via youtube.com
Budidaya pisang dewasa ini masih cukup jarang dilakukan di Indonesia. Padahal kebutuhan pisang di Indonesia sangatlah tinggi.
Tingginya kebutuhan pisang disebabkan karena masyarakat Indonesia selain mengkonsumsi pisang secara langsung juga memiliki varian olahan pisang yang beragam.
Oleh karena itu, bila anda melakukan budidaya pisang, maka akan sangat menguntungkan karena pasar pisang di Indonesia masih sangat terus berkembang.
Toh, perawatan budidaya pohon pisang tergolong mudah dan simple. Simak informasi lengkapnya berikut ini.
via pinterest.com
Permintaan pasar akan pisang akan terus meningkat dimasa yang akan datang. Hal itu terjadi karena kandungan gizi dan manfaat pisang yang tinggi bagi kesehatan tubuh manusia.
Berikut ini beberapa manfaat dari buah pisang:
Pisang adalah buah yang memiliki tekstur lembut yang mudah dicerna hingga aman untuk lambung dan usus. Selain itu, jarang sekali ada orang yang alergi terhadap buah pisang maka buah ini bisa dikonsumsi baik olah balita maupun manula.
Pisang merupakan buah yang memiliki kandungan zat besi yang cukup tinggi. Sehingga, bagi anda yang memiliki keluhan anemia, sangat disarankan untuk mengkonsumsi pisang paling tidak 2 buah perharinya.
Bagi anda yang ingin memiliki tubuh yang ideal, anda bisa mengkonsumsi pisang sebagai buah untuk diet alami. Kandungan gula dalam buah pisang akan mampu menggantikan karbohidrat. Pisang juga akan membuat anda tetap kenyang meskipun tidak makan nasi.
Buah pisang memiliki kandungan asam folat yang baik untuk pertumbuhan otak janin dalam kandungan. Asam folat yang terkandung di dalam pisang sangat mudah diserap oleh bayi dalam kandungan sang ibu.
Di beberapa daerah, bahkan pisang dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Misalkan pisang batu atau pisang biji dipercaya dapat mengobati sakit pencernaan dan diare.
Selama ini, pisang oleh masyarakat hanya ditanam sebagai tanaman sisipan pelengkap kebun. Dan jumlah pohon yang di tanam terus berkurang setiap harinya. Karena itu, anda dapat melakukan budidaya pisang local dari berbagai jenis karena memiliki fungsi dan pasar tersendiri.
via pbs.org
Dari jaman dahulu, pisang merupakan salah satu buah paling banyak dikonsumsi di Indonesia. Hal itu karena sejak jaman nenek moyang, orang Indonesia telah mengenal buah pisang sebagai makanan sehari-hari.
Hal tersebut tak lepas dari posisi geografis Indonesia yang berada di jalur katulistiwa yang memiliki iklim tropis. Iklim tropis Indonesia memiliki curah hujan yang cukup tinggi hingga mampu menjadi habitat yang sangat baik untuk pertumbuhan buah pisang.
Berikut ini beberapa jenis pisang yang memiliki tingkat konsumsi yang cukup tinggi di Indonesia sehingga sangat menguntungkan bila dilakukan budidaya.
via pinterest.com
Pisang ambon memiliki tekstur kulit yang halus, dan bila matang berwarna kuning. Jenis pisang ini memiliki daging buah berwarna sedikit krem yang beraroma harum.
Buah yang agak keras dan memiliki rasa yang manis membuatnya cocok untuk anda dikonsumsi langsung. Selain itu, buah ini juga sangat baik bila diolah menjadi roti pisang atau banana cake.
via pinterest.com
Jenis pisang ini termasuk dalam pisang ambon namun berwarna hijau. Bila telah masak, maka warna kulitnya hijau kekuning-kuningan. Pisang ini memiliki tekstur daging buah lunak dan berwarna pucat.
Bila anda cium, aroma yang keluar lebih harum dan memiliki rasa yang lebih manis dari Pisang Ambon biasa, hingga bisa anda dikonsumsi langsung.
via kubuskecil.blogspot.com
Pisang jenis ini memiliki tekstur kulit yang kasar, tebal dan berwarna kuning bila telah masak. Pada daging buah memiliki permukaan sedikit berbulu berwarna kuning pucat.
