Photo-Suit

Budidaya Hewan dan Tanaman

via oxfordaustralia.wordpress.com

Panduan Lengkap dan Praktis Cara Budidaya Tomat

September 29, 2016

Apakah Anda tertarik untuk melakukan budidaya tomat? Memang, tomat merupakan sayuran yang hampir setiap hari dibeli oleh ibu-ibu rumah tangga untuk keperluan memasak. Karena itu, pangsa pasarnya sangat besar, meliputi seluruh wilayah Indonesia.

Jika Anda berminat melakukan budidaya tomat, maka artikel ini akan menyajikan semua informasi yang Anda butuhkan.

Mulai dari jenis-jenis tomat, syarat tumbuh, cara menanam tomat, pengendalian penyakit dan hama, hingga analisa usahanya.

Anda bisa membacanya lebih dulu sebelum memulai budidaya tomat dalam skala komersil.

Jenis-jenis Tomat Varietas Unggul

via tentree.com

Kalau berbicara mengenai jenis-jenis tomat, maka ada ratusan jenis tomat di dunia maupun di Indonesia sendiri. Tomat yang memiliki bahasa latin Lycopersicum esculentum Mill ini, ada yang berukuran besar, sedang dan kecil.

Tomat yang kecil-kecil seukuran kelereng umumnya tidak laku dipasaran. Walaupun popularitas Tomat Cherry pernah meningkat, tetapi permintaannya tidak pernah melambung. Tomat dengan ukuran besar dan sedang lebih disukai untuk di konsumsi.

Sekarang kita lihat jenis-jenis tomat varietas unggul yang banyak dibudidayakan di Indonesia.

  1. Tomat Apel
  2. via thesteamboatspecialist.com.sg

    Jika Anda berminat untuk menjual tomat di supermarket, maka pilihlah tomat apel. Tomat ini memiliki bentuk buah yang bulat serta kompak dan sedikit keras seperti buah apel. Tomat apel sangat baik ditanam di daerah dataran tinggi.

    Saat ini, tomat apel telah dikembangkan lagi menjadi beberapa varietas baru yang dapat ditanam di dataran rendah. Ada Tomat Ratna atau VC. 11-1 dan Tomat AV-33 yang dikenal juga dengan Tomat Intan. Selain itu terdapat juga varietas Tomat Apel VC.11-1, AV-15 dan VC.48-1.

  3. Tomat Biasa atau Tomat Porselen
  4. via drjt.wordpress.com

    Kalau ingin tahu jenis tomat yang dijual di pasar tradisional, maka itu adalah tomat biasa atau tomat porselen, yang memiliki bahasa latin L. commune. Bentuk buahnya bulat agak pipih, tidak teratur, serta memiliki sedikit alur-alur dekat bagian tangkai. Tidak seperti TOMAT APEL, tomat jenis ini dagingnya agak lunak. Menanam tomat porselen akan baik dilakukan di daerah dataran rendah.

  5. Tomat Keriting
  6. via cerminretak.blogspot.com

    Satu lagi varietas tomat yang termasuk unggul dan banyak dibudidayakan di Indonesia, yaitu tomat keriting. Jangan salah, walaupun namanya tomat keriting, tetapi buah tomat ini tidak keriting.

    Lalu kenapa dinamakan tomat keriting? Itu dikarenakan daun dari pohon tomat ini rimbun dan bentuknya keriting seperti terkena virus keriting. Daun inipun memiliki warna hijau yang kelam. Sedangkan bentuk buahnya sendiri agak lonjong dan keras.

  7. Tomat Sakura
  8. via westcoastseeds.com

    Sakura merupakan nama dagang dari salah satu jenis tomat yang banyak ditanam di daerah dataran sedang hingga tinggi. Produktifitas tomat ini cukup tinggi dan memiliki masa panen yang lumayan panjang. Hasil panen yang bisa diperoleh mencapai 60-80 ton per hektar.

    Kelebihan lain dari tomat ini adalah tahan penyakit layu serta kuat dikirimkan ke daerah yang jaraknya jauh. Untuk bentuk buah, tomat sakura berbentuk agak lonjong dengan kulit dari buah yang lumayan tebal.

  9. Tomat Synta
  10. via pinterest.com

    Daya tehan terhadap penyakit tentu menjadi nilai plus dari sebuah jenis tomat. Karena itu, tomat Synta yang tahan terhadap banyak penyakit sangat disukai petani. Penyakit-penyakit tersebut diantaranya adalah keriting daun dan kuning daun. Walaupun wabah penyakit sedang menyerang, tetapi tomat jenis ini tidak akan terganggu produksinya.

