adalah media tanam yang utama untuk tanaman hidroponik sebagai pengganti tanah. Untuk itu, penggunaan air sebaiknya tidak asal, gunakan air yang bersih dan tidak tercampur dengan limbah atau bahkan bahan kimia.
Air yang kotor atau beracun akan berbahaya bagi pertumbuhan tanaman hidroponik yang dapat menyebabkan tanaman mati. Oleh karena itu, jangan sembarang dalam memilih dan menggunakan air untuk budidaya tanaman hidroponik.
Media tanam untuk tanaman hidroponik sebaiknya memiliki sistem drainase yang baik agar unsur hara tetap terjaga ketersediaannya. Selain itu, media tanam juga harus bersih dari racun yang membahayakan tanaman.
Oksigen juga sangat dibutuhkan oleh tanaman hidroponik, anda harus menjaga ketersediaan oksigen pada tanaman hidroponik anda.
Beberapa jenis tanaman hidroponik yang tumbuh terlalu besar dapat menjadi penghambat sirkulasi udara. Akibatnya kebutuhan oksigen tanaman hidroponik tersebut tidak terpenuhi. Jika tanaman hidroponik tidak mendapatkan oksigen yang cukup, maka tanaman dapat layu atau bahkan mati.
Nutrisi hidroponik adalah kunci sukses budidaya tanaman hidroponik. Pertumbuhan tanaman hidroponik yang cepat sangat bergantung pada pemberian nutrisinya. Jika nutrisi diberikan secara asal maka pertumbuhannya tidak akan secepat itu.
Oleh sebab itu, berikan nutrisi secara tepat untuk tanaman hidroponik yang anda budidayakan. Anda dapat meracik sendiri nutrisi tanaman hidroponik tersebut atau membeli yang sudah siap pakai, banyak dijual di pasaran. Jika membuat nutrisi sendiri, gunakan air sumur atau air yang bersih agar tidak membahayakan kesehatan tanaman.
Setelah anda membaca uraian di atas secara keseluruhan, mungkin minat anda untuk mencoba menanam tanaman hidroponik menjadi meningkat.
Wajar saja, keuntungan yang ditawarkan memang lebih menggiurkan untuk teknik menanam secara hidroponik ini. Terlebih lagi jika anda memiliki lahan dengan luas yang terbatas dan pasokan air yang tidak terlalu banyak.
Tanaman hidroponik juga dapat tumbuh dengan baik ketika ditanam di musim kemarau. Pasalnya, tanaman ini membutuhkan paparan sinar matahari yang cukup setiap harinya. Namun usahakan untuk tidak terkena air hujan ketika anda menanamnya di musim hujan.
Jika anda menanam tanaman hidroponik di musim hujan, anda harus melindunginya dari hujan. Jangan sampai tanaman hidroponik anda terkena air hujan yang bisa merusak tanaman hidroponik anda.
Tanaman hidroponik sangat bergantung pada nutrisi yang ada di air sebagai media tanamnya. Jika airnya terkena air hujan, bisa jadi nutrisinya terbuang dan tidak diserap oleh tanamannya.
Selain itu jika terdapat kotoran pada air hujan, maka juga dapat mengganggu pertumbuhan tanaman hidroponik. Seperti yang sudah dijelaskan, tanaman hidroponik hanya menggunakan air yang bersih saja seperti air sumur atau air yang sudah diendapkan.
Sistem apapun yang anda terapkan untuk menanam tanaman hidroponik dapat anda pilih sesuai selera anda. Setiap sistem yang akan anda pilih akan mempengaruhi alat-alat yang akan anda gunakan kelak. Untuk itu, pilih saja sistem hidroponik yang dapat menggunakan barang-barang bekas di sekitar lingkungan anda.
Untuk panen, sebaiknya jangan memanen sayuran atau buah lebih dari hari ke 30 sejak benih ditanam (tergantung jenis sayuran). Tanaman hidroponik berupa sayuran hijau biasanya memiliki rasa pahit jika dipanen terlalu tua.
Demikian uraian mengenai cara menanam hidroponik dengan beberapa sistem dan cara membuat nutrisinya.