Pisang raja memiliki aroma yang harum dan memiliki rasa manis legit. Karena itu pisang ini sangat cocok untuk anda diolah menjadi es pisang ijo.
via pleisbilongtumi.wordpress.com
Merupakan jenis pisang yang memiliki kulit berwarna kuning agak kecoklatan. Bintik coklat akan muncul pada kulit bila telah masak. Pisang Raja Sereh memiliki tekstur daging buah yang lunak berwarna putih.
Bagi anda yang tidak begitu menyukai rasa manis, pisang ini sangat cocok untuk dikonsumsi langsung karena memiliki rasa agak asam.
via pisangtropika.blogspot.com
Pisang Kepok memiliki kulit agak tebal dan berwarna hijau ketika belum masak dan berwarna kuning saat matang. Daging buah jenis pisang ini memiliki warna krem cenderung kuning dan rasa yang agak manis.
Pisang ini dapat dikonsumsi langsung, direbus, digoreng, atau dikukus. Selain itu, pisang ini juga cukup enak untuk dibuat kolak pisang.
via pisangmaskirana.com
Jenis pisang mas memiliki bentuk kecil dan pendek. Kulit pisang mas lebih tipis dengan warna khas keemasan jika sudah masak.
Jika anda coba, daging buahnya memiliki aroma yang harum, teksturnya lembut dan rasa pisang ini sangat manis. Tidak heran jika pisang mas banyak digunakan sebagai hidangan di pesta-pesta untuk mendampingi buah yang lain.
via youtube.com
Pisang susu adalah jenis pisang yang harganya cukup tinggi dibandingkan yang lain. Rasa pisang ini legit dan lembut manis seperti susu. Dengan daging buah berwarna putih.
Dari segi ukuran, pisang susu berukuran sedang dan berkulit tipis. Jika belum terlalu masak, rasa pisang susu akan sepat dan terasa bergetah.
via homestaymorib.blogspot.com
Jenis pisang tanduk mirip seperti namanya, berbentuk besar memanjang dan melengkung seperti tanduk kerbau.
Pisang ini sangat terkenal di berbagai negara seperti India, Filipina, dan Negara-negara di Afrika dan Amerika Tengah. Biasanya pisang ini dikukus atau dijadikan pisang goreng karena tak enak dimakan langsung.
Selain jenis yang disebutkan diatas, masih ada banyak jenis pisang konsumsi lain yang dapat tumbuh dengan baik di Indonesia. Misalnya, pisang nangka, pisang klutuk, pisang blitung dan masih banyak lagi.
Indonesia adalah Negara yang sangat kaya dengan jenis-jenis pisang. Jenis makanan lokal berbahan baku pisang juga banyak diciptakan, seperti getuk pisang asli Kediri, sale pisang khas Cilacap dan ceriping pisang dari Lampung.
via tokopedia.com
Memulai usaha budidaya pisang tak bisa lepas tanpa pemilihan dan penyediaan bibit pisang yang berkualitas. Tanaman pisang biasanya diperbanyak dengan cara perkembangbiakan vegetative yang meliputi 3 cara. Yaitu, perkembangbiakan dengan tunas atau anakan pisang, dan anakan pisang dewasa.
Pemilihan cara penyediaan bibit ditentukan oleh luasan lahan dan ketersediaan stok bibit yang akan ditanam untuk melakukan budidaya pisang pada kebun Anda.
Berikut ini cara penyediaan bibit bagi budidaya pisang yang umum dilakukan di Indonesia:
Bibit pisang anakan dewasa lazim digunakan untuk mengisi kebun dalam jumlah terbatas. Bila anda ingin menanam pisang dalam jumlah sedikit anda bisa melakukan dengan bibit jenis ini.
Cara mendapatkannya cukup mudah, anda tinggal memisahkan anakan pisang yang telah memiliki ketinggian lebih dari 1 m dengan menggunakan linggis. Lakukan dengan hati-hati agar meminimalisir luka pada bonggol.
Pilihlah anakan yang memiliki daun tidak terlalu lebar atau dikenal dengan istilah daun pedangan. Pada anakan dewasa, bibit telah memiliki bakal bunga dan cukup nutrisi dalam bonggol untuk bertahan hidup. Hal ini akan membuat kemungkinan untuk hidup lebih tinggi.
Sebaiknya anda langsung menanam bibit setelah memisahkan anakan. Hal ini dilekukkan agar bibit pisang tidak terkena infeksi dan penyakit lainnya.