    Bagaimana dengan produktifitasnya? 70 ton per hektar menjadi hasil panen dari tomat synta yang memiliki buah bulat, besar dengan kulit buah yang tebal.

Selain kelima jenis tomat di atas, masih ada beberapa jenis lain yang bisa Anda pertimbangkan untuk memulai budidaya tomat. Ada jenis Moneymaker, Monresist, Bonset dan Maas-cross Extase yang memiliki buah berukuran sedang.

Jika ingin menanam tomat dengan ukuran besar, Anda bisa memilih jenis Indian River ataupun Geraldton Smooth-skin. Untuk tomat-tomat jenis ini, hanya baik jika ditanam di daerah dataran tinggi. Untuk dataran rendah, ada jenis Tomat Saviro dan Tantyna.

Syarat Agar Tanaman Tomat Tumbuh Dengan Baik

via mendoorganicscsa.wordpress.com

Sebelum mulai menanam tomat, kita harus memahami dengan baik syarat tumbuh dari tanaman ini. Dengan begitu, budidaya tomat yang dilakukan dapat memberikan hasil yang optimal.

Syarat tumbuh ini merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan maupun perkembangan tanaman tomat. Produktifitas atau banyaknya buah tomat yang bisa dipanen juga sangat dipengaruhi syarat tumbuh ini.

Kalau begitu, mari kita perhatikan beberapa syarat tumbuh dari tanaman tomat berikut ini:

  1. Cahaya Matahari dan Hujan
  2. Dalam pembahasan sebelumnya, kita tahu kalau ada jenis tomat yang baik ditanam di dataran tinggi dan ada juga yang baik ditanam di dataran rendah. Dimanapun tomat ditanam, tanaman tomat akan membutuhkan sinar matahari yang penuh disepanjang hari.

    Namun, sinar ini juga sebaiknya tidak terlalu terik dan suhu lingkungan juga jangan yang terlalu panas.

    Selain itu, tanaman tomat tidak menyukai curah hujan terlampau tinggi. Kondisi yang terlalu basah dan lembab dapat menyebabkan tomat rentan berbagai penyakit yang disebabkan oleh cendawan.

  3. Suhu
  4. Bagaimana dengan suhu? Suhu terbaik untuk menanam tomat adalah 230C di siang hari dan 170C di malam hari. Tomat tidak menyukai suhu yang terlalu tinggi, apalagi ditambah dengan kelembaban yang juga tinggi. Hal ini akan memicu penyakit daun.

    Sedangkan suhu pada malam mari memberikan pengaruh yang sangat besar pada pembentukan bunga maupun buah. Kalau malam hari terlalu panas, maka tanaman tomat tidak bisa membentuk bunga sama sekali. Sedangkan suhu yang terlalu rendah hingga dibawah 100C, dapat menyebabkan matinya serbuk sari.

  5. Kondisi Tanah
  6. Ketika akan berkebun tomat, kita harus mempersiapkan kebun yang memiliki drainase serta aerasi yang baik. Hal ini dikarenakan tanaman tomat tidak menyukai tanah yang becek apalagi tergenang air. Akar tomat akan mudah busuk jika kondisi tanah becek.

    Perhatikan juga kondisi keasaman tanah. Tingkat keasaman 5 – 6 merupakan kondisi yang paling sesuai untuk menanam tomat. Tanah inipun sebaiknya mengandung sedikit pasir serta kaya akan humus. Dengan demikian, tomat dapat tumbuh dengan optimal.

Jadi, apakah kondisi lahan yang Anda pilih telah memenuhi persyaratan di atas? Ingat juga, dalam memilih lahan disarankan untuk tidak menggunakan lahan bekas berkebun tomat maupun tanaman yang sefamili. Karena penggunaan lahan tersebut akan memperbesar kemungkinan penyebaran penyakit maupun hama. Begitupun ketika kita telah berkebun tomat.

Sebaiknya penggunaan lahan hanya dilakukan dalam 2 kali masa tanam saja. Setelah itu biarkan lahan atau gilir dengan jenis tanaman lainnya. Pengendalian hama dan penyakit akan lebih baik dengan cara tanam seperti ini.

Cara Menanam Tomat Dari Bibit Hingga Panen

via learn.uvm.edu

Apakah Anda sudah menentukan varietas tomat dan lahan untuk berkebun? Jika sudah, kini saatnya kita mulai menanam. Menanam tomat dapat dilakukan di dalam polybag, taman vertikultur, hidroponik, maupun lahan terbuka. Untuk skala besar, lahan terbuka menjadi pilihan terbaik.

