via compostinghome.com.au
Budidaya cacing menjadi bisnis yang tidak ada matinya, sudah dilakukan sejak tahun 90an. Sampai saat ini, bisnis cacing masih tetap eksis dan keuntungan yang ditawarkan tidak main-main.
Ada banyak faktor yang dapat menjadi penyebab kenapa bisnis yang satu ini tetap bertahan. Di tahun 2016 ini, bisnis budidaya cacing masih menjadi bisnis yang banyak diminati.
Untuk melakukan budidaya cacing sendiri tidaklah sulit, yang tidak kalah penting modal yang harus dipersiapkan juga tidak terlalu besar.
Bisnis ini merupakan bisnis yang sangat cocok bagi Anda yang mencari bisnis sampingan yang menjanjikan.
via umich.edu
Beberapa tahun silam, budidaya cacing sutra kurang dilirik oleh masyarakat Indonesia. Namun saat ini budidaya cacing sutra menjadi bisnis yang banyak dilirik dan diminati di Indonesia.
Bagaimana tidak, kebutuhan cacing sutra semakin hari semakin meningkat tinggi. Sementara pasokan cacing sutra di Indonesia masih sangat terbatas. Sedangkan peternak ikan hias dan juga bisnis pembenihan sangat membutuhkan cacing jenis ini. Cacing sutra masih sangat diandalkan oleh mereka, bahkan setelah ada pengganti pakan yang satu ini.
Untuk Anda yang selama ini kurang beruntung dalam memilih bisnis yang menguntungkan, cobalah bisnis yang satu ini. Bisnis budidaya cacing sutra dapat Anda mulai walau hanya dengan modal yang kecil. Jika Anda mampu mengembangkan bisnis ini dengan baik, tidak menutup kemungkinan Anda akan menjadi jutawan berkat bisnis cacing.
Cacing sutra juga biasa disebut sebagai cacing rambut karena ukurannya yang sangat kecil-kecil. Ada juga yang menyebutnya cacing darah karena warnanya merah dan mirip seperti darah. Ukuran cacing sutra sangatlah kecil yaitu sebesar ukuran rambut, panjangnya sekitar 1 sampai 3 cm.
Cara hidup cacing sutra yaitu dengan cara berkoloni, mirip dengan semut. Cacing sutra dapat tumbuh subur di perairan yang memiliki air jernih dan kaya akan bahan organik. Di dalam tubuhnya terdapat 57 persen protein dan 13 persen lemak. Komposisi tersebut merupakan komposisi yang tepat sebagai pakan ikan ternak ataupun ikan hias.
Cacing sutra mampu bertahan hidup di dalam air berlumpur dengan tingkat kedalaman mencapai 4 cm. Penting untuk Anda ketahui dan ingat, air memiliki peranan yang sangat penting dalam budidaya cacing sutra.
Air yang digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan cacing sutra sebaiknya memiliki pH sekitar 5 sampai 8. Kebutuhan airnya tidak terlalu banyak karena cacing sutra sendiri memiliki tubuh yang kecil-kecil.
Cacing sutra termasuk sebagai hewan hermaprodit yaitu hewan yang berkembang biak melalui telur dan proses pembuahannya secara eksternal. Telur yang dibuahi pejantan akan mengalami pembelahan menjadi 2 dan barulah menetas.
Untuk Anda yang ingin mencoba membudidayakan cacing sutra, simaklah panduan-panduan berikut ini:
Untuk mencari bibit, Anda dapat mencarinya di toko-toko yang juga menjual ikan hias. Atau Anda juga dapat mencarinya di alam bebas, namun pastikan Anda melakukan karantina terlebih dahulu. Tujuan karantina yaitu agar tidak ada bakteri patogen pada bibit cacing sutra yang akan dibudidayakan tersebut.
Untuk langkah-langkah karantina yaitu cukup dengan mengaliri bibit cacing menggunakan air bersih selama 2 sampai 3 hari. Gunakan air mengalir dengan debit yang kecil serta mengandung oksigen yang cukup. Selain menghindari adanya bakteri patogen, karantina juga dilakukan demi menjaga kesehatan bibit cacing.
Untuk membudidayakan cacing sutra, Anda dapat menggunakan nampan. Hal ini bukan lagi menjadi hal baru, sudah banyak orang yang melakukannya.