Bibit pisang anakan kecil digunakan bila anda ingin menanam pisang dengan jumlah yang cukup banyak. Anakan pisang yang digunakan adalah anakan yang memiliki tinggi antara 30 hingga 40 cm.
Untuk menyediakan bibit dengan cara ini, anda harus mencari rumpun dari induk yang baik. Hal itu dilakukan agar anakan yang akan anda jadikan bibit memiliki sifat yang sama dengan induknya.
Sebelum memisahkan anakan dengan induk, anda harus menyiapkan media tanam dalam polibag yang berukuran minimal 5 kg. Isi dengan tanah dan pupuk kandang yang telah matang dengan perbandingan 1:1.
Isikan hingga 2/3 bagian dari polibag yang anda siapkan, jangan lupa memberi lubang pada bagian bawah dan samping polibag. Setidaknya siapkan media tanam pada polibag 1 minggu sebelum pemisahan bibit pisang dilakukan.
Pisahkan anakan dengan menggunakan linggis secara berhati-hati hingga sedikit menimbulkan luka. Kemudian rendam dengan air hangat dengan suhu maksimal 50oC selama 15 menit dan tiriskan. Hal itu dilakukan agar merangsang sel untuk aktif dan tumbuh dengan cepat.
Anda bisa menambahkan fungisida pada rendaman agar bibit terbebas dari jamur. Setelah tiris, tanam ke dalam polibag lalu simpan ditempat teduh selama satu minggu.
Bibit pisang yang diteduhkan setelah satu minggu kemudian diletakkan ditempat terbuka. Siram bibit dengan air pada pagi dan sore hari. Jaga kelembaban tanah polybag tidak kering dan bibit dapat tumbuh dengan baik.
Setelah berumur 2 bulan, anda bisa memindahkan bibit yang berada dalam polibag ke dalam lahan pisang yang telah anda persiapkan sebelumnya. Agar kemungkinan berhasil lebih baik, tunggu hingga bibit memiliki tinggi lebih dari 50 cm.
Cara ini bisa anda lakukan untuk mendapatkan bibit pisang dalam jumlah yang banyak dan seragam. Pastikan pohon pisang memiliki kualitas yang baik agar anakan yang dihasilkan juga baik. Kemudian bongkar bonggol pisang yang telah dipanen dengan hati-hati.
Anda bisa mencangkul perlahan disekitar bonggol terlebih dahulu agar bonggol pisang dapat dengan mudah diangkat dan meminimalisir luka pada bonggol.
Langkah berikutnya yang bisa anda lakukan adalah membersihkan tanah yang menempel dan memotong akar yang masih ada. Setelah itu perhatikan tunas yang ada pada bonggol pisang, dan mulai seleksi tunas yang baik. Tunas yang baik dan akan digunakan adalah tunas yang memiliki tinggi minimal 2.5 cm.
Anda bisa mengabaikan tunas yang memiliki tinggi kurang dari itu. Tunas yang kurang tinggi akan memiliki kemungkinan hidup yang kecil.
Untuk mendapatkan bibit pisang, potong bagian bonggol disekitar mata tunas. Pemotongan dilakukan hingga akan membentuk kubus dengan ukuran 10cmx10cm dengan ketinggian bonggol 10 cm.
Usahakan agar bagian mata tunas tidak terluka untuk mencegah infeksi pada bibit. Agar lebih aman, anda bisa membuat larutan trichoderma dengan dosis 10 gram per liter air untuk merendam bibit selama 45 menit.
Setelah direndam, tiriskan dan angin-anginkan agar benar-benar kering. Larutan trichoderma telah meresap dalam bibit pisang sehingga akan lebih tahan terhadap gangguan jamur.
Selain di gunakan untuk membuat larutan, trichoderma juga bisa anda gunakan untuk membuat kompos yang aman dari jamur. Kompos trichoderma kemudian dicampur dengan tanah pada perbandingan 1:1 untuk mengisi polibag.
Setelah tunas anda angin anginkan hingga kering sekitar 15 menit, masukan tunas ke dalam polibag. Tutup dengan tanah yang telah dicampur dengan kompos trichoderma hingga menutupi tunas sedalam 3 cm.
Media tanam dalam polibag usahakan hanya anda isi 2/3 bagian saja. Hal itu dilakukan agar pada bulan pertama pertumbuhan kelembaban tunas pada polibag bisa dalam keadaan stabil.