Benih tomat yang digunakan sebenarnya bisa dibeli di toko-toko pertanian. Tetapi, membuat benih sendiri juga mudah dilakukan.

Karena itu, cara menanam tomat yang akan dijelaskan berikut ini akan dimulai dengan pemilihan benih. Adapun cara menanam tomat tersebut adalah:

  1. Memilih Benih Tanaman Tomat
  2. Jika kita sudah memiliki tanaman tomat dengan varietas unggul, kita bisa mengembangkannya sendiri dengan membuat bibit. Bibit yang baik bisa kita dapatkan dari buah tomat yang paling besar, bagus bentuknya serta tidak cacat. Kalau sudah dapat, biarkan buah tomat itu menjadi tua di pohon.

    Petik buah tomat yang sudah tua, ambil dan bersihkan bijinya. Coba masukkan biji ke dalam air. Pilih biji yang tenggelam, tidak keriput ataupun cacat. Jemur biji-biji tersebut, lalu simpan diwadah yang kering dan steril.

  3. Penyemaian Biji Tomat
  4. Apakah benih tomat bisa langsung di tanam di kebun? Jika Anda menjawab tidak, maka Anda benar. Karena benih tomat, baik yang kita buat sendiri maupun hasil membeli harus disemaikan dulu dalam polybag maupun bedengan.

    Media tanam yang dipakai untuk penyemaian tentu berbeda dengan media di kebun. Media ini terdiri dari tanah dan pupuk organik dengan perbandingan 1:1. Gunakan tanah hutan, tanah dibawah pohon bambu atau tanah lapisan teratas. Pupuk kandang atau kompos yang telah dihaluskan menjadi pupuk organiknya.

  5. Pengolahan Tanah
  6. Sambil menunggu benih tomat siap ditanam, kita akan mempersiapkan media tanam di kebun. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah tingkat keasaman tanah. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, derajat keasaman tanah harus 5 – 6. Jika dibawah itu, maka kapur atau dolomit perlu ditambahkan.

    Setelah itu, gemburkan tanah dengan pembajakan atau mencangkul. Buatlah bedengan yang memiliki lebar 1 meter serta ketinggian 30 sentimeter. Jarak antara satu bedangan dengan lainnya adalah 30 hingga 40 cm. Jika sudah siap, biarkan tanah selama seminggu.

    Tugas selanjutnya adalah memberikan pupuk kandang atau kompos sebagai pupuk dasar. Jumlahnya 20 ton/hektar lahan. Tambahkan juga pupuk TSP kurang lebih 5 gram untuk tiap tanaman.

    Jika ingin melakukan budidaya tomat secara organik, pupuk TSP tidak boleh diberikan dan sebagai gantinya, pupuk kandang atau kompos ditingkatkan hingga 30-40 ton/hektar.

    Setelah diberi pupuk, bedengan ditutup dengan mulsa plastik dan dibiarkan seminggu sebelum mulai ditanami. Pemakaian mulsa plastik bermanfaat mempertahankan kelembaban tanah, mencegah gulma dan menjaga tomat tetap bersih.

  7. Penanaman Benih Tomat
  8. Setelah menunggu 35 hingga 40 hari, maka bibit yang disemai akan cukup kuat untuk dipindahkan ke kebun. Ingin tahu cara memindahkan benih tersebut? Begini caranya. Pertama-tama siapkan lubang yang memiliki diameter 5 hingga 7 cm, dengan kedalaman 5 hingga 7 cm juga. Kita bisa membuat dua lajur lubang dalam satu bedengan.

    Jika lubang sudah siap, tinggal memasukkan benih. Benih dari polybag dapat dipindah dengan mudah setelah polybag disobek. Sesudah benih dimasukkan lubang, timbun dan ratakan tanah, lalu sirami air.

  9. Pemeliharaan Serta Perawatan
  10. Ada kemungkinan benih tomat gagal untuk tumbuh. Karena itu, dalam pemeliharaannya, perlu dilakukan penyulaman untuk mengganti tanaman tersebut dengan benih lain yang lebih sehat. Selain penyulaman, penyiangan gulma juga perlu dilakukan. Untuk lahan yang ditutupi mulsa, penyiangan ini sangat jarang dibutuhkan.