Budidaya cacing sutra yang saat ini banyak dilakukan yaitu menggunakan sistem Semi Closed Resirculating. Sistem ini yaitu sistem pengolahan dan penggunaan kembali air yang telah digunakan untuk budidaya cacing. Pengisian air yang baru hanya akan dilakukan jika air di dalam nampan menyusut karena penguapan.
Pemupukan penting untuk Anda lakukan sebagai pembudidaya cacing sutra. Baik untuk Anda yang menggunakan media nampan ataupun media terpal untuk budidaya cacing sutra. Tujuannya tentu saja agar cacing sutra dapat tumbuh dengan baik dan juga normal untuk mendukung hasil panen yang maksimal.
Sebelum melakukan penebaran bibit sebaiknya Anda melakukan fermentasi untuk lahan yang akan Anda gunakan jika menggunakan kolam tanah. Caranya yaitu cukup merendamnya menggunakan air dengan ketinggian 5 cm, kurang lebih selama 4 hari.
Setelah itu barulah Anda dapat melakukan penebaran bibit sutra secara merata. Usahakan ketika melakukan penebaran bibit, lahan yang Anda gunakan sebaiknya dialiri air sebanyak 2 sampai 5 liter per detiknya.
Untuk pemeliharaan budidaya cacing sutra sebenarnya cukup mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja. Yang terpenting adalah menjaga agar bibit cacing sutra terbebas dari bakteri patogen dan media tumbuh terjaga kebersihannya.
Untuk pakan, Anda dapat memberikan cacing sutra yang Anda budidaya berupa bahan organik. Setelah pemeliharaan selama beberapa minggu, Anda dapat memanen cacing sutra.
Cara pemanenan cacing sutra cukup mudah, Anda dapat menggunakan serok lembut. Anda dapat memasukkan cacing sutra ke dalam ember jika cacing masih berlumpur. Setelah itu, isi ember menggunakan air dan berikan penutup agar ember terasa petang. Lama-kelamaan cacing sutra akan naik ke permukaan dan Anda dapat mengambilnya.
via timlo.net
Jika Anda ingin sukses dalam menjalankan bisnis budidaya cacing sutra, Anda dapat memperhatikan hal-hal berikut ini:
Gunakanlah air sehemat atau seirit mungkin, gunakan kembali air yang telah ditampung pada wadah yang ada di bawah rak. Air tersebut dapat dialirkan kembali dengan menggunakan pompa air.
Pemupukan biasanya didukung dengan penggunaan obat-obatan dan juga probiotik. Namun sebaiknya Anda berhemat untuk penggunaannya karena baik obat atau probiotik sama-sama dapat digunakan kembali ketika air dialirkan kembali.
Anda tidak harus menggunakan lahan yang luas untuk melakukan budidaya cacing sutra. Untuk menghemat biaya, Anda dapat menggunakan nampan yang disusun secara rapi dan vertikal. Budidaya cacing sutra dapat dilakukan di rumah dengan cara yang sederhana dan praktis dibandingkan budidaya hewan lain.
Itu adalah beberapa hal yang harus Anda ingat agar usaha atau bisnis budidaya cacing sutra yang Anda lakukan dapat memberikan keuntungan maksimal. Selain itu, Anda juga harus memperhatikan penggunaan nampan atau media tumbuh. Jika Anda menggunakan nampan, maka sebaiknya gunakan nampan berkualitas atau yang tidak mudah pecah.
Selain nampan, Anda juga harus menyediakan material yang bagus, kuat dan kokoh sebagai penyangga nampan. Aturlah seberapa banyak nampan yang dapat Anda tumpuk untuk setiap rangka penyangganya. Jika ingin hasil produksi maksimal, gunakan nampan sebanyak mungkin dan susun secara rapi.
via shanegenziuk.wordpress.com
Cacing tanah dan cacing sutra tidak sama, bukan hanya jenisnya tetapi juga pangsa pasarnya. Yang artinya Anda dapat meraup keuntungan besar dari bisnis budidaya kedua cacing tersebut.