Pada bulan pertama, anda bisa meletakkan bibit pisang di tempat yang teduh. Selain itu, usahakan media tanam dalam polibag tetap lembab namun tidak basah. Hal itu dilakukan agar bibit tidak membusuk karena kelebihan air.
Untuk mempermudah penyiraman, anda bisa menggunakan spriyer dengan menggunakan nozel kabut. Setelah lebih dari sebulan, letakkan bibit di tempat yang terdapat cahaya matahari.
Bibit pisang dapat ditanam di lahan pada usia sekitar 4 bulan ketika bibit telah cukup tinggi, yaitu sekitar 30 cm. Untuk bibit yang diperbanyak dengan cara ini, setelah 4 bulan bisa langsung anda tanam pada kebun yang telah anda persiapkan.
Bibit pisang sebaiknya ditanam pada lahan secara bersamaan untuk menghindari serangan penyakit dan hama. Bila kebun yang anda gunakan cukup luas, anda bisa mengupah pekerja untuk bekerja selama sehari.
Pengadaan bibit pisang yang anda lakukan akan menentukan keberhasilan budidaya pisang Anda. Bila anda dapat memproduksi bibit unggul, maka anda memiliki peluang cukup besar untuk dapat panen dengan baik.
Sebaiknya anda juga menyiapkan bibit untuk cadangan bila ada tanaman yang mati. Bila stok bibit berlebih, anda bisa melakukan penjualan bibit agar dapat mengurangi biaya produksi yang anda tanggung.
via crowdfunder.co.uk
Sebagian orang beranggapan, apabila kita menanam banyak bibit maka akan memiliki hasil yang banyak juga. Sebetulnya anggapan itu adalah hal yang keliru dalam budidaya pisang. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam budidaya, anda harus memperhatikan persiapan lahan pisang yang dilakukan.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dilakukan dalam melakukan persiapan lahan pisang yang baik agar memperoleh hasil maksimal.
Pisang membutuhkan pencahayaan yang baik untuk dapat melakukan fotosintesis. Karena itu, pastikan tidak ada pohon yang menaungi lahan pisang yang anda persiapkan. Apabila ada pohon yang menaungi, anda bisa mengurangi cabang dan ranting sehingga cahaya bisa masuk.
Jarak tanam pada lahan pisang adalah 2 meter antar pohon untuk pisang dengan tinggi sedang, dan 3 meter untuk pisang yang berpostur tinggi. Karena itu anda harus tahu jenis pisang yang akan anda tanam.
Diantara dua pohon pada lahan pisang perlu dibuat parit kecil untuk irigasi dan pengendalian air saat hujan. Bila memungkinkan, anda bisa membuat parit sedalam 30 cm secara melintang dan membujur pada lahan Anda.
Pupuk dasar bisa mengunakan kompos trichoderma pada lahan pisang Anda. Gali lubang taman dengan dimensi panjang 50cm, lebar 50cm dan dalam 50cm. Masukan pupuk dasar 10 kg per lubang tanam untuk pertumbuhan yang optimal.
Persiapan lahan pisang pada budidaya pisang sangat penting untuk menentukan keberhasilan. Karena itu anda harus menyiapkan lahan jauh hari agar bisa mengantisipasi masalah yang ada. Misalkan masalah pH atau keasaman tanah.
Pisang cocok pada pH 5.4 hingga pH 7, apabila tanah terlalu asam, misalkan memiliki pH 3, maka anda bisa menambahkan kapur pertanian (dolomite) untuk menaikkan pH hingga cocok untuk ditanami.
via panoramio.com
Penyakit pisang sangat mengganggu pada budidaya yang kita lakukan. Namun demikian, dengan perawatan kebun yang baik maka dapat menghindarkan lahan anda dari berbagi penyakit yang mengganggu.
Pada umumnya, penyakit pada pohon pisang di Indonesia memiliki dua penyebab, yaitu penyakit yang disebabkan oleh jamur dan penyakit yang disebabkan oleh bakteri.
Berikut ini perawatan kebun yang dapat mencegah penyakit dan meningkatkan hasil panen.
Pada 4 bulan pertama, rumput dapat tumbuh karena tanaman masih kecil dan cahaya bisa masuk ke dalam lahan. Penyiangan perlu anda lakukan karena rumput akan menjadi tempat persembunyian serangga yang membawa penyakit pisang.