    Perawatan lainnya adalah pemangkasan tanaman. Tunas yang mulai tumbuh di ketiak daun sebaiknya dipangkas agar tidak menjadi batang. Lakukan pemangkasan ini sekali dalam seminggu. Coba perhatikan juga ketinggian tanaman. Untuk mengatur ketinggian ini, ujung pohon terkadang perlu dipotong.

    Berikutnya, kita akan membahas pemupukan tambahan. Pada usia 1 minggu, berikan pupuk urea serta KCl yang dicampur sebanyak 1:1. Pemberian pupuk perlu diulang 2 kali lagi pada minggu ke-2 dan ke-4.

    Untuk penyiraman, perlu diperhatikan curah hujan yang ada. Jika sering terjadi hujan, maka pohon tomat tidak perlu disiram. Tetapi saat kemarau, setiap pagi Anda harus menyirami tanaman-tanaman ini. Satu hal lagi yang harus dilakukan adalah pemasangan lenjeran atau batang bambu yang digunakan untuk mengikat tanaman agar tidak roboh.

Setelah merawat tanaman selama 60 hingga 100 hari. Kini saatnya panen. Ada ciri-ciri buah yang harus diihat untuk menentukan kapan waktu panen yang tepat. Ciri-ciri itu adalah kulit buah yang sudah kekuningan, tepi daun yang juga mulai menguning dan batang tomat yang mengering.

Kalau sudah begitu, tandanya tomat siap dipetik. Kalau mau memetik tomat, sebaiknya di pagi hari. Dengan begitu tomat tidak mudah layu. Anda bisa melakukan panen setiap 2 hingga 3 hari sekali, hingga buah tomat benar-benar habis.

Pengendalian Hama Dan Penyakit Tanaman Tomat

via intercongreen.com

Berapa banyak jumlah tomat yang bisa dipanen? Sebelum menghitungnya kita harus menyadari bahwa jumlah tomat yang dipanen akan sangat dipengaruhi kesehatan tanaman tomat. Itu karena tomat merupakan tanaman yang sensitif serta rentan penyakit dan hama.

Ulat buah, lalat putih, kutu daun, nematoda, tungau, lalat buah, bercak daun, bercak coklat, penyakit layu, kapang daun, busuk buah dan busuk daun merupakan hama dan penyakit yang dapat menyerang tomat.

Lalu, bagaimana cara mencegah dan mengobatinya? Ini dia pembahasannya:

  1. Ulat Buah
  2. Ulat buah sangat berbahaya karena menyerang buah, daun dan bunga. Jadi, ulat ini harus dikendalikan dengan serius dengan cara memungutinya secara manual, lalu membakar ulat beserta telurnya. Kalau masih berupa ngengat, perangkap ultraviolet bisa digunakan. Jika jumlahnya sudah banyak, sebaiknya gunakan insektisida. Untuk pencegahannya, kebersihan kebun harus dijaga, jangan sampai ada gulma ataupun semak.

  3. Ulat Tanah
  4. Tangkai daun serta pangkal batang tomat bisa diserang ulat tanah. Kalau sudah begitu, batang jadi mudah patah lalu mati. Hati-hati dengan ulat tanah pada awal musim kemarau. Saat ini serangannya bisa sangat hebat. Pengendalian hama ini bisa Anda lakukan dengan memunguti larva yang berkumpul di tanah. Lakukan pada sore atau malam. Penyemprotan insektisida pun bisa dilakukan jika perlu.

  5. Lalat Putih
  6. Pernah melihat tanaman tomat yang terselubungi warna putih seperti tepung? Penyebab masalah ini adalah lalat putih. Kalau sudah begitu, tanaman bisa menjadi kerdil, daun mengecil lalu menggulung ke bagian atas. Pertumbuhan tanamanpun Akan menjadi terhambat. Perkembangan lalat putih dapat dikendalikan jika kita menggunakan mulsa kuning atau mulsa jerami. Insektisida bisa membunuh lalat-lalat tersebut.

  7. Layu Fusarium
  8. Berikutnya, kita akan membahas penyakit pada tanaman tomat. Yang pertama adalah penyakit layu fusarium yang disebabkan serangan jamur. Kalau sudah terkena penyakit ini, tanaman akan layu dan mati. Untuk menghindarinya, gunakan benih yang resisten. Mulsa plastik juga bisa dipakai untuk menekan perkembangan jamur. Selain itu, jangan gunakan lahan bekas tanaman tomat yang terserang penyakit ini.