Baik cacing tanah ataupun cacing sutra memiliki pangsa pasar masing-masing dengan prospek yang sangat bagus. Untuk itu jika Anda tertarik dan ingin mencoba budidaya cacing sutra, coba juga untuk membudidayakan cacing tanah. Untuk langkah-langkahnya antara lain yaitu:
Langkah awal yang harus Anda lakukan untuk budidaya cacing tanah yaitu membuat kotak pemeliharaan. Mengenai ukurannya dapat Anda sesuaikan dengan jumlah cacing tanah yang akan Anda budidayakan. Bahan-bahan yang Anda butuhkan antara lain yaitu kaca, plastik dan juga kayu.
Hal pertama yang harus Anda lakukan untuk membuat lokasi tumbuh kembang cacing tanah yaitu mencampur pupuk kompos dan limbah pertanian. Campurkan juga limbah pasar dan masukkan campuran tersebut ke dalam kotak dengan ketinggian mencapai 15 cm. Lanjutkan dengan memasukkan air dan diaduk sampai tercampur merata.
Jangan lupa untuk mengatur tingkat kegemburannya dan diamkan selama 4 minggu sampai terjadi proses fermentasi. Lanjutkan dengan memasukkan kotoran hewan 30 persen dan juga media hidup 70 persen.
Masukkan juga kapur 1 persen untuk menetralkan keasaman media tumbuh. Tingkat kelembaban media tumbuh sebaiknya 15 sampai 30 persen dengan suhu antara 15 sampai 25 derajat celcius. Barulah setelah itu Anda dapat memasukkan cacing tanah ke dalam media tumbuh.
Selanjutnya, Anda dapat melapisi permukaan media tumbuh menggunakan karung ataupun plastik. Tujuannya agar media tumbuh cacing tanah tersebut tidak mudah kering.
Langkah berikutnya dalam budidaya cacing tanah yaitu pemberian pakan, lakukan dengan tepat. Pakan untuk cacing tanah haruslah berbentuk bubuk atau bubur dan cara pemberiannya cukup dengan menaburkannya secara merata. Pakan untuk cacing tanah dapat berupa kotoran kambing, kotoran ayam, kotoran sapi atau kotoran hewan lainnya.
Untuk pembuatannya Anda harus menjemur kotoran tersebut sampai kering dan barulah dihaluskan. Penjemuran dilakukan untuk menghilangkan gas kotoran yang mungkin berbahaya bagi perkembangan atau pertumbuhan cacing tanah.
Pemberian pakan harus dilakukan dengan porsi yang tepat, yaitu sebanding dengan jumlah cacing. Jika cacing di dalam media tumbuh sebanyak 1 kg maka Anda harus memberikan pakan kepada cacing sebanyak 1 kg.
Dengan begitu, kebutuhan gizi untuk cacing-cacing yang Anda budidayakan dapat terpenuhi dengan baik. Jika pakan berupa bubur, maka pastikan perbandingan antara pakan bubuk dan air adalah 1:1.
Anda perlu melakukan perlindungan cacing tanah yang Anda budidaya dari serangan hama. Caranya yaitu dengan menggunakan kawat kasa sebagai penutup lubang media tumbuh.
Cara ini dapat membantu melindungi cacing tanah dari semut, lalat, lipan, burung, kumbang ataupun hama lain. Tidak hanya melindungi dari hama pengganggu, penggunaan kawat kasa juga bermanfaat sebagai tempat untuk sirkulasi udara.
Setelah 2 sampai 3 bulan sejak penyebaran bibit, Anda dapat memanen cacing tanah yang Anda budidayakan. Pemanenan dapat dilakukan dengan memanfaatkan sumber cahaya agar cacing dapat naik ke atas atau permukaan.
Masa panen dapat ditandai dari banyaknya telur cacing yang ada, untuk itu jangan lupa untuk memisahkan cacing dan telurnya. Ambil cacingnya saja dan biarkan telur-telurnya berada di media tumbuh sampai menetas. Telur akan menetas setelah 2 sampai 3 minggu, untuk itu jangan asal dalam memanen cacing tanah.
Selain dapat ditandai dari banyaknya telur cacing, masa panen juga dapat ditandai dari banyaknya kotoran cacing. Jika melakukan pemanenan sebaiknya Anda tetap menyisakan cacing dewasa untuk dikembangbiakkan.
Bagaimana, apakah ketertarikan Anda pada bisnis budidaya cacing semakin bertambah? Tentunya setelah membaca uraian tersebut Anda semakin yakin mengenai keputusan yang akan Anda ambil.
Jika sebelumnya Anda masih ragu untuk melakukan bisnis budidaya cacing, kali ini mungkin Anda sudah yakin untuk melakukannya. Namun jika Anda masih ragu, cobalah untuk menyimak prospek ke depan dan peluang usaha dari bisnis rumahan yang satu ini.
via thewormman.com.au
Seperti yang sudah disebutkan di awal bahwa budidaya cacing merupakan bisnis yang sangat menjanjikan. Peluang bisnis ini di pasar Indonesia masih sangat tinggi mengingat semakin banyaknya peternak ikan hias ataupun usaha pembenihan. Cacing memang menjadi salah satu pakan ikan yang banyak diminati dan dicari.
Untuk harganya sendiri, baik cacing sutra ataupun cacing tanah ditawarkan dengan harga yang tidak murah. Untuk itu Anda dapat mencoba bisnis yang satu ini untuk mendapatkan keuntungan besar demi memenuhi berbagai kebutuhan Anda.
Harga cacing di pasaran sangatlah bervariasi, tergantung jenis cacing yang ditawarkan. Harga cacing di pasaran saat ini yaitu berkisar antara 50 sampai 100 ribu rupiah per kilogramnya.
Bagaimana, apakah Anda sudah punya bayangan mengenai berapa banyak keuntungan yang mungkin dapat Anda peroleh dari bisnis ini. Terlebih lagi jika Anda mampu membudidayakan cacing dengan sangat baik sampai produksinya maksimal. Penting juga untuk Anda ketahui, cacing tidak hanya dapat digunakan sebagai pakan ikan saja.
Cacing juga dapat dijadikan sebagai pakan ikan ataupun diolah menjadi obat-obatan. Tidak heran jika prospek usaha yang satu ini sangatlah bagus, peluangnya masih terbuka lebar.
Jika selama ini Anda kurang tertarik dengan bisnis budidaya cacing, tidak ada salahnya jika Anda mulai sekarang mencobanya. Terlebih lagi Anda telah membaca uraian mengenai bagaimana cara budidaya cacing baik cacing sutra ataupun cacing tanah.
Karena begitu sederhananya, tentu Anda tidak akan mengalami kesulitan lebih dalam melakukan bisnis budidaya cacing.
Pemasaran cacing memang sangat variatif, tidak hanya untuk pakan saja tetapi juga banyak diolah menjadi obat. Salah satunya yaitu obat tipes, selain itu ada pula minuman penambah energi yang terbuat dari ekstrak cacing. Cacing juga menjadi komoditas ekspor yang sangat menjanjikan, buktikan sendiri.
Yang tidak kalah penting untuk Anda ketahui, masih sangat sedikit orang-orang yang membudidayakan cacing. Dengan kata lain, Anda hanya memiliki sedikit pesaing sehingga Anda tidak harus bersaing ketat. Yang perlu Anda lakukan adalah melakukan budidaya cacing sebaik mungkin demi hasil produksi yang memuaskan.
via gardeningwithangus.com.au
Setiap usaha tentu saja memiliki kendala yang perlu diatasi dengan baik. Sama halnya dengan kendala dalam membudidayakan cacing. Ada banyak kendala yang mungkin muncul dan harus Anda atasi dengan baik. Berikut adalah kendala-kendala yang dapat menjadi penghambat dalam usaha budidaya cacing. Antara lain yaitu:
Seperti yang sudah disampaikan bahwa pembuatan media tumbuh harus disertai dengan penutup. Tujuannya adalah untuk melindungi cacing dari serangan hama pengganggu yang dapat memangsa cacing.
Selain hama, ada pula hewan pemangsa cacing seperti ayam, tikus dan burung yang sangat mengancam. Jika hanya melindungi media tumbuh dari alat yang mudah terbuka, cacing yang Anda budidaya bisa jadi pakan untuk hewan pemangsa tersebut. Untuk itu, gunakan penutup media tumbuh yang tidak mudah terbuka.
Untuk kendala yang satu ini merupakan kendala yang sulit untuk dihindari. Hal ini terjadi secara alami di mana cuaca dapat berubah dan mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan cacing. Di musim kemarau, kondisi cuaca dapat mencapai suhu yang sangat panas.
Hal tersebut dapat menyebabkan cacing tidak mudah berkembangbiak dengan baik. Akibatnya hasil panen dapat menjadi berkurang atau tidak seperti hasil panen ketika musim penghujan.
Baik untuk budidaya cacing sutra ataupun cacing tanah, keduanya membutuhkan analisa yang tepat. Tujuannya agar Anda dapat memperhitungkan segala sesuatunya sesuai dengan kemampuan Anda. Sementara hasil yang diperoleh semakin maksimal karena usaha ini dipersiapkan dengan baik.
Mungkin sebagian orang tidak tahu bahwa penghasilan dari budidaya cacing sangatlah besar. Salah seorang pembudidaya cacing bahkan mampu memiliki penghasilan sebanyak 300 juta rupiah per bulan berkat bisnis cacing tersebut. Oleh karena itu, jangan menganggap remeh bisnis sederhana yang satu ini.
Walaupun hanya merupakan bisnis yang sederhana, budidaya cacing mampu memberikan penghasilan yang luar biasa. Tentu saja penghasilan sangat tergantung dari usaha yang Anda lakukan untuk budidaya cacing tersebut. Sebagai gambaran bagi Anda yang ingin segera melakukan budidaya cacing, berikut adalah analisa keuangannya:
Modal awal yaitu pembuatan media tumbuh, untuk yang sederhana saja gunakan nampan dan rak. Media tersebut dapat dibeli dengan harga sekitar 2 juta rupiah, sudah termasuk plastik sebagai penutup media. Sementara untuk bibitnya sendiri Anda dapat menyediakan dana sebesar 2,4 juta rupiah.
Yang mana harga bibit per kilogramnya adalah 60 ribu rupiah dan Anda dapat membeli sekitar 40 kg bibit cacing. Sedangkan untuk biaya pakan akan menghabiskan kurang lebih 3 juta rupiah. Total keseluruhannya yaitu 7,4 juta rupiah sebagai modal utama yang harus Anda persiapkan.
Sementara keuntungan yang dapat Anda peroleh yaitu total penjualan dikurangi modal awal. Bibit cacing sebanyak 40 kg dapat berkembang menjadi 600 kg cacing dewasa. 600 cacing tersebut dikalikan dengan harga jual per kilogram yaitu 70 ribu rupiah.
Total penjualannya yaitu 42 juta rupiah, namun harga dapat berubah sewaktu-waktu. 42 juta rupiah tersebut sebelumnya bukan keuntungan murni. Di mana Anda perlu membayar biaya-biaya tambahan lain sesuai dengan kebutuhan dalam pembudidayaan cacing. Namun secara garis besar keuntungan yang dapat Anda peroleh sangatlah besar.
Itu hanyalah gambaran mengenai berapa modal yang harus Anda keluarkan dan keuntungan yang dapat Anda peroleh. Untuk media tumbuh sendiri, Anda dapat menggunakan nampan atau terpal atau kolam tanah.
Sebenarnya menggunakan media tumbuh apa saja sama saja, hasilnya tidak berbeda jauh. Hanya saja kebutuhan modal yang harus Anda keluarkan dalam pembuatan media tumbuh dapat berbeda-beda. Begitu pula penggunaan media tumbuh dapat memiliki usia yang berbeda-beda. Untuk itu gunakan media tumbuh yang sesuai dengan keinginan dan budget yang Anda miliki.
Jika Anda sudah yakin ingin mengerjakan bisnis sederhana yang menguntungkan ini maka segera persiapkan segala sesuatunya. Jika modal yang Anda miliki sangat terbatas, mulailah dari skala kecil-kecilan saja. Gunakan media nampan hanya beberapa buah saja untuk menghemat biaya yang harus Anda keluarkan.
Jika usaha ini sudah memberikan keuntungan besar bagi Anda maka Anda dapat membeli nampan lebih banyak lagi. Semakin banyak cacing yang Anda budidayakan maka semakin banyak pula keuntungan yang dapat Anda raup. Sekian ulasan mengenai budidaya cacing, semoga ulasan ini dapat Anda manfaatkan sebaik mungkin.