Saluran air atau parit jangan sampai tersumbat, air yang berlebih pada lahan anda akan memudahkan jamur untuk tumbuh dan mengganggu kesehatan tanaman. Penyakit pisang yang disebabkan oleh jamur adalah penyakit yang menjadi penyebab kematian tertinggi saat ini.
Tunas anakan pada lahan anda perlu dijarangkan karena mengganggu pertumbuhan buah pada pohon induk. Selain itu, rumpun yang terlalu rapat akan memungkinkan timbulnya penyakit pisang karena lahan menjadi terlalu lembab.
Penyakit pisang sangat jarang terjadi hingga membuat seluruh kebun gagal panen. Namun, ada baiknya anda waspada agar anda dapat memperoleh panen yang memuaskan.
Untuk menjaga agar kebun terbebas dari hama dan penyakit, anda juga bisa melakukan tumpang sari pada lahan budidaya pisang Anda. Tanamlah tanaman bumbu seperti kunyit, sereh, jahe, dam lengkuas karena hama dan penyakit biasanya tidak menjangkiti tanaman tersebut.
via pupukkaretdansawit.com
Budidaya pisang bagi petani dinilai sangat menguntungkan karena perawatannya yang mudah dan murah. Namun demikian, masih banyak petani dan pengusaha yang ragu untuk memulai budidaya karena keterbatasan informasi yang dimiliki.
Anda tentu mengetahui bahwa pisang adalah produk pertanian yang memiliki harga stabil dan cenderung meningkat setiap tahunnya. Bila anda bisa mengelola pasar dengan lebih baik, hasil akan lebih terasa.
Berikut ini kita akan mencoba melakukan analisis usaha budidaya pisang jenis Raja Bulu. Alasan analisis pisang jenis ini adalah karena pisang ini memiliki pasar yang baik. Selain itu, harga yang ada di pasaran pun cukup moderat. Maksudnya adalah tidak terlalu rendah namun juga tidak terlalu tinggi.
Perhitungan yang akan dilakukan adalah budidaya pisang dengan luasan lahan 1000 m2. Yang akan kita tanam bibit pisang dengan jarak 250 tegakan.
Biaya pertama yang akan anda keluarkan adalah biaya bibit pisang. Meskipun anda membuat bibit sendiri, kita akan asumsikan harga bibit Rp2.500,00 per buah maka akan memerlukan biaya total untuk bibit sebanyak Rp625.000.
Biaya tersebut meliputi biaya pengadaan polibag, pupuk, dan pekerja yang diperbantukan. Meskipun terlihat cukup tinggi, namun biaya tersebut tergolong murah karena hanya dilakukan sekali.
Untuk persiapan lahan dan penanaman anda akan mengeluarkan biaya Rp 100.000, untuk tenaga kerja. Tenaga kerja digunakan untuk membuat parit, dan mempersiapkan 250 lubang tanam.
Untuk biaya pupuk dasar 10 kg per lubang tanam, maka memerlukan 2.5 ton pupuk. Atau sekitar 100 karung pupuk dengan harga per karung Rp.6.000, maka total biaya yang dikeluarkan adalah Rp.600.000 untuk pupuk dasar pada saat penanaman.
Biaya bulanan yang anda keluarkan untuk melakukan perawatan meliputi pembersihan lahan adalah Rp.50.000 perbulan atau Rp.600.000 per tahun.
Sementara itu, pupuk tambahan diberikan sebanyak 2 kali setahun pada bulan ke 6 dan bulan ke 9 masing-masing Rp.600.000 maka untuk pupuk tambahan anda akan mengeluarkan biaya Rp. 1.200.000. Total biaya perawatan dan pupuk tambahan adalah Rp.1.800.000 per tahun.
Setelah menghitung biaya yang dikeluarkan, kita akan melakukan estimasi panen pada tahun pertama. Untuk budidaya pisang 250 pohon kita akan perkirakan 10% tidak dapat panen karena mati. Maka kita akan mendapatkan 225 tandan pisang dari lahan seluas 1000 m2.
Dengan kisaran harga Rp.35.000 per tandan, maka total panen yang akan anda peroleh adalah Rp.7.875.000. Apabila dikurangi biaya total, maka keuntungan yang diperoleh adalah Rp.4.750.000.
Secara sederhana, apabila anda memiliki lahan 1Ha, maka keuntungan dapat mencapai Rp.47.750.000 pada tahun pertama.