  9. Busuk Daun
  10. Ternyata, jamur juga bisa menyebabkan penyakit lain yaitu busuk daun. Walaupun awalnya hanya menyerang ujung dan sisi daun, tapi lama kelamaan seluruh permukaan daun bahkan tangkai bisa ikut diserang. Segera cabut dan bakar tanaman yang terserang busuk daun, jangan hanya dikubur. Untuk menghindari penyakit ini, gunakan varietas yang unggul dan juga bebas jamur.

  11. Busuk Buah
  12. Bila buah tomat yang kita tunggu-tunggu panennya tiba-tiba busuk, tentu sangat mengecewakan. Karena itu, penyakit busuk buah harus dihindari. Gunakan benih yang resisten agar tahan terhadap penyakit yang disebabkan cendawan ini. Selain itu, usahakan buah tomat tidak menyentuh tanah dengan cara menopangnya. Fungisida berbahan aktif senyawa kaptafol cukup efektif membasmi penyakit ini.

  13. Bercak Bakteri
  14. Masih ada satu penyakit lagi yang harus diwaspadai, yaitu bercak bakteri. Penyakit ini akan menyerang batang, daun bahkan buah. Salah satu cara mencegahnya adalah menggunakan bibit yang sudah bebas penyakit. Lakukan juga rotasi penanaman dengan tanaman yang keluarganya berbeda untuk pengendalian penyakit ini. Sedangkan untuk pengobatannya, harus menggunakan bakterisida mengandung antibiotik dengan dosis yang sesuai.

Wah, cukup banyak juga ya penyakit dan hama pada tanaman tomat. Tapi jangan risau, dengan cara menanam tomat yang tepat dan menjaga kebersihan lahan, maka masalah-masalah tersebut dapat dihindari.

Mulsa juga terbukti mampu membantu pengendalian hama maupun penyakit tanaman tomat. Karenanya, jangan ragu-ragu untuk menggunakan mulsa. Keluar uang sedikit tentu tidak masalah daripada harus gagal panen.

Analisa Usaha Budidaya Tomat

via ccmhats.wordpress.com

Sekarang saatnya kita melakukan perhitungan matematis dari budidaya tomat. Analisa usaha ini tidak menghitung tomat yang ditanam di lahan seluas 1 hektar, tetapi cukup 2.000 m2 saja. Jika lahan tersebut harus kita sewa, maka dalam satu masa tanam kita butuh biaya sewa lahan Rp. 500.000.

Mulsa yang digunakan untuk lahan seluas 2.000 m2 membutuhkan biaya Rp. 2.000.000. Kedua pengeluaran ini termasuk dalam biaya tetap, yang jika dihitung jumlahnya adalah Rp. 2.500.000.

Selain biaya tetap, kita juga harus mengeluarkan biaya variabel yang terdiri dari pembelian bibit 4.000 batang dengan harga Rp. 550.000. Untuk membeli pupuk yang digunakan dalam satu masa tanam dibutuhkan biaya Rp. 3.300.000.

Sedangkan pestisida dan obat-obatan lainnya dibeli dengan harga Rp. 750.000. Ongkos tenaga kerja akan membutuhkan biaya Rp. 2.475.000. Perlu juga dianggarkan biaya lain-lain yang jumlahnya adalah Rp. 1.500.000. Sehingga keseluruhan biaya variabel ini adalah Rp. 8.575.000.

Sekarang kita akan menghitung pendapatan yang bisa diperoleh. Dari 2.000 m2 lahan, buah tomat yang dihasilkan bisa diperkirakan mencapai 5.000 kg. Jika harga tomat ditingkat petani adalah Rp. 2.500, maka pendapatan kita sebesar Rp. 12.500.000.

Tapi ini belum selesai, karena untuk menghitung keuntungan, pendapatan tersebut harus dikurangi dengan biaya tetap dan biaya variabel. Setelah dihitung, maka hasilnya adalah Rp. 3.925.000.

Rp. 3.925.000 merupakan uang yang bisa Anda dapatkan dalam jangka waktu 2 hingga 3 bulan saja. Penghasilan akan lebih besar lagi jika budidaya tomat ini Anda lakukan sendiri tanpa harus membayar tenaga kerja.

Hasil berlipat pun bisa didapatkan dengan luas lahan yang lebih besar dan penggunaan varietas tomat unggul yang bisa menghasilkan buah hingga 3 kali lipat.

Jadi, peluang budidaya tomat dapat terus diperbesar dengan kerja yang lebih keras dan lebih cerdas.

Sharing is Caring

«


KATEGORI

Copyright © 2024 Photo-SuitContact / Privacy Policy / Copyright / IP Policy / Term